Kali kali Poto Arsel. Yekann:v
••••
Pagi ini Lia membawa satu kotak bekal yang berisi salad buah untuk Arsel. Sekarang ia mencoba untuk memberanikan diri, untuk lebih dekat dengan Arsel.
Lia sudah berada di mobil menuju perjalan ke sekolahnya. Jalanan lumayan macet membuat Lia semakin lama di mobil. Untung saja Lia berangkat lebih awal untuk ke sekolah, jadi ia kemungkinan tak akan telat.
Perjalanan lumayan memakan banyak waktu, akhirnya Lia sudah sampai didepan sekolahnya. Sampai di sekolah sudah agak siang, nyatanya semakin banyak murid yang berdatangan.
"Lia!"
Lia menghentikan langkahnya saat mendengar suara seseorang memanggilnya. Hm, iya tahu itu pasti suara Feli.
"Apa?"
"Enggak, besok-besok berangkat bareng ya?"
"Kenapa emangnya?"
"Lah, biasa juga kita kan suka berangkat bareng, kenapa makin kesini lo terasa makin lupain gue?" ucap Feli membuat Lia berpikir, ia tak mau pisah dengan Feli, Feli sahabatnya dulu, susah maupun senang Feli selalu ada bersamanya. Lia tak boleh membiarkan Feli pergi bersama sahabat lainnya karna dirinya menjauh.
Lia menggeleng. "Enggak Fel, maafin gue ya. Gue salah, plis lo jangan jauhin gue, udah sejauh ini kan kita bersahabat?"
Memang, minggu minggu ini Lia suka menolak ajakan Feli, dari berangkat bareng, main, jalan-jalan, makan bareng, pokoknya segala ajakannya selalu ia tolak. Entahlah, Lia juga capek sendiri, Lia menjauhi Feli hanya karna dirinya yang entah kenapa, efek galau mungkin? Atau, hm.
"Lo bilang gue jangan jauhin lo? Lah, kan lo yang akhir-akhir ini menjauh."
"Iya, iya. Sorry gue salah, plis ya jangan jauhin gue."
"Gue gak akan jauhin lo jika lo juga enggak ngejauhin gue. Lo aja ngemis ngemis begitu, awas aja jika dibalik semua ini lo itu munafik sama gue, gak akan gue maafin."
••••
"Sel, ini buat lo." ucap Lia menyodorkan kotak salad buah tadi. Keadaan Arsel sekarang ia sedang berada di perpustakaan, yang pastinya sedang belajar, mungkin ia memilih disana karna perpus lumayan sepi dan cukup nikmat suasananya, dari pada dikelas pastinya temen gaada akhlak nya itu terus mengganggunya.
Arsel memandang Lia. "Ini apaan? Tumben lo bawain gue makanan."
"Emang kenapa nanya kek gitu? Gak boleh?"
"Enggak kok, thanks." ujarnya menggeser kotak nasi itu kedekatnya, lalu ia pokus lagi kebuku yang ada didepannya.
"Sel, nanti istirahat lo ada waktu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dua Hati [Slow Update]
Novela Juvenil"Mau gak mau. Suka gak suka. Mulai detik ini juga, Lo jadi pacar gue!" Sontak gadis berbandana merah itu mendongak, ia menatap wajah tampan cowok yang sedang menembaknya barusan. "Enak aja Lo!" Berlian Faradilla. Gadis itu nekat berpindah sekolah. N...