Chapter 8 : Move On

10 2 0
                                    

Merely mature content ⚠️

Marsha memasuki gereja dengan canggung. Dia memang tidak wajib hadir disana, tapi tidak ada pula yang melarangnya hadir. Lagipula dia tidak tahu harus kemana, daripada bosan di hotel. Keputusan itu tentu saja langsung dia sesali begitu masuk taxi yang dipesan. Seharusnya dia di kasur saja menonton tv sambil memesan makanan, mumpung hotelnya dibayari. Sekali lagi dia menyesali keputusannya saat melihat Oscar yang sudah berada di atas berbicara dengan seseorang yang dia tidak kenal, mungkin best man-nya. Kemudian dia melihat Olivia, kakak Oscar, yang juga melihatnya dan melambai mengajaknya duduk di sebelahnya. Hanya dua baris di depan. Tapi Marsha tidak terlalu mengenal yang lain, pilihannya sedikit. Jadi dia berjalan ke arah Oliv.

"Hai, lama ga ketemu." kata Oliv sambil cipika-cipiki. Marsha mengangguk kaku membenarkan. Oliv menanyainya tentang kulitnya, jangan heran, dia adalah dermatologis. Marsha juga diajak ke klinik Oliv saat kesana.

"Onty Shasha kok gak dandan?" tanya Alex ikut nimbrung.

"Iya, belom. Nanti pas resepsi aja." jawab Marsha. Lalu dia jadi gemas dengan anak cowok itu. "Kok kamu masih inget aku sih?" tanyanya gemas sambil mengedutkan kedua pipi Alex, hingga mulutnya membulat dan bergerak-gerak lucu.

"Inget dong. Kan onty cantik." jawab Alex.

"Ya ampun. Kamu ngomong gitu siapa yang nyuruh?" tanya Marsha lagi semakin gemas.

"Uncle O'scar." jawab Alex tersenyum bangga. ( ꈍᴗꈍ)

Marsha penepuk jidatnya, yang diikuti tertawa Oliv. Sedangkan Alex tidak mengerti letak kesalahannya. Tak lama, lagu yang biasa mengiring pengantin muncul sehingga semua orang menoleh ke arah pintu.

Deg..deg..deg.. Kenapa malah aku yang deg-degan gini? batin Marsha. Dia melirik ke arah Oscar yang juga melihat ke arah ke pintu. Kemudian dia tersenyum. Insting utama Marsha mengatakan pengantin wanitanya sudah datang. Tetapi dia tidak mau menoleh, hingga wanita itu sampai pada altar, dan Marsha bisa melihat sosok 'Belinda'.

Yang ini mom's approve dong? batin Marsha. Belinda memiliki badan yang tinggi ramping, dengan rambut panjang lurus sepunggung. Matanya monoloid juga dan agak sayu. Marsha tidak bisa melihat dengan detail wajahnya. Yang pasti kulitnya sangat putih seperti porselen. Kesan yang di dapat adalah bahwa wanita itu terlihat sangat kalem.

"Kamu gak ada acara lain kan habis ini?" tanya Oliv saat sedang sesi foto.

"Gak ada, kak." jawab Marsha.

"Ya udah, kamu makan siang sama aku aja ya." kata Oliv.

"Eh, emang gak apa-apa? Bukan acara makan-makan keluarga ya?" tanya Marsha.

"Gapapa, kamu juga keluarga." ucap Oliv sebelum dia dipanggil untuk foto bersama suami dan anak-anaknya.

Eh? Itu bayi siapa ikutan? batin Marsha.

Karena Marsha adalah grup solo. Alias tidak memiliki anggota untuk berfoto dengannya, dia memilih untuk skip. Nanti saja di resepsi, mungkin lebih banyak orang yang dikenal. Teman-teman Oscar yang ditemui di Bali misalnya, atau dosen universitasnya, atau teman dokter saat ikut seminar trip ke Jepang.

"Kamu satu-satunya mantan Oscar yang diundang loh!" kata Oliv.

"Oh iya? Wah gak ada foto grup anggota mantan pacar dong. Dia kan mantannya ada lima belas." ucap Marsha pura-pura sedih, membuat Oliv tertawa. Mungkin seharusnya Marsha merasa terpuji karena dia juga secara pribadi dimintai hadir. Walaupun dia masih belum mengerti fungsinya di sini. Setelah mengantar pengantin keluar dengan lambaian dan konfeti. Marsha mengikuti Oliv dan keluarga untuk makan siang.

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang