? || ¿

537 80 0
                                    

''minhee —!! Buru atuh! Udah jam berapa ini? Nanti aa kesiangan! ''teriak jaemin dari bawah

''kedap a, ini buku minhee gak ada satu'' balas sang adik

''matak na, lamun buku teh beresan na peuting lain Isuk-isuk gera ah! '' dengus jaemin.

Arkana Minhee Dhiar, biasa dipanggil minhee. Duduk dibangku kelas 8 SMP, pindahan dari bandung.

''muhun a~ hayu atuh, ngke telat nu salah keun minhee deui''ajak minhee.

Mereka pun berangkat menggunakan sepeda motor milik jaemin, diperjalanan jaemin seperti kakak pada umumnya selalu memberi tahu dan menasehati jika sang adik melakukan kesalahan, sementara minhee sendiri hanya bisa diam mendengarkan apa pun yang jaemin ucapkan. Bagaimana pun mereka harus saling peduli dan memberi tahu kan, apa lagi mereka tinggal bertiga dengan sang ayah dan yang pasti keduanya tak ingin membuat ulah apa lagi bertengkar dengan hal yang sepele.

''belajar yang bener, kalo gak tau tanya aja. Jangan kaya batu yang diem aja, jangan kaya tukang ke—''

''keong yang ditanya hah eh hah eh, Iya a minhee udah tau. Udah sana katanya takut telat, sekarang giliran udah nganterin masih diem aja disini. Mau gebet anak SMP apa hah?! Mau jadi pedofil yang sukanya sama anak polos masih SMP kaya minhee?! ''cerca minhee pada kakak nya itu,

Jaemin hanya tertawa saja mendengar ocehan adiknya itu, akhirnya pun jaemin mengusak rambut adiknya itu dan berangkat menuju sekolah nya. Entah apa, yang jelas pagi ini jaemin sangat menyukainya apa lagi mendengar sang adik yang tak suka jika kakaknya itu berlama-lama disana dan akhirnya akan menjadi perbincangan hangat satu SMP.

Sementara di sekolah menengah atas, seorang remaja yang kini sedang menggoes sepeda itu dikagetkan dengan teman seper-squad nya yang tak lain adalah Nanda Hyunjin Argenta yang biasa dipanggil hyunjin itu. Bomin si pengemudi sepeda pun sampai oleng dan berakhir jatuh, untung tak mengenai bebatuan yang berada tak jauh dari tempat ia jatuh itu.

Dengan kekesalan yang ada, bomin pun melempari hyunjin dengan batu yang ada di dekatnya itu. Skak! Batu itu mengenai bahu hyunjin, hyunjin yang dilempari itu pun segera mengambil batu itu lagi dan menghampiri bomin.

''heh! Maksud lu apa ngelemparin gua batu? ''tanya hyunjin

''harusnya lo dong yang tau diri, bawa motor pake kebut-kebutan segala. Noh liat sepeda gua jadi nyungsruk gitu kan?! ''sungut bomin tak mau kalah

''ya lagian ke sekolah segala pake sepeda, emang gak ada kendaraan lain apa? ''tanya hyunjin lagi

Tuk!  Tuk!

''udah heh! Noh diliatin orang-orang. '' cergah jaemin + jitakan untuk dua temannya itu.

''ada apa? ''tanya seungmin

''tau nih pagi-pagi udah ribut. '' jawab jaemin

''ini sepeda siapa? Kok nyusruk? ''tanya seungmin lalu berdirikan sepeda milik bomin yang masih nyungsruk itu

''gua/bomin''ucap keduanya bersamaan

''bomin kesekolah pake sepeda? Emang rumah nya dimana? ''tanya seungmin

''di perumahan ujung sana''jawab bomin

''oh... ''singkat seungmin lalu menaiki sepeda bomin dan membawa mengelilingi halaman sekolah

Ketiganya menggeleng entah karena apa? Begitu pun dengan sunwoo, Felix, Jeno, haechan, han, erick, sanha, renjun, dan juga baejin yang baru saja datang dan melihat seungmin dan sepeda bomin. Entah kenapa tapi mereka tersenyum ketika melihat seungmin begitu bahagia mengendarai sepeda milik bomin.

Mystery? Or secret ¿ || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang