inspirasi chapter : Count on Me - Bruno Mars
Adayana menatap jam yang berada di dinding, menunggu adiknya keluar dari kamar mandi yang berada di kamarnya.
Tunggu dulu, tapi Udayana memiliki kamar sendiri, dia memiliki tempat tidur tepat di sebelah ruang kamarnya, berbeda ruang.
Namun kira kira setengah jam lalu, Udayana menerobos kamarnya, dan meminta izin untuk menggunakan kamar mandi. Karena kamar mandi yang berada di ruangan Udayana sedang mengalami masalah. Air krannya tidak berfungsi, juga lampu yang berada di ruang mandinya mati.
Mengetahui hal itu, Adayana pun memastikannya sendiri, dan benar adanya. Lalu antara mau dan tak mau, Dia sebagai kakak memperbolehkan adiknya untuk memakai kamar mandi lebih dahulu.
Tapi ini sudah setengah jam lebih, bahkan jam sudah menunjukkan jam 07.18 malam, lima belas menit lagi jam mereka untuk berangkat.
"Ck, kenapa anak itu selalu mandi lama, hah? Apa dia tidur di dalam." Adayana berjalan bolak balik dengan gusar.
"OI, UDAY!! LOE MASIH LAMA??"
tidak ada suara balasan dari Udayana, hanya suara guyuran air dan suara sumbang Udayana, yang mungkin, sedang bernyanyi. Merasa diabaikan, Aday mengguyar rambutnya dengan asal. Menjambak rambutnya yang agak panjang dengan kesal.
Dia harus tenang dan sabar, untung Udayana adalah adik kembarannya. Kalau tidak, dia pasti sudah menendang keluar dari kamar mandinya. Lalu memakinya karena membuang waktu di kamar mandi.
Adayana beranjak dari tempat tidur. Dia harus menggedor pintu kamar mandi, supaya Uday adiknya bergegas menyelesaikan ritual sakral di ruang itu.
Tetapi, ketika tubuhnya sudah menjulang berdiri, Suara dering singkat yang berasal dari handphone menghentikan niat Adayana. Dia berbalik, meraih handphone yang tergeletak di kumalan spey dan beberapa bantal.
Dia menatap layar handphonenya, ada beberapa pesan chat masuk. Tapi dia tak menghiraukan yang lainnya, memang kebiasaan pesan chat kerap masuk ke Wattsup-nya. Beberapa pesan dari cewek cewek yang bahkan dia tak kenal. Bahkan dia memutar otaknya, darimana mereka mendapatkan nomor miliknya, dan apakah mereka tidak malu? Tiba-tiba menghubunginya, orang asing.
Ketika dia akan mematikan handphonenya, satu pesan kembali masuk. Dia menggaruk tengkuk, pesan itu dari grup. Pasti mereka sudah bersiap untuk berangkat. Lalu dengan cepat, dia membuka pesan itu.
07. 23 PM
Via chat
-AYAURU squad-kUYANg : oi gusyy...
kUYANg : gusyy..
readkUYANg : woiiiii... Jangan diread aja, berasa kayak chat monolog. Gusyyy... Yuhuuu!!!
readAdayana memutar matanya, ternyata pesan itu tidak berguna. Dari Yayan, teman yang kerap usil dan membuat ulah. Bahkan Yayan dengan percaya diri, menuliskan pesan yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi :)
Romance#semua bisa baca, aman# Wishlist buat cerita ini : Views 900 . . Ketika hati bertemu dan rasa yang terpadu menjadi satu. Antara pahit dan manis, ketika dua citra rasa menjadi kabur. Kita bertemu, tepat ketika pasukan kembang api melambung. Dan aku...