jungkook berlari.
pikirannya berkelana entah kemana, tapi setidaknya kaki masih tau tujuan pertama yang muncul di benak.
malam itu hujan turun deras. sial. jungkook ingin memaki, tapi ke siapa?
ke dirinya? yang sadar akan perasaan tapi menolak untuk mengucap?
ke taehyung? memaki dia karena telah hidup dengan paras sempurna dan sifat yang manis?
jungkook gila kalau memaki taehyung.
tanpa sadar, dunianya sudah mulai berpusat pada taehyung. seakan gravitasi mengerahkan semua kekuatan untuk menarik jungkook ke arah pria manis itu.
selalu ke taehyung. pikiran dan tubuhnya.
jungkook mengacak surainya gusar, kesal, marah. ke dirinya sendiri.
rintik hujan yang tidak menunjukkan tanda untuk berhenti membasahi jalanan, dan jungkook berdiri terdiam di salah satu jembatan.
entah, mungkin dirinya hanya butuh waktu.
***
di lain tempat, taehyung selesai menceritakan semuanya ke jimin.
"ikutin kata hati lu, tae", taehyung terdiam.
jimin menghela nafas lembut, "kadang, apa yang ada di pikiran dan yang ada di hati kita itu beda. walaupun otak kita nolak, hati ga pernah bohong, taehyung"
"kalau lu beneran sayang sama jungkook, kejar dia. jangan sampe waktu yang misahin kalian dan lu nyesel karena telat sadar"
"come on, lu yang bilang sendiri kan sering nangkep dia ngeliatin pantat lu"
taehyung mukul jimin karna perkataan sahabatnya itu, "you don't have to say that, chim"
seutas senyum terbentuk di bibir taehyung. jimin ikut senyum.
"ya, salah sendiri you and your big ass"
"chim, pantat gua ga gede, ini tuh namanya thicc", sarkas tae.
jimin melihat taehyung ceria, "now go, bilang ke jungkook sendiri kalau pantat lu itu thicc and he can get that ass if he wants to"
mereka berdua tertawa dan taehyung sedikit berlinang air mata.
"thank you, chim", ia memeluk erat jimin yang dibalas pelukan.
taehyung lalu beranjak untuk pergi mencari jungkook.
sebelum itu jimin bersuara lagi, "awas aja kalau udah jadian lu berdua mesra-mesraan di depan gua ya, nanti gua jitak!"
taehyung tertawa lagi, "tenang chim, you still my number one sugar mommy, kan?", jimin ikut terbahak.
"hey, i love you, yeah?"
"love you too mommy"
lambai taehyung ke arah jimin ketika selesai memakai sepatunya, setelah itu figur taehyung hilang di depan jimin berlari menjauh.
"be happy, tae", senyum manis terbentuk di bibir plump jimin.
***
deru nafas taehyung menggebu, begitu juga dengan dadanya yang kembang kempis berusaha memompa udara menghirup oksigen.
taehyung berlari tanpa arah, maniknya berfokus mencari sosok pria yang kini dia anggap paling berharga dalam hidupnya.
hujan berhenti beberapa menit yang lalu, menyisakan kabut tipis dan jalanan basah penuh genangan air.
taehyung berlari mencari jungkook selama hampir setengah jam, tapi tidak membuahkan hasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM-MATE ⛦
FanfictionKOOKV | 80% IND 20% ENG | COMPLETED taehyung is a massive ball of fluff and sarcasm. one day, a new roomate came in and got zero care of his entire being. contains : bxb semi-baku a three fourth of bahasa a quarter of english harsh/curse words lower...