🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💜💜💜💜💜💜💜💜🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Warning !!!
bxb
YAOI
M-PregSekali lagi gak bosen-bosen loh aku buat ngingetin, bagi yang gak suka yaoi dipersilahkan untuk meninggalkan lapak 🖤💜
Cuzzz uri chinguya..... . Happy reading 💜💜💜💜
Jungkook tak menjawab ia bingung harus bagaimana , ini terlalu sakit untuk menjadi kenyataan, ia ingin berhenti dari semua ini.
"aku lelah Tae..." ujar Jungkook pelan setelah itu ia berlalu untuk melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.Waktu berjalan dengan lambat menurut Jungkook mungkin ini pengaruh dari suasana hatinya yang buruk maka ia mengira waktu berjalan dengan lambat.
"Akhirnya ini semua selesai.... Aku bisa beristirahat setelah ini" guman Jungkook sambil mengemasi barangnya untuk segera pulang.Tak butuh waktu yang lama akhirnya Jungkook sampai di rumah sederhananya, walaupun terlihat sederhana tetapi Jungkook tetap mensyukurinya karena ini merupakan peninggalan dari mendiang orang tuanya yang meninggalkan Jungkook tujuh tahun lalu.
Masih cukup muda untuk Jungkook memulai kehidupan tanpa kedua orang tuanya dan harus menghadapi kerasnya kehidupan di kota besar seperti Seoul.
Ia teringat saat kedua orang tuanya meninggal yaitu bermula ketika ayahnya Jeon Sehun yang terlalu terobsesi dengan judi sehingga membuat ia terbelit banyak hutang dan mengacaukan keadaan rumah tangga ini, Ibunya Jeon Luhan harus menerima bebanya setiap hari ia selalu terkena dampak dari kemarahan Jeon Sehun akibat kekalahan Jeon Sehun dari permainan judinya, tak jarang ia melakukan kekerasan fisik pada istrinya setelah pulang berjudi.
Jungkook pada saat itu hanya dapat menenangkan ibunya ia tak dapat berbuat banyak, sudah terlalu terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Hingga suatu hari Jungkook pulang sekolah ia melihat ibunya meringkuk dan menangis histeris di dapur, Jungkookpun berlari menghampiri ibunya dan menenangkanya, betapa terkejutnya Jungkook kala itu bahwa ia melihat mayat ayahnya tergantung di depanya, hingga kebengongan yang menguasainya, Jungkook hanya diam di tempat, tak dapat menguasai kesadarannya, ia linglung terlalu mengejutkan kejadian yang di alaminya setelah kepulangannya dari sekolah.
Setelah kematian ayahnya kehidupan Jungkook berubah drastis karena ia harus bertanggung jawab atas ibunya dan juga tak melupakan bahwa statusnya yang masih pelajar sehinhha ia diharuskan bersekolah dan mengurus ibunya secara mandiri yang dimana ibunya mengalami depresi berat akibat kematian ayahnya.
Jungkook mulai melakukan kerja paruh waktu untuk membiayai dirinya dan ibunya ia melakukan semuanya sendiri mulai dari menyiapkan makan untuk ibunya dan dirinya serta membersihkan rumah setiap harinya.
Setelah beberapa minggu kehilangan sang ayah Jungkook selalu disuguhkan pemandangan yang menyayat hatinya yaitu ketika ia melihat ibunya berbicara sendiri seolah ia sedang berbicara dengan mendiang ayahnya dan kejadian ini selalu di akhiri dengan ibunya yang menangis histeris memanggil mendiang suaminya.
Jungkook hanya dapat memeluk ibunya hingga tenang walaupun ia ikut menangis karena melihat keadaan ibunya seperti itu, Saat malam tiba waktunya Jungkook untuk bekerja, ia bekerja paruh waktu di malam hari karena ia harus sekolah di waktu pagi hingga siang, terkadang ia hanya ingin dirumah untuk menemani ibunya akan tetapi jika ia berlaku seperti itu ia tak akan dapat menghidupi dirinya dan ibunya.
Jungkook dengan sabar merawat ibunya yang selalu terlihat linglung seolah tak memiliki semangat hidup, akan tetapi Jungkook tetap meluangkan waktu untuk selalu mengajak ibunya berbicara agar menjadi lebih baik, dan hal itu akan berujung dengan ibunya yang menangis dengan pandangan kosong.
Jungkook tetap menyayangi ibunya walau dengan keadaan apapun, hingga ia lalai meninggalkan ibunya untuk berbelanja kebutuhan sehari-harinya dan hal yang paling tidak diinginkanpun terjadi.
Mimpi buruk tentang ayahnya seolah terekam kembali dengan pemeran yang berbeda, yaitu ibu yang disayanginya memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Jungkook terduduk seolah lumpuh melihat pergelangan tangan ibunya yang berlumuran darah dan dengan tubuh yang terbaring lemah tanpa adanya hembusan nafas yang keluar.
....
Mengingat hal itu jungkook hanya bisa tersenyum pilu, setidaknya ibunya tidak tersiksa dengan keadaan yang seperti itu dalam waktu lama.
Terlalu larut dalam fikirannya sendiri hingga Jungkook tak sadar bahwa taehyung sudah berada di sampingnya.
"Yak.... bagaimana kau ada disini dan sejak kapan ?" Kaget Jungkook melihat kehadiran Taehyung yang terlalu mendadak.
"Sudahlah, cepat masuk ! Aku kemari karena kau tak mengangkat panggilanku" jawab Taehyung
"Kukira sedang terjadi hal buruk denganmu, tak biasanya kau mengabaikan panggilanku. Atau kau marah padaku karena kejadian di kafe tadi ?" Tolong maafkan Irene, Jung, mungkin ia tak bermaksud beg..." belum selesai taehyung berkata Jungkook sudah menyelanya.
"Sudahlah Tae aku hanya lelah saja, dan aku tak marah dengan kekasihmu. Aku hanya teringat mendiang orang tuaku,maafkan aku jika aku mengabaikan panggilanmu aku sungguh tak tau jika kau menghubungiku"jelas Jungkook dengan panjang lebar.
Setelah terdengar penjelasan dari Jungkook, mereka berdua hanya mematung tak ada yang memecah keheningan seolah sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing, hingga sang pemilik rumah mengakhiri susasana canggung tersebut dengan berkata "masuklah aku akan membuatkan kamu minuman" tak ada percakapan setelah itu, dan Taehyung hanya mengikuti langkah namja kelinci tersebut.
"Minumlah ini, aku akan mandi sebentar" ucap Jungkook sambil melangkah ke kamar mandi.
Setelah kepergian Jungkook, Taehyung hanya melihat sekitarnya, tak ada yang berubah sejak pertama kali Taehyung kesini semua tetap sama, selalu terlihat rapi dan bersih, ia heran bagaimana seorang namja bisa serapi dan sebersih ini tempat tinggalnya, dan itu tanpa bantuan seorang maid, terkadang Taehyung kagum dengan namja bergigi kelinci itu. Hingga tak sadar bahwa senyum terangkat dibibirnya membayangkan namja cantik itu.
Entah Jungkook yang terlalu lama melakukan kegiatan membersihkan badanya atau Taehyung yang terlalu lelah. Hingga membuat lelaki berparas bak dewa itu terlelap di atas sofa milik namja bermarga Jeon itu.
Tak ingin membangunkan Taehyung dari tidur lelapnya, Jungkook duduk bersandar di sofa yang di tiduri Taehyung ia menunggu namja itu tidur, hingga entah setan apa yang menghampiri Jungkook sampai ia memiliki keberanian untuk memnyentuh wajah Taehyung.
"Kau tahu aku sangat sakit ketika mendengar kau telah menjadi kekasih Bae Irene, tapi aku hanya tersenyum seolah aku ikut bahagia, sebenarnya hatiku sangat sakit Tae....maafkan aku yang menyukaimu, maafkan aku yang tak memiliki keberanian mengungkapkannya, maafkan aku yang hanya bisa terdiam, dan maafkan aku karena aku mencintaimu......aku mencintaimu Kim Taehyung"
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Jungkook mengakat tubuhnya, ia memandang dengan sendu wajah damai Taehyung, dan perlahan ia mulai mendekatkan wajahnya. " Aku sangat mencintaimu tae, kumohon jangan membenciku dan mungkin aku akan berhenti mencintaimu mulai sekarang" dan pertemuan antar dua belah bibir itupun terjadi, tak ada ciuman dengan lumatan hanya saling menempel untuk menyalurkan perasaan Jungkook tersebut. Tak ingin membangunkan Taehyung dari tidurnya Jungkook pun segera memasuki kamar dan mulai merebahkan tubunya untuk memasuki dunia mimpi.
Tanpa disadari bahwa Taehyung mendengar apa yang telah di ucapkan oleh Jungkook "Ku mohon jangan berhenti...." ujar Taehyung Lirih.
TBC...
Helaauwww..... chinguyaaa.... aku kembali nih bawa part 2 nya... 🖤🖤🖤
Gimana mnurut kalian ? 🖤🖤💜💜
Oh iya dan maaf lagi ya kalo masih blm ngena ceritanya, aku akan belajar sebaik mungkin untuk membuat cerita kedepanya.....Don't forget to vote chinguya 🖤🖤🖤🖤🖤
I purple you ..... mwaahhhhh.... 💜💜💜💜💜💜Salam dariku KimTaeArr (9',')9
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYBE || TAEKOOK || BL
Fanfiction"Jika kau tak ingin merasakan sakit yang berlebih, maka menyerahlah pada cinta yang tak dapat kau gapai." Jjk bxb yaoi M-preg Kim Taehyung > Top Jungkook > Bottom NC