Part 45 Takdir

175 6 0
                                    

Aku hanya ingin menjadi bintangmu namun posisi ku hanyalah planet Pluto yang ada namun tak dianggap

•••

Tak terasa sudah 16 tahun sejak kepergian Shella kehidupan Aldi begitu gelap dan penuh kesedihan seperti ada malam yang tanpa cahaya bulan yang menyinari.

Umurnya yang sudah semakin tua membuat sering sakit-sakitan kesehatannya gampang menurun dan ditambah Aldi tak perduli dengan pengobatan ataupun Dokter.

Putera semata wayangnya kini bertambah dewasa usia nya sudah menginjak 20 tahun menjadi Iyan yang tampan dan penuh pesona seperti Aldi semasa remaja.

Beberapa teman-teman Aldi tinggalnya berpencar di daerah-daerah yang jauh bahkan mereka tak saling bertemu sejak mereka menikah.

Novi menikah dengan Rizky dan memiliki anak lelaki.

Aldi duduk di kursi bersama Iyan sebelumnya Aldi baru pulang dari rumah sakit setelah satu minggu dirawat akibat sakit maag nya yang sering kali kumat.

"Dad tolong dong diminum obatnya" bujuk Iyan memberikan beberapa butir obat-obatan milik Aldi.

"Daddy udah sembuh buang aja obatnya" jawab Aldi seperti itu jawabannya ketika disuruh minum obat.

"Dad ayo dong jangan karena kepergian Mommy Daddy jadi kayak gini Daddy gak boleh putus asa bertahun-tahun hidup Daddy begini terus Dad aku anak Daddy aku butuh Daddy kasih sayang Daddy kenapa hal itu gak bisa aku dapatin dari Ayah kandung aku sendiri? Kematian memang menyakitkan tapi bukan karena perpisahan itu Daddy mengabaikan semuanya" ucap Iyan penuh emosi dengan Daddy nya yang seakan tak perduli dengan kesehatannya.

"Daddy tau tapi bagaimana Daddy bisa bangkit yang meninggal itu cinta pertama Daddy kita bahkan belum sempat menikah" tangis Aldi pecah jika menyangkut Shella.

"Dad Mommy Shella sedih banget kalo liat kondisi Daddy, plis Daddy harus sembuh ya" Iyan memeluk Aldi.

"Iyan kalo kamu besar jangan jadi pria yang pengecut ya jangan pernah sia-siakan wanita yang tulus cinta sama kamu" Aldi mengelusi rambut Iyan.

"Iya Dad aku janji" Iyan semakin menangis dipelukan Ayahnya.

"Yan anterin Daddy ke makam Mommy yuk" ucap Aldi. Iyan mengangguk dan segera memapah tubuh Aldi agar segera membawa tubuh Aldi ke makam Shella.

Tak butuh waktu lama mereka sampai di makam yang sering Aldi kunjungi 16 tahun terakhir makam Shella masih sangat terawat dengan bersih serta beberapa rumput hijau yang tumbuh subur disekitaran batu nisan.

"Assalamualaikum, mom maaf ya Jumat kemarin aku gak kesini soalnya aku masuk rumah sakit lagi, kamu apa kabar disana aku kangen banget, capek tau penyakit aku kumat terus mending kamu jemput aku aja" Aldi mengelusi batu nisan Shella.

"Hussh Daddy gak boleh gitu Mommy lebih bahagia kalo Daddy disini sehat jangan ngomong gitu lagi" ucap Iyan merangkul Aldi.

"Yan lahan disini kan kosong nanti kalo Daddy meninggal kuburannya di samping Mommy ya" lagi-lagi Aldi berceloteh tentang hal itu.

"Daddy kenapa sih selalu menyebut kematian ada apa emangnya Dad?" tanya Iyan pelan-pelan.

"Karena umur Daddy gak akan lama lagi, nak" Aldi mengelus rambut Iyan.

Cinta Dua Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang