Ketika hati memilih bertahan, namun realita harus mengikhlaskan. Ketika rasa masih bersemayam di dalam dada, namun kau harus mau melepaskan rasa itu pergi.
Berat, mungkin. Tapi mau bagaimana lagi? Tetap memendam rasa pun juga sakit. Melihat bersamanya juga seperti ada yang patah.
Entahlah.
Aku hanya harus menerima kenyataan. Kenyataan yang kadang memang tak seindah yang kita bayangkan. Kenyataan bahwa ia tak mau denganmu. Mungkin, dia tak mengatakannya. Hanya saja, secara halus dia sudah tidak ingin denganmu.
Dengan pergi tanpa alasan lalu datang lagi pura-pura tak terjadi apa-apa? Sudah cukup bukan alasan halusnya nggak mau lagi sama kamu?
Kamu hanya perlu sadar. Bahwa yang kamu idam-idamkan, bukan milikmu. Bukan siapa-siapamu.
Kamu hanya harus sabar. Ikhlas atas semua yang terjadi. Memang melupakan tidak semudah mendapatkan. Tapi, ujian cinta yang paling berat ketika kamu harus merelakan dia bahagia dengan yang lain.
Merelakan.
Mengikhlaskan.
Semangat.
***
Bondowoso, 13 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Nisa'Story
ChickLitNothing anymore Ini mungkin hanya berisi tentang kegabutan authornya. Gabutnya bisa macam-macam. Seperti iseng menulis cerita dsb.