4- Reject

63 25 16
                                    


Weekend yang cukup menyenangkan, dari kelas sebelas IPA A-E sedang berkunjung ke pantai Ancol. Mengantri beberapa bus besar yang akan mengantar sebagian murid ke Ancol.

"HALLO GAYS, JADI AKU TUH LAGI DI PERJALANAN, TUH LIHAT DEH AKU LAGI DI BUS. MAU TAHU GAK? KITA SEMUA TUH MAU KE PANTAI, AHH GAK SABAR DEH NANTI POTO POTO DISANA PAS-"

"HEY! KALENG ROMBENG! LO MALAH SIBUK BIKIN VIDEO, BUAT APA COBA MALAH BERISIK TAHU!!" Yah, Lia yang sudah muak dengan omongan omongan Crystal yang tak diam itu. Lia memotong topik bicara Crystal membuat Crystal sebal. lagi pula siapa yang salah coba? Gangguin orang!

"Sembarangan cantik cantik gini gue dipanggil kaleng rombeng! Idih, najis!"

"Cantik dari Hongkong! Ngaca dong, muka mirip kaleng rombeng aja bangga!" Balas Lia tak kalah terima, ia malah semakin kesal dengan Crystal. Emang gitu sih sifat Lia, berani ya kan? Oh, apakabar dengan Feli? Ia hanya diam menonton sidang si empat mata yang sedang adu mulut.

"Anjay Lia! Bener tuh, pinter juga mulut Lo Lia." Timbrung Rizky membuat suasana menjadi ribut.

"Iyah, cepet Lia. Hajar dia!" Lagi dan lagi Akasya pula ikut ikutan menyemangati Lia, seperti nonton orang lagi tawuran aja!

"Eh Ky, mereka bukan lagi tawuran ya, lihat dong mereka tuh lagi adu mulut! Gue juga jadi gatel sendiri, emang bener ya cewek mah kebanyakan bacot!" Timbrung Guntur yang sedari tadi hanya menyaksikan saja. Duh, Lia jadi bahan tontonan deh!

"Apa sih berisik anjir! Orang lagi enaknya tidur." Omel Deris yang duduk bersebelahan dengan Guntur. Ya, ia tidak menyaksikan bacotan mereka, Deris hanya nikmat bersama alam mimpinya.

"Bukan gue yang mulai deh Ris! Noh, si Rizky. Liat deh dia lagi nyuporterin Lia sama si Crystal."

"Sudah anak anak! Sebentar lagi sampai, kalian bersiap untuk turun jangan sampai ada barang yang ketinggalan di bus!"

Ucapan Bu Wenda sempat memotong keributan antar bicara Lia dan Crystal. Lia pula kembali duduk untuk bersiap turun dan mengabaikan Crystal yang masih bicara tanpa jeda. Emang ya dasar Kaleng Rombeng!

Selang beberapa menit akhirnya bus yang mereka tumpangi sudah sampai ditempat tujuan. Murid pun satu persatu turun. Sudah dipastikan saat turun juga si kaleng rombeng masih bicara tanpa jeda, Lia pula sudah muak berada didekatnya.

"Crys, Lo bisa diem gak sih?" Ujar Arsel yang sedang berjalan disamping Crystal.

"Eh ada Arsel, sini ikutan gak?" Tanya balik Crystal mengabaikan perkataan Arsel tadi. Mengarahkan kameranya kepada Arsel.

Sedangkan Arsel ia berjalan cepat menghindari Crystal, Arsel menghampiri kelima temannya yang berjalan bersama Lia, Feli dan Lovyta.

••••

Semuanya sudah berada di pantai menikmati suasana masing masing. Terlihat Lovyta sedang asik mengobrol bersama Akasya. Sudah dipastikan mereka sudah seperti orang pacaran saja, padahal jadian juga belum. Begitulah, sepertinya mereka berdua saling mencintai namun enggan untuk mengungkapkannya.

"Cantik banget ya pemandangannya." Ucap Lovy. tentu saja senja pun mulai muncul membuat suasana pantai semakin indah.

"Iya, kaya kamu." Sahut Akasya tersenyum menatap Lovy.

"Apaan si!" Balas Lovy memasang wajah jutek padahal sebenarnya senang banget, tapi, gimana ya? Ya gitu deh...

"Vy, Lo tahu gak, bedanya kamu sama bulan?"

"Enggak tahu."

"Kalau bulan menyinari malamku, kalau kamu menyinari hatiku, eaaaa."

"Ngawur deh, Kas." Ketus Lovy mengalihkan pandangannya sambil menahan senyumnya.

Antara Dua Hati [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang