Selamat Hari Senin semuanya
Have a nice day (◍•ᴗ•◍)❤Saat ini jaemin dan minhee sudah berada di supermarket. Setelah perdebatan dengan bundanya tadi di rumah, akhirnya mereka berangkat menggunakan motor matic punya jaemin.
Nah sekarang minhee lagi dorong trolinya sedangkan sang kakak memilih beberapa bahan untuk masakannya nanti, "dek, lo mau keju ngga?"
"Keju? Dirumah kayaknya masih ada deh."
"Mozarella nih, mau ngga?"
Mendengarnya mata minhee berbinar, "boleh boleh! Ntar di goreng sama tepung yang kayak waktu itu lo bikin ya?"
"Iye iye."
Saat jaemin masih asik memilih pasta, mata bulatnya tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal. Tapi tak begitu yakin juga sih, soalnya dia minus. Memilih abai dengan seseorang itu, minhee mengalihkan pandangannya pada jaemin yang masih menimang pasta mana yang akan dipilih.
Seseorang menepuk pelan pundak minhee dari belakang. "Minhee?"
Yang dipanggil terkejut dan langsung menoleh, "loh? Ayen?"
Jeongin atau ayen tersenyum lalu membungkuk hormat pada jaemin yang sedang memperhatikan mereka.
"Hehe, hai min. Hai kak jaem."
Jaemin tersenyum menanggapinya, sebenernya lagi nahan gemes sih. Temen-temen adeknya kok ya bisa lucu lucu gini, sedangkan temen-temennya kaya setan semua, hadeh.
Jeongin ini temen sekelas minhee di sekolah, temen sebangku lebih tepatnya mah.
"Ayen sama siapa kesini?" Tanya jaemin, soalnya kalo dia liat daritadi kayaknya jeongin ini nyamperin mereka cuma sendiri. Jaemin kan jadi takut kalo bocah lucu ini diculik.
Dia nepuk jidatnya pelan, "oh iya! Aku sama kak hyunjin tadi! Aku tinggal di kasir hehe."
Minhee masang tampang jailnya, "Ciyee, siapa hayoo. Ayen mah ngga mau cerita sama mini."
"Apa sih mini! Orang dia anak temennya mama tau!"
Jeongin kalo salting emang suka ngegas gitu, jadi minhee cuma ketawa aja ngeliatnya, lucu gitu.
"Eh eh, udah ayok ke kasir. Soalnya udah semua nih."
Mereka bertiga akhirnya selasai belanja, dan dapat dilihat oleh jaemin kalo seseorang berlari ke arahnya, atau mungkin jeongin?
"Astaga Jeong! Kakak kira kamu ilang tau, darimana aja kamu?" Orang itu tanya sambil meluk jeongin, ketara khawatir banget.
"Nyamperin temen aku tadi kak hehe, maaf ya ngga bilang."
"Lain kali pamit dulu oke? Biar kakak ngga khawatir."
"Eum!"
Bentar, kayaknya jaemin kenal nih. Dan begitu orang itu ngelepas pelukannya dia bisa liat mukanya.
"Lah? Hyunjin?"
Yang dipanggil menoleh, "jaemin?"
Nah kan bener, ini mah temennya Jeno, tapi dia juga kenal sih. Iyalah kan satu sekolah.
"Ngapain jaem?" Lanjutnya.
"Mulung nih."
Yaelah
Ngga tau ini kata-katanya jaemin yang lucu apa emang hyunjin orangnya receh, gitu doang hyunjin ketawa.
Duo bocil daritadi malah asik sendiri, mereka lagi ngomongin boyband koriyah yang lagi mereka suka. Tapi tiba-tiba minhee nyeletuk, "eh, ayen ikut yuk ke rumahku! Aku mau masak nanti."
Raut wajah jeongin langsung jadi ngga yakin gitu, ini yakin minhee mau masak? Tapi karena liat minhee yang kelihatannya antusias ngajak dia, yaudah lah ya, iyain aja. Pasti masih diawasin sama jaemin kan? Akhirnya dia ngangguk.
"Boleh deh, abis ini juga aku ngga ada kegiatan apapun."
"Dek, mau pulang ngga?" Suara jaemin menginstrupsi keduanya.
"Eh? udah emang?" Tanya minhee.
"Udah, makanya ayo pulang."
Dia meraih tangan minhee dan memberikan satu plastik berukuran sedang padanya. Sebelum minhee protes, ia melihat tangan kakaknya yang juga menenteng satu plastik besar berisi belanjaan mereka. Ya sudahlah. Berarti impas, maksudnya sama-sama membawa belanjaan gitu.
Hyunjin menggandeng tangan jeongin, bermaksud mengajaknya pulang juga.
"Kak, anterin aku ke rumahnya mini ya? Mau main hehe."
Yang lebih tua nengok terus senyum ganteng, "Boleh aja, tapi ijin mama dulu ya?"
Jeongin mengangguk mendengarnya, langsung saja dia nelfon mamanya. Dan dibolehin dong! Asal pulangnya jangan terlalu sore.
Begitu mereka berempat sampai di parkiran, jaemin dan minhee melaju lebih dulu sebagai penunjuk jalan karena hyunjin tak tau rumah mereka.
"Kok mereka ngikutin kita min?"
Minhee yang dasarnya sedang fokus pada jalanan, jadi dia tak mendengar apa yang jaemin bilang. Sampai pahanya nyeri karena dicubit.
"Apaan sih?!"
"Kok mereka ngikutin kita?!" Nah kan malah ikut si jaemin.
"HAH?!"
"JEONGIN SAMA HYUNJIN! KOK MEREKA NGIKUTIN KITA?"
Bodoamat sama orang lain yang pasti denger teriakan dia, udah biasa dia mah. Efek kelamaan temenan sama haechan dan juga renjun ya gini.
Minhee manggut-manggut terus jawab. "Gue kira apaan, iye ikut mereka. Gue yang ajak soalnya, gapapa kan?"
Walaupun minhee jawabnya dengan nada biasa aja, dia masih bisa denger. Lah kok giliran dia yang ngomong malah adeknya ngga denger, heran jaemin tuh.
"Ya gapapa." Setelah itu hening. Ngga ada yang ngomong ataupun teriak-teriak kaya tadi. Mereka milih fokus sama jalanan.
🌻🌻🌻🌻
Sesampainya mereka di kediaman Choi, si pemilik rumah membuka pagar untuk memasukkan motornya. Hyunjin dan jeongin masih di belakang, mereka belum terlihat.
"Min, temen lo ngga nyasar kan?" Tanya jaemin pada minhee yang sedang membuka pagar.
"Ngga tau gue."
Yang lebih tua berdecak pelan, "lo mending tunggu di depan aja deh. Berabe nanti kalo mereka keblabasan."
"Iya."
10 menit setelah jaemin masuk ke dalam, motor hyunjin baru terlihat. Minhee mau ngomel aja rasanya, ini jam setengah dua belas, yang artinya matahari lagi terang banget. Panas lagi. Dilihatnya jeongin membawa sebuah kantong kresek bening berisi buah. Hyunjin memberhentikan motornya tepat di depan minhee.
"Maaf ya mini, aku lama. Soalnya tadi mampir dulu beli buah." Ujar jeongin dengan wajah yang memelas.
Haduh kan, jadi ngga tega ngomel:(
Lucu banget:( beda kasus kalo yang dia tunggu itu jisung atau dongpyo. Pasti dia bakal ngomel panjang."Gapapa, ayo masuk. Ayo masuk kak."
Namun hyunjin menggelengkan kepalanya. "Lain kali ya, soalnya mau ada latihan nih hehe."
"Oh? Oke deh kak." Minhee tersenyum.
Lalu kedua siswa SMP kelas 3 itu masuk ke dalam.
"Jeong!"
Merasa dipanggil, Jeongin menoleh.
"Apa kak?"
"Helm nya, mau kamu bawa masuk? Belum dilepas itu loh."
"Oh iya!"
Aku pikir bakal bikin ceritanya jadi 2 chapter doang :") tapi ternyata ngga cukup :')
Yasudahlah, jangan bosen baca ceritaku ya hehe
Jangan lupa teken bintangnya ya kawan
(◠‿・)-☆See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choi's
FanfictionJaemin dan Minhee sebagai kakak adik di kehidupan sehari hari