Kak lempeng

450 70 10
                                    


Minhee lagi nunggu kakaknya menjemputnya di sekolah, karena tadi jaemin memberitahunya kalau ia pulang lebih awal jadi minhee minta dijemput.

"Min, kak jaemin belum nyampe?"

Bocah kelas 3 Smp itu menengok saat seseorang bertanya padanya, "Ya lo liatnya gimana hah?"

"Dih, santuy atuh, kan gue cuma nanya."

Minhee tak menjawab lagi, ia sibuk menanyakan keberadaan kakaknya yang sudah jalan atau belum. Karena saat ini ia sudah menunggu lebih dari 15 menit. Lalu matanya beralih melihat Junho yang duduk disampingnya sambil memainkan handphone juga.

"Kok lo belum pulang Jun? Biasanya kalo denger bel pulang langsung gercep keluar."

Junho mendongak menatap minhee, "Eunsang tadi masih di perpus buat beresin buku, jadi gue bantu sebentar, tapi gue inget hari ini ada les, dia nyuruh gue balik duluan."

"Oala bucin." Cibir minhee.

Setelah itu sebuah motor matic berwarna putih berhenti tepat didepan minhee dan junho, mengetahui itu sang kakak lantas minhee berpamitan pada junho.

"Min, tapi gue mampir ke rumah Jeno bentar ya, mau nganterin buku dia."

"Iye"

"Duluan ya jun." Pamit jaemin.

"Eh? Iya kak, ati-ati ya." Ia melambaikan tangannya pada kakak beradik itu. Iya, jaemin tuh tau siapa aja temennya minhee. Karena emang adiknya itu sering mengajak teman-temannya ke rumah untuk kerja kelompok atau bahkan sekedar main.

Di tengah jalan, mereka berhenti dulu untuk membeli minuman karena minhee yang mengeluh haus, air minum yang ia bawa dari rumah sudah habis juga.

"Yaelah, pamitnya beli minum doang tapi dapet jajan juga lo." Ucap jaemin saat melihat adiknya menenteng satu plastik penuh makanan yang mengandung micin.

"Biarin, lagian gue juga jajannya buat sekalian di rumah, soalnya waktu itu ada yang ngabisin stok snack tapi ngga mau beli." Cibirnya, jaemin tertawa tanpa merasa bersalah setelah minhee menyindirnya secara tidak langsung.

Mereka berdua akhirnya melajukan kembali motornya ke rumah Jeno. Sepanjang perjalan juga minhee memakan snacknya tanpa memperdulikan sekitarnya.

Tak lama jaemin memberhentikan motornya didepan halaman rumah yang berpagar pendek dengan cat berwarna coklat tua, itu rumah Jeno tentu saja. Mereka berdua melihat ada cowok yang sedang memainkan handphonenya sambil duduk didepan kursi yang disediakan didepan teras rumah Jeno.

"Hai Yunseong," lelaki itu mendongak saat jaemin menyapa. Namun bukannya langsung menjawab, ia malah mengerutkan dahinya bingung.

Yang Yunseong liat kini, jaemin sedang melepas helm nya lalu dibelakang badannya ada seseorang yang serupa seperti jaemin sedang memakan Snack dengan tenang. "Loh, kok jaemin ada dua?"

Gerakan kedua kakak beradik itu terhenti kala mendengar pertanyaan Yunseong. Mereka saling menatap sebentar lalu menatap balik Yunseong yang masih terlihat bingung, "Ini adek gue tau, kembar darimana sih?"

"Hah?"

Jaemin menghela napas malas, "dah lah, gue mau ketemu Jeno aja." Lalu ia melangkah masuk ke dalam rumah jeno yang memang pintunya sudah terbuka. Minhee mengikuti sang kakak dari belakang, dirinya berhenti sebentar untuk melihat seseorang yang daritadi tak henti menatap dirinya.

"Kedip kak, jangan kelamaan natap aku, ntar malah suka." Namun raut wajah Yunseong masih datar dan sedikit melongo. Sedetik kemudian minhee malangkah masuk tanpa memperdulikan cowok itu.

"Wah.. dia ngomong sama gue tadi?"

Bukan Seong, dia ngomong sama pot bunga_-.

