Part 42 Will You Marry Me?

202 9 0
                                    

Sesuatu yang pergi memang tak harus dipaksa kembali, namun bersabarlah untuk menunggunya datang

•••

Suasana kamar Aldi kian tambah ramai karna sudah ada Arif, Wiyo, Raka, serta Gina disana. Jangan tanya seperti apa kondisi kamar Aldi saat ini jelas semuanya berantakan dari mulai bekas minum botol, bungkus ciki hingga sprei berserakan.

Padahal ini sudah hampir malam namun tak ada tanda-tanda ingin pulang dari mereka, yang cewek-cewek sibuk ghibah, yang cowok asik bahas game.

"Nanti kalian datang kan ke pernikahan gw?" tanya Gina.

"Hmmm insyaallah gw mah" ucap Yohana.

"Kok gitu sih masa lo gak dateng, usahain dong masa gak bisa sih" protes Shella.

"Gw bingung mau dateng sama siapa kalian enak pacarnya deket lah gw, udah mati" sindir Yohana melirik Wiyo.

"Gitu aja kok repot sih disana juga banyak cowok Yoh, ntar deh gw kenalin ke temen-temen gw yang lain" ucap Raka menyakinkan.

"Gak bisa gitu dong apaan main kenalin dia ke temen lo, gw gak terima" bantah Wiyo.

"Dih bilang aja kalo lo cembekong" Fino melirik sinis kearah Wiyo.

"Gw cuma kasian aja sama tuh cowok" elak Wiyo.

"Masih cinta bilang aja sih jangan sok gengsi" kali ini Aldi yang menyindir.

"Masih cinta tuh bilang jangan diem aja gengsian banget sih" ucap Dede ketus.

"Aku ngga gitu kok yang" balas Arif.

"Udah deh pulang yok males gw liat muka dia" ucap Yohana membereskan oleh-oleh yang Aldi kasih untuk dibawa pulang.

"Fin, aku pulang ya" ucap Chandra.

"Aku anterin ya" ucap Fino.

"Rif, aku juga pulang" ucap Dede mencubit pipi Arif.

"Jalan dulu yok" ajak Arif.

"Ayok" balas Dede.

"Di, Shel, gw juga pulang ya" ucap Gina.

"Anjir gw pulang sendiri, jahat kalian" ucap Yohana pergi.

"Kita pamit ya, makasih oleh-olehnya" teriak Fino merekapun pulang.

"Ya ampun ini kamar udah kayak kena bencana alam aja" ucap Shella menatap malas ke segala sudut kamar Aldi yang dipenuhi banyak sampah.

"Ada bibi yang beresin" ucap Aldi santai sambil terduduk manis di atas kasur yang berantakan.

"Jangan ngandelin orang lain, kasian" ucap Shella mulai mengumpulkan beberapa sampah.

"Udah diem ntar aku panggil bibi, kamu duduk aja disini" ucap Aldi menarik tangan Shella.

"Udah deh diem" ketus Shella lalu terus membersihkan kamar Aldi.

"Aku bantu" ucap Aldi cari aman biar gak disembur my mommy kayaknya
Merekapun membersihkan setiap sudut kamar tanpa tersisa sampah satupun.

Cinta Dua Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang