"Kenapa diam lo?! Kalah ngomong?"
-Berlian Faradilla-
•••••
Bell masuk sudah berbunyi. Sudah dipastikan semua murid masuk ke kelas masing-masing. Berlian sedari waktu tadi ia hanya diam di kelas, ia juga tidak bergabung dengan Feli dan Lovyta. Berlian sedang tidak enak hati. Sebenarnya ia ingin sekali lebih dekat dengan Arsel, Arsel pula sudah tahu bahwa sekarang ia sedang dekat dengan Raymond. Padahal Lia bukan apa-apa bagi Arsel tapi tetap saja perasaannya tidak enak.
Matanya perlahan tertuju kepada cewek asing yang ia temui waktu bersama Crystal. Banyak sambutan yang cukup menarik, karna pastinya orang itu cantik.
Lia berpikir itu pasti murid baru.
"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak."
Lia melirik, ternyata sekarang yang datang Bu Anita. Ia semakin percaya kepada dirinya bahwa cewek tadi adalah murid baru. Oh, tentu, itu yang datang Bu Anita, yang pastinya akan memperkenalkan murid baru itu. Dulu juga yang mengantarnya Bu Anita.
"Sudah tahu kan di sini ada murid baru?" ujar Bu Anita yang dibalas anggukan oleh para murid. "Nah, coba yang merasa murid baru kedepan."
Perempuan berperawakan tinggi itu beranjak dari bangkunya, melangkah kedepan mendekati Bu Anita.
"Hai, gue Aurelia Cassandra Arenatta, panggil aja Aurel." ucapnya memperkenalkan diri.
"Aurel, kamu pindahan dari mana?" tanya Bu Anita.
"Oh iya, gue dulu tinggal di Medan, sekolah di SMAN 1 Medan."
"Oh iya, terima kasih Aurel. Silahkan kembali duduk." ucap Bu Anita mempersilahkan.
"Anak-anak, silahkan bersiap ganti baju untuk segera olahraga kelapangan."
"Loh Bu, bukannya olahraga nanti siang ya?" tanya Rizky menautkan kedua alisnya, sambil mengingat pelajaran apa yang benar.
"Iya loh Bu, sekarang kan pelajaran Pak Bambang." timpal Guntur.
"Jangan banyak tanya, ayolah siap-siap saja." ujar Bu Anita. Sepertinya ia sedang malas berbicara ataupun mengajar. Biasanya juga dikit dikit suka langsung jelasin ke intinya. Tapi beda dengan sekarang.
Melihat Bu Anita sudah berlalu dari sana, murid-murid hanya pasrah untuk segera berganti baju saja.
••••
Yah, seperti biasa. Yang pastinya pertandingan olahraga basket. Entahlah, murid-murid juga semakin malas jika berolahraga dengan Pak Didin. Selalu saja itu lagi itu lagi, seperti tak ada yang lain saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dua Hati [Slow Update]
Roman pour Adolescents"Mau gak mau. Suka gak suka. Mulai detik ini juga, Lo jadi pacar gue!" Sontak gadis berbandana merah itu mendongak, ia menatap wajah tampan cowok yang sedang menembaknya barusan. "Enak aja Lo!" Berlian Faradilla. Gadis itu nekat berpindah sekolah. N...