🌻🌻🌻🌻

Karena sudah beberapa kali diajak jaemin mampir ke rumah Jeno, minhee jadi sedikit hapal beberapa letak ruangan rumah itu. Lantas karena ingin meminta air dingin, ia berjalan ke arah dapur siapa tau ada ibu Jeno. Namun bukan Tante Lee yang minhee jumpai, matanya melihat sepasang kekasih yang sedang berpelukan menghadap kompor. Dengan posisi Jeno yang sedang memasak dan Jaemin yang memeluknya dari belakang.

"Wey, masih ada anak kecil disini, jangan berbuat zina ya."

Keduanya langsung melepaskan diri, berdehem pelan karena salah tingkah sudah ketauan oleh minhee, "ganggu banget sih, mau ngapain lo?"

Minhee mencibir mendengar nada ketus dari sang kakak, "justru karna ada gue kalian terhindar dari hal-hal yang ngga diinginkan, malah dibilang ganggu"

"Minggir ah, kak Jeno aku minta air dingin ya." Nadanya berubah lemah lembut saat berbicara dengan Jeno, lantas Jeno langsung mengambil gelas dan menuangkan air dingin yang ia ambil dari kulkas untuk minhee.

Siswa kelas 3 Smp itu beranjak dari dapur ke ruang tengah keluarga Lee, karena tadi kakaknya berpesan kalau ia harus mengerjakan beberapa soal terlebih dulu bersama Jeno. Dengan membawa segelas air dingin dan sepiring cookies yang diberikan Jeno padanya. Namun langkahnya terhenti saat melihat lelaki yang tadi duduk diteras rumah Jeno.

"Oh? Hai kak lempeng!"

Anehnya Yunseong menoleh saat minhee memanggilnya seperti itu, "ya?"

Minhee tertawa kecil mendengar respon Yunseong, kemudian duduk disebelah sofa yang ditempati Yunseong. Menaruh gelas dan piringnya di meja lalu mengulurkan tangannya ke si wajah datar, "kenalin kak, aku minhee. Choi minhee, adiknya Choi Jaemin."

Sedikit ragu tapi ia membalas uluran tangan cowok manis itu, "Yunseong, Hwang Yunseong. Tetangganya Jeno."

Minhee mengangguk mengerti lalu tersenyum manis, membuat sang lawan bicara terdiam dengan wajah datar, namun detak jantungnya berdebar kencang.

Minhee melepaskan tangannya lalu mengambil cookies dan memakannya sambil menghadap tv yang menayangkan berita, suasana jadi hening beberapa saat sebelum yang lebih tua bertanya, "minhee sekarang kelas berapa?"

"Eh? Kelas 3 Smp kak, kakak seumuran sama kak jaemin kan?"

"Iya, kita sekelas bahkan."

"Ooh", responnya singkat lalu setelahnya menguap

Sungguh, minhee ingin segera pulang sekarang dan menemui kasur tercintanya dirumah, kenapa pula jaemin lama sekali?

Yunseong yang melihat itu memekik gemas dalam hati, buset gemes banget, beda sama jaemin, batinnya.

"Minhee ngantuk? Mau saya panggilin jaemin diatas?"

"Emang boleh kak?" Ia mengadah menatap Yunseong yang berdiri.

Yunseong mengangguk dan menepuk pelan kepala minhee, "boleh, sebentar ya."

Beberapa menit kemudian, Jeno, jaemin serta Yunseong menuruni anak tangga bersama. Jaemin yang melihat adiknya yang sudah mengantuk langsung menghampirinya.

"Min, yok pulang, jangan tidur disini heh." Ucapnya sambil mencubit pipi minhee.

"Gendoong," ia mengulurkan kedua tangannya ke arah jaemin yang membuatnya terlihat menggemaskan.

Tak tau saja ada oknum yang menggigit pipi dalamnya karena menahan rasa gemas. Wah, gue calon bucin adeknya jaemin nih kayaknya, gemesin banget woy tolong😭

"Jen, aku pulang ya, daah"

Jeno mengangguk dan mengantar kakak beradik itu kedepan, "ati-ati dijalan ya, pelan aja bawanya, kasian minhee." Yang dijawab acungan jempol oleh jaemin.

Ia melambaikan tangannya saat jaemin melajukan motornya, berniat masuk ke rumahnya, namun ia malah menemukan Yunseong yang terdiam sambil menatap jalan yang tadi dilewati motor jaemin.

"Kenapa lo?"

"Jen, kalo gue suka bocah Smp, gue bukan pedofil kan?"

"Hah?"














Hello ketemu lagi◉‿◉
Jangan lupa buat teken bintangnya ya kawan
(~ ̄³ ̄)~

Byee

The Choi'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang