Taeyong membawaku kesebuah ruangan yang aku pikir tempat khusus untuknya. Banyak pasang mata yang menatap kami heran saat menuju ke ruangan ini.
Aku duduk di sofa disusul taeyong yang datang membawa p3k dan dua botol minuman.
"Kemarikan tanganmu" taeyong menarik pelan tanganku dan membaliknya. Benar saja ada luka di telapak tanganku.
Taeyong mengambil kapas lalu diberi sedikit alkohol untuk membersihkan luka ku. Aku meringis sedikit saat taeyong menyentuh lukanya.
"Tahan sebentar" ucap taeyong padaku.
Setelah selesai. Taeyong beralih membuka tutup botol minuman lalu memberikannya padaku. Aku mengambilnya dan meminumnya disusul taeyong yang juga meminumnya.
"Lain kali hati hati. Lihat tangan mu terluka"
"Iya. Aku juga tidak melihat mereka disana tadi"
"Btw kenapa kau ada disini?" Tanyaku pada taeyong.
"Seperti yang kau lihat. Aku sedang survey kampusku. Barangkali ada fasilitas yang rusak atau mungkin kurang. Jadi aku bisa menambahkannya"
"Omo.... Kau pemilik kampus ini?" Tanyaku terkejut.
Taeyong mengangguk lalu kembali meminum minumannya.
"Daebak. Kau sungguh kaya raya ternyata" ucapku mengnganga.
"Kau terlalu berlebihan. Ini bukan hanya milikku. Tapi milik keluargaku. Hanya saja ayah mempercayaiku untuk memegang kampus ini"
"Wahhh. Luar biasa. Kalau begitu bisakah aku minta sesuatu" ucapku tidak tau diri.
"Katakan."
"Tolong keluarkan mereka ber3. Khususnya heejin. Aku sungguh kesal olehnya. "
Taeyong tidak menjawab. Ia malah tertawa seakan yang aku katakan lucu.
"Kau ini ada ada saja. Tentu tidak bisa. "
"Kenapa tidak bisa. Kau kan pemilik kampus ini"
"Tentu harus ada alasan untuk mengeluarkan mereka. " Jelas taeyong.
"Ishh tidak membantu sama sekali" keluhku membuat taeyong gemas dan mengusak rambutku.
Drrtdrrt
Jaemin💚
Kau dimana. Aku sudah selesai. Aku tunggu di parkiran yaa."Omooo.... Jaemin menungguku di parkiran. Aku pergi dulu ya" ucapku beranjak namun taeyong mencekal tanganku, membuatku menoleh ke arahnya.
"Apa dia kekasihmu?"
Aku mengangguk. Taeyong melepas tanganku tanpa menjawab dan hanya tersenyum masam.
"Hati hati ya. " Ucapnya pelan. Aku mengangguk dan beranjak keluar menemui jaemin.
Senyumku mengembang saat melihat na jaemin sudah menungguku di sana. Dengan segera aku menghampirinya.
"Na..." Jaemin menoleh ke arahku.
"Maaf ya lama." Jaemin mengangguk lalu membukakan pintu mobil untukku. Disusul aku masuk kedalam mobilnya.
Tampak dari kejauhan. Diam diam hina mengepalkan tangannya.
~~~~
Jaemin mengantarku ke tempat kerja ku. Tapi sebelumnya ia mengajakku untuk makan siang terlebih dahulu.
Hubungan yang aku idamkan sejak dulu akhirnya tercapai. Rasanya aku tidak ingin berhenti tersenyum. Sedari tadi aku terus berbicara. Membicarakan semuanya. Apa yang terjadi hari ini. Namun tidak dengan pertemuannya dengan taeyong dan aksi dari heejin dkk.