Jadi nyamuk

270 53 11
                                    


Jaemin, Yunseong, sama minhee sekarang udah di mall. Dan karena minhee tadi mengeluh lapar, jadi sekarang ketiga remaja itu sedang duduk disalah satu tempat makan yang ada di dalam mall.

"Kak, lo mau warnain apa rambutnya?"

Yunseong hampir tersedak begitu mendengar minhee mengatakan hal tersebut, apa? Mewarnai rambut?

"He? Siapa yang mau warnain rambut?"

"Kita." Jawab minhee dan jaemin bersamaan.

"Kok kamu ngga ngasih tau saya?"

Jaemin memicingkan matanya, "kenapa cara ngomong lo ke adek gue gitu?"

"Karena dia spesial lah, apalagi?" Balas Yunseong cuek.

Yunseong ngga tau aja minhee udah nahan malu karena perkataanya. Bibirnya menahan senyum agar tak terlalu terlihat.

"Kok lo ga pernah ngomong gitu ke gue?"

Kini giliran Yunseong yang memicingkan matanya ke jaemin, "dih? Ngapain? Penting gitu?"

Kesal karena jawaban songong Yunseong, jaemin menendang kaki Yunseong dari bawah meja.

"Ngga gue restuin sama minhee mampus lo!"

Minhee reflek memukul lengan jaemin saat kakaknya mengatakan hal tersebut. Sekalian melampiaskan kekesalannya saat pertanyaannya tadi tak dijawab malah sekarang jaemin beradu mulut dengan Yunseong.

"Aduh! Apaan sih?!'

"Kok gitu?!"

"Apanya? Restu dari gue?"

"Mukanya ngeselin banget hee, jangan mau. Gue aja eneg liat mukanya terus dikelas." Lanjut jaemin lalu memakan kembali makanannya.

Yunseong rasanya pengen teriak sekeras mungkin didepan muka jaemin, Ya menurut lo, gue ngga eneg liat muka lo gitu?!

Tapi ngga jadi, ntar malah beneran ngga direstuin gimana? Ngga berkah dong nanti pedekate dia. Iya seong, serah dah.

Saat sudah selesai mengisi perut, mereka mampir ke toko buku sebentar untuk membeli peralatan sekolah yang sekiranya dibutuhkan. Sekalian mencari novel untuk minhee dan jaemin, sedangkan Yunseong memilih ke bagian rak komik.

Kemudian sampai ke tujuan mereka yaitu ke salon langganan jaemin saat mewarnai rambutnya sejak pertama kali.

Mereka langsung disambut ramah oleh seorang wanita muda yang bekerja disana, kebetulan sekali salonnya sedang tak terlalu ramai jadi tak perlu mengantri.

"Silahkan kak, mau perawatan apa?"

"Mau colouring mba." Jawab jaemin. Wanita tadi mengangguk dan membawa minhee dan jaemin duduk dibangku khusus.

"Mau warna apa kak?" Tanya minhee.

Jaemin menoleh, "mau gue blonde, kenapa?"

"Gue juga deh."

"Dih, ngikut mulu lo."

"Oh iya seong, jagain barang gue sama minhee ya. Awas sampe ilang."

Yunseong hanya berdehem malas menjawab perkataan jaemin.

Selama kakak beradik choi itu nyalon, Yunseong hanya diam sambil membaca komik yang baru saja ia beli.

Padahal niatnya dia mau jalan-jalan cuma berdua sama minhee, tapi karena kasian juga sama jaemin yang emang kayaknya lagi sensi banget tadi, jadi Yunseong biarkan saja.

Siapa tau nanti suasana hatinya membaik, karena sebenarnya dia tau apa penyebab jaemin sensi daritadi. Tentu saja karena Jeno, teman sekaligus tetangganya.

The Choi'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang