Adek pengen masak (3, let's cooking!)

307 52 21
                                    

Maaf kalo ada typo ya teman-teman⊙﹏⊙







Jaemin, minhee dan juga jeongin saat ini sudah ada di dapur dengan celemek yang menempel di tubuh mereka masing-masing.

"Jeongin nanti rebus pastanya dulu ya, nah adek potong-potong kejunya ya. Nah gue bagian bersihin udangnya, kalo ada yang bingung, tanya aja, oke?"

Jaemin lagaknya sudah seperti seorang guru dalam kelas memasak sekarang, dengan kedua bocah itu sebagai muridnya tentu saja. Tapi ia senang kok, biasanya jika sedang memasak, hanya ada ia dan bunda. Minhee jangan ditanya, ia lebih memilih rebahan di kamar sambil membaca novelnya dibanding bertempur di dapur.

Maka dari itu saat adiknya meminta diajarkan memasak, ia langsung mengiyakan permintaannya. Momen langka seperti ini jarang di dapat soalnya.

"Kak jaem, ini udah mateng belum?"

Ia meninggalkan sejenak udang yang belum selesai dibersihkan itu untuk melihat pasta yang sedang direbus jeongin.

"Coba ambil satu dong, pake garpu ya, terus suapin. Tangan gue bau amis nih."

Teman minhee itu mengangguk dan menyuapkan satu helai(?) pastanya pada jaemin.

"Gimana kak?"

"Udah tuh, langsung ditiriskan aja ya."

"Oke kak."

Sesuai apa yang diperintah jaemin tadi, jeongin langsung meniriskan pastanya. Minhee juga sudah selesai memotong kejunya.

"Nah, udah selesai semua?"

"Udah kak." Jawab mereka berdua kompak yang membuat mereka tertawa.

Jaemin mengangguk lalu mengambil wadah dan menuang tepung kedalamnya. Kemudian ia mencampurkannya dengan air, "adek tolong ambilin tepung roti di lemari atas dong, terus tuang ke tempat ini ya." Ia menunjuk ke wadah bening lainnya yang masih kosong.

Jeongin dengan raut bingung memandang wajah jaemin, "tepung roti buat apa kak?"

"Buat goreng keju, suka keju kan?"

Mata rubahnya berbinar mendengar jawaban jaemin.

"Suka kak! Suka banget! Wah bakalan enak nih masakannya."

Yang lebih tua tertawa kecil, ia dengan telaten menyiapkan segalanya dan memberi instruksi pada kedua cowok manis itu.

Lalu ia mulai memasak pastanya, sedangkan minhee dan juga jeongin bagian menggoreng keju mozarella.

Jaemin kira, saat ia dan adiknya memasak, dapur akan berubah menjadi kapal pecah dengan bahan yang berserakan dimana-mana. Namun ternyata itu hanya pikirannya saja, buktinya dapur masih rapi walau beberapa bahan yang tergeletak tak sesuai tempatnya.

Adiknya juga nurut banget, padahal dia sering nyuruh ini itu.

"Udah selesai, yeeey!" Seru minhee saat melihat hasilnya.

"Sini bantuin masak pastanya, itu kejunya biar ayen aja yang nyelesein, bisa kan dek?"

"Bisa kak, sini biar aku aja. Mini bantu kak jaem aja." Tangannya mengambil alih piring yang minhee pegang.

"Ambil pastanya sini."

Minhee menurut untuk mengambil pasta yang ada di meja dan menyerahkannya pada jaemin.

"Nah sekarang coba masukin terus diaduk pelan-pelan ya."

Jaemin mengawasi adiknya, lalu kembali berujar, "nah sekarang coba masukin bumbunya."

Ia terdiam sejenak untuk mendengarkan kembali apa yang akan kakaknya perintahkan, tapi jaemin malah tak mengatakan apapun. Ini dia harus menaburkan bumbunya seberapa banyak?

Kepalanya menoleh untuk melihat jaemin, dirinya malah ditatap balik dengan raut wajah bingung.

"Ini bumbunya seberapa banyak? Gue ngga tau woy."

Jaemin tertawa kecil, "iya juga ya, sini gue kasih tau. Tapi diinget ya, nanti udah bisa bikin sendiri ngga perlu tanya gue lagi."

Kakinya kemudian melngkah mendekati sang adik lalu member tau takaran bumbu dan nama bumbu yang digunakan.

Setelah beberapa menit, masakan sudah siap. Begitu pula dengan peralatan dapur yang sudah bersih, dicuci oleh jaemin tadi.

Mereka menyajikan makanan itu di ruang makan, dan terlihat bunda sedang duduk disana sambil meminum tehnya.

"Udah selesai?"

"Udah bun hehe."

Bunda mengganguk, lantas tersenyum pada minhee. "Gimana dek? Seru kan masaknya?"

"Seru bunda! Tau gini minhee belajar dari dulu ya."

"Halah, rebahan mulu si lo." Ledek jaemin lalu dibalas juluran lidah oleh minhee.

"Jeongin sini duduk, ngapain berdiri disitu?" Mata bunda tak sengaja menatap jeongin yang hanya berdiri di pantry dapur dengan menggenggam gelas.

Yang dipanggil tersenyum, menghampiri mereka dan duduk disamping jaemin.

"Bunda bunda, coba dong masakan adek! Perdana nih bun."

Bunda mengambil garpu dan mulai menyantap makanan yang anaknya buat. Entah kenapa ketiga remaja yang ada disana merasa cemas, seakan bunda adalah juri di kompetisi memasak gitu.

"Enak kok dek."

Minhee memekik senang, dengan wajah sumringah ia memotret hasil masakannya dan berencana mengunggahnya ke instagram.

Biar siluman bebek itu tau kalo dia juga bisa masak, ngga cuma rebahan doang. Enak aja ngatain dia seenak jidat, padahal siluman bebek alias dongpyo juga hobinya ngegosip mulu dikelas.

"Mini, ini hyungjun mau kesini katanya."

"Yaudah, biarin aja. Biasa juga kalo kesini ngga bilang."

Baru 5 menit lalu jeongin mengatakan bahwa temannya itu akan datang, pintu utama sudah terbuka menandakan ada yang datang. Tapi bukan si lucu hyungjun, melainkan tetangganya. Siapa lagi kalau park jisung?

Untung saja jaemin sudah naik ke lantai atas, ke kamar lebih tepatnya. Bunda juga sudah berpamitan untuk pergi keluar membeli kue sebentar.

"Mau ngapain lo?"

"Eh, si imut jeongin. Tumben main kesini." Tanpa menghiraukan 'sapaan manis' dari minhee, jisung mendudukkan dirinya disamping cowok manis berbehel itu. Yang artinya ia duduk berhadapan dengan minhee.

Kesal karena diabaikan dan malah menggoda jeongin, ia lantas menendang kaki jisung dari bawah meja.

"Aduh! Apaan sih hee?"

Minhee melirik sinis, "heh! Lo tuh masih SMP ya, jangan sok-sokan ngerayu anak orang!"

"Dih? Siapa juga yang ngerayu? Ini tuh tulus dari hati tau, ya ngga jeong? Haduduh imut banget sih jeongin." Tangan jisung mulai mencubiti pelan pipi chubby jeongin.

Namun setelahnya ia merintih kesakitan karena tangannya digaplok minhee.

"Aduh! Apaan sih?! Kalau mau gue uyel-uyel tuh bilang!"

"Apa jangan-jangan.. lo cemburu ya sama jeongin? Hm? Hm?" Jisung menaik turunkan alisnya menggoda minhee.

Yaelah sung, masih SMP kamu tuh, tau kata cemburu dari siapa sih?

"Cemburu jidat lo lebar?! Itu Ayen mau makan ngga jadi gara-gara lo mainin pipinya!"

"Ah masa sih?"

Akhirnya mereka berakhir dengan minhee yang mengejar jisung keliling rumah dengan membawa kain lap untuk memukulnya. Jeongin dan hyungjun yang baru datang jadi penonton, ditemani dengan makanan yang mereka buat tadi.












Haaaai◉‿◉
Gimana kabar kalian?
Jaga kesehatan selalu yaa(≧▽≦)

Oh ya, jangan lupa tekan bintangnya ya kawan(◠‿・)—☆

See you next time💚

The Choi'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang