? || ¿

618 80 2
                                    

5:45 PM
''Rick, gua pulang duluan ya. Udah sore juga ''ucap sunwoo

''Oh iya woo, makasih ya udah mau dateng. Hati-hati dijalan'' balas erick

Sunwoo pun bersiap pergi dari rumah erick menggunakan motornya itu. Sementara di rumah erick, seseorang mendapat pesan rahasia.

+628xxxxxx

Ada kerjaan untukmu.
Kutunggu 30 menit dari sekarang

''Eu...erick sanha juga duluan ya, udah ditunggu ibu di rumah'' ucap sanha, erick pun membalas mengiyakan.

Lagi. Sanha juga pergi menggunakan motornya dengan kecepatan tinggi, karena ini perintah ia pun tak dapat menghindar.

Masih di rumah erick.

''Kalian ada yang mau nginep? ''tanya erick

''Lain kali aja ya rick, adek gua dirumah sendiri. Ayah pulang malem soalnya'' ucap jaemin

''Iya rick, lain kali ya'' ucap hwall

Erick hanya mengangguk mengiyakan, ia dan lainnya berjalan menuju pintu rumah untuk mengantarkan teman-temannya. Rasa sepi kembali menyelimuti kediaman keluarga Son, karena tahu kedua orang tuanya tak akan pulang. Ia pun berjalan menuju kamarnya.

•••

Disalah satu rumah besar mewah dikawasan komplek elit, sunwoo dengan motornya berhenti rumah dengan mewahnya itu. Ia pun berjalan memasuki rumah itu, disana ia disambut dengan beberapa pekerja rumah. Salah satu pekerja disana membawa ia menuju ruangan ganti baju, sunwoo pun mengganti pakaian dengan jas rapih sesuai pekerjaan nya sebagai sekretaris bos besar.

Setelah rapih, ia pun berjalan menuju ruangan sang bos dan sedikit membungkuk kala masuk dalam ruangan yang diketahui ruang kerja.

''Selamat malam tuan, ada yang harus saya kerjakan? ''tanya sunwoo

''Tidak ada. Berdirilah sampai saya menyuruh mu''ucap sang bos

''baik tuan''ucap sunwoo. Ia pun berdiri didepan sana, sesuai perintah bosnya.

•••

''Maaf tuan''

''Tak apa sias, kau masih punya waktu 5 menit lagi''ucap nya

Sias. Seseorang pembunuh bayaran dari salah satu pembunuh kejam. Sias, sekali lagi seorang remaja SMA yang baru 2 hari itu menginjak dunia SMA nya. Sias atau nama aslinya Sanha Adnan Syah, yap! Mungkin ia terlihat polos jika didepan orang tuanya dan teman-temannya, namun dibalik itu ia adalah seorang pembunuh bayaran.

Jika ada yang menanyakan mengapa ia harus bekerja seperti ini sedangkan masih ada pekerjaan lain? Ia akan menjawab. 'Ini semua untuk ibu' meski  haram, namun ini adalah jalan satu-satunya untuk membantu ibunya yang sakit keras. Sejujurnya pun ia tak ingin melakukan ini, namun karena seseorang memintanya dengan imbalan duit banyak, ia pun mengiyakan.

''Sias, bisakah kau mengganti baju terlebih dahulu? Rasanya tak mungkin jika kau melakukan ini dengan seragam sekolah mu. ''ucap tuan

''ah... Tapi aku tak membawa baju cadangan tuan, bisakah aku meminjam salah satu baju mu? ''tanya sias

''Sejujurnya aku tak ingin meminjamkan untuk mu, tapi baiklah kau boleh meminjamnya. Tapi setelah itu kau harus buang baju itu ya''peringat tuan

''Baik tuan''

Sias pun berjalan memasuki ruangan yang terdapat lemari baju sang tuan, dengan baju serba hitam dan tak lupa masker dan topi hitam ia bergegas untuk keluar. Oh ya, ia juga tak lupa mengirim pesan pada ibunya kalau ia pulang terlalu malam. Jadi ibunya tak perlu menunggu nya.

•••

''Maaf tuan, apa ada kerjaan lain? ''tanya sunwoo

''Kau sudah lelah berdiri hah? ''

''A-ah... Tidak tuan. Hanya saja... ''

''Bosan. Tunggulah sebentar, jangan merengek seperti anak kecil kau SUNWOO''potong sang tuan, lalu dengan penekanan pada nama nya pada di kalimat terakhir nya.

Sunwoo kembali diam, ia tak bisa lagi berucap jika tuannya sudah berkata seperti itu. Takut-takut tuannya akan marah dan berakhir menghukum nya, jangan sampai karena hari ini ia sudah berdoa pada tuhan agar mendapatkan hari baik pada hari ini.

Ctakkk

''CEPAT CARI ORANG YANG ADA DIFOTO INI. JANGAN SAMPAI IA KABUR APA LAGI LARI. DAN SATU LAGI, BAWA DIA DENGAN KEADAAN SANGAT BAIK'' ucap tuan dengan nada marah, dan lemparan foto yang tadi dimaksud

Sunwoo pun membungkuk sebentar lalu keluar dari ruangan itu, dengan motor milik nya ia pun mencari keberadaan orang tersebut. Seluruh kota Jakarta telah ia kitari, bahkan jalanan kecil pun ia pelosoki. Namun sepertinya belum juga ia dapatkan seseorang itu, sudah terhitung jam ia mencari. Sampai tiba jam 2 pagi, akhirnya orang yang ia cari ketemu. Ia pun segera membawa orang tersebut kehadapan sang tuan.

•••

DORR... DORR...

Suara nafas berderu kencang, sangat kencang hingga memompa jantung yang acap kali terus berderu kencang itu. Tangan yang tadi melucutkan pistol itu kini terlihat gemetar, belum lagi air mata yang berjatuhan semakin deras layaknya air terjun.

Oh Tuhan! Apa lagi yang akan dihadapi remaja yang baru menginjakan bangku SMA nya itu? Belum kah hidupnya yang rumit itu, dan sekarang keadaan yang ia hadapi dengan pekerjaan yang amat mengerikannya itu?!

'Bu... Maafin sanha bu. Maaf' ucapnya dalam hati.

''Tak usah menangis seperti anak kecil. Cepat lah foto dia dan kita pergi dari sini'' ucap rekannya yang diketahui bernama BLACK HUMAN.

Sias pun segera memfoto korban itu, dan segera pergi dari tempat itu. Setelah mengirim foto itu pada tuannya, ia pun pergi untuk pulang karena jam sudah menunjukkan waktu 1: 30 dini hari. Sampai rumahnya, ia melihat sang ibu tertidur di sofa depan TV. Sungguh. Jika bukan karena semua ini, ia tak akan pernah melakukan kerjaan kotor seperti ini, air mata kembali turun tapi ia cepat-cepat mengusap nya kasar dan segera ia mengambil selimut untuk ibunya dan ia pun tertidur sambil memeluk ibunya disofa depan itu.

•••

''Kau boleh pulang, cepat pergi dari hadapan ku dan kembali pada rumah mu itu. Besok bukannya kau harus bersekolah lagi bukan? Pergi. '' perintah Sang tuan.

Sunwoo pun membungkuk sebentar, lalu berjalan ke luar dan pergi untuk pulang. Rasanya tubuhnya sudah sangat lelah untuk hari ini, dan sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk nya beristirahat dari kegiatan kejamnya itu.

Ting...

Sampai di apartemen nya, ia segera mengganti pakaiannya dan membersihkan tubuhnya. Setelahnya ia merebahkan tubuhnya yang lelah itu. Sebelum ia menutup matanya, ia sempat melihat bingkai foto yang menampilkan kedua orang tuanya dan dirinya yang masih kecil itu. Betapa indah senyum dari kedua orang tuanya itu, dengan mata yang semakin berat ia pun membawa bingkai itu pada pelukannya dan tertidur nyenyak.

'Mah... Pah. Doain sunwoo semoga kelak sunwoo mendapat kerjaan yang baik, tanpa kekerasan seperti ini'

Malam ini, biarkan sang pemilik kasih, sang pemilik rindu tertidur dengan nyenyak tanpa ganggu kejam dari dunia luar, biarkan setiap doa mereka terkabul pada sang Tuhan.

Bermimpi indah seperti layaknya anak remaja lainnya, ditemani sang rembulan malam yang bersinar terang bersama sang bintang yang menemani setiap malamnya.









•Next...

Mystery? Or secret ¿ || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang