Let's read...
Awalnya kami hendak pulang. Namun karena perjalanan yang lumayan jauh hingga memakan banyak waktu. Jaemin mengajakku untuk menginap di sebuah hotel dekat pantai tersebut.
Kami memakai 1 ruang kamar. Jangan salah sangka. Karna aku tidak ingin jaemin mengeluarkan banyak uang. Jadi kami memesan 1. Berbagi tempat dengan jaemin bukan masalah. Lagipula kita juga tidak bermaksud melakukan hal diluar batas.
Kini aku sedang menunggu jaemin mandi. Aku duduk diatas tempat tidur sambil memainkan ponselku. Sekedar bertukar pesan dengan dejun.
Dejuntetangga
|Awas saja jika pulang nanti kau membawa keponakan untukku.Aku terkekeh melihat pesan dejun. Lalu membalasnya.
|Bukankah seru wkkk
Cklk
Aku melihat ke arah kamar mandi. Jaemin keluar dengan hanya menggunakan bathrobe hotel. Dengan rambut yang masih basah lalu duduk di hadapanku.
"Tolong keringkan rambutku" pinta jaemin memberikan handuk kecil padaku.
Aku beranjak ke belakang jaemin . Lalu mulai mengeringkan rambut coklatnya. Dengan telaten hingga kering.
"Rasanya seperti memiliki seorang istri " ucap jaemin terkekeh.
"Kita langsung menikah saja bagaimana Han?" Tanya jaemin.
Aku termenung mendengar kata menikah. Pasalnya tanpa jaemin ketahui jika aku sudah dijodohkan dengan Lee taeyong. Entahlah terlalu rumit memikirkan pernikahan. Apakah aku akan menikah dengan jaemin. Atau bahkan Lee taeyong.
Jaemin membalikkan tubuhnya saat tiba tiba tanganku terhenti.
"Sayang. Kenapa?"
Aku tersadar dan tersenyum.
"Tidak apa apa na. Aku.... Hanya lapar. Iya hanya lapar" ucapku. Jaemin gemas mengusak rambutku.
"Tunggu sebentar aku ganti pakaian dulu".
Aku dan jaemin memasuki sebuah restaurant di hotel. Setelah memesan kami menunggu. Jaemin menggenggam tanganku di atas meja. Mengelusnya dengan lembut.
"Terimakasih sayang" ucapnya kini sambil mencium genggaman tangan kami.
"Aku yang berterimakasih. Sudah mengajakku kemari. Ini kencan pertamaku tapi begitu berkesan. Terimakasih na. " Ucapku. Jaemin mengangguk.
"Aku tau ini terlalu cepat. Setelah lulus. Ayo kita menikah" ucap jaemin. Aku mengangguk. Jaemin tersenyum senang.
"Ayo tidur." Ucap jaemin menepuk kasur di sebelahnya.
"Apa kita tidur bersama? " Tanya ku.
"Tenang saja. Aku tidak akan melakukan apa apa. Hanya tidur Han" jaemin meyakinkanku.
Aku beranjak naik ke ranjang dan tidur di sebelah jaemin. Awalnya ia hanya diam tetap diposisi. Namun lama kelamaan ia mendekat dan memeluk pinggang rampingku. Aku terkejut namun jaemin segera menutup matanya. Aku mencoba tenang dan mulai masuk ke alam mimpi.
~~~~
Aku berjalan melewati koridor menuju kelasku. Hari ini aku berangkat sendiri. Jaemin tidak bisa menjemputnya karna ia bangun kesiangan. Dejun. Entahlah dia kemarin menginap di rumah Yangyang .
Aku masih fokus berjalan saat dirasa sebuah tangan menarik kuncir kuda ku ke belakang. Aku menoleh ternyata dejun. Aku memekik kesal lalu kembali berjalan.