20. semua terasa membingungkan

2.4K 223 52
                                    

Rasa ingin tahu adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia, bahkan hewanpun memiliki rasa keingintahuan yang besar.

Rasa itu muncul saat seseorang tidak mendapatkan jawaban dan penjelasan terhadap suatu hal. Dalam istilah sekarang, jika ada seseorang yang memiliki rasa keingintahuan yang besar, maka akan disebut sebagai orang kepo.

Kepo, mungkin adalah hal yang dirasakan oleh Akila saat ini. Kepo dalam artian ingin mengetahui hal yang menyangkut Alvaro, karena gadis itu benar-benar ingin mengenal lebih dalam, dan berusaha untuk mengerti hal yang dialami oleh seorang Alvaro Arkana.

Hari ini semua terasa membingungkan. Alvaro nampak asing dimata Akila hari ini, padahal gadis itu sudah merasa mengetahui hal yang berhubungan dengan Alvaro, tapi, hari ini terasa berbeda.

"Gimana kalau gue tanya sama Rey, Laskar, atau Morgan aja, pasti mereka tau semuanya." Akila menjentikkan jari, dan menatap Sila yang sedang duduk disampingnya. Gadis berlesung pipi itu juga sedikit penasaran tentang hal yang terjadi pada Alvaro.

"Bukan ide yang bagus." Sila membereskan peralatan belajarnya dan memasukkan ke dalam tas, mengingat jam pulang sekolah sebentar lagi akan berdering. "Gue yakin para dayang-dayang itu gak bakal bilang apapun, secara mereka itu patuh banget sama bos besar," kata Sila, dengan menekankan dua kata terakhir yang ia ucapkan. Sengaja tentunya.

"Apa salahnya mencoba." Akila mengedikkan bahu tak acuh, kemudian mengambil ponsel Sila yang berada diatas meja dan mensalin nomor ponsel milik Reynaldi.

Tak lama setelah Akila menghubungi nomor itu, telpon tersambung. "Halo." Suara serak dan lembut milik Reynaldi diseberang sana. Akila melirik sejenak kearah Sila, berpikir, bahwa gadis itu sangat beruntung memiliki Reynaldi.

"Halo." Suara itu lagi membuat Akila tersentak, kemudian berdehem sejenak.

"Rey, gue Akila."

"Dapet nomor gue dari mana?"

"Dari selembaran uang seribu."

"Stres emang lo, La." umpat cowok itu, sedangkan Akila terkekeh.

"Rey, gue mau nanya soal ...." Gadis itu menggantung kalimatnya, dan melirik kearah Sila sejenak, isyarat agar ia melanjutkan kalimat adalah hal yang dapat Akila tangkap dari wajah Sila. "Soal Alvaro," kata Akila, akhirnya.

"Sorry." Hanya kata itu yang Reynaldi ucapkan, kemudian telpon terputus begitu saja. Akila paham maksud perkataan cowok itu. Memang benar kata Sila, para dayang-dayang sangat patuh terhadap bos besar mereka.


-o0o-



Menyerah? Ntah kata itu ada atau tidak dalam kamus Akila. Mengejar cinta Alvaro saja ia tidak menyerah, apalagi mencari tahu apa yang terjadi pada cowok itu.

Ini rumit, Akila tak menampik.

Saat ini Akila sudah berdiri tepat disampaing motor Alvaro. Sudah sekitar tiga puluh menit lamanya ia menunggu sang pemilik motor tersebut. Parkiran mulai sepi, itu artinya Alvaro sebentar lagi akan datang, memang sudah jadi kebiasaan, tak ingin berdesakan saat pulang sekolah membuat Alvaro selalu menunggu setengah bahkan satu jam di dalam kelasnya.

About AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang