Langit yang Sendu

64 6 2
                                    

Embun pagi mulai pamit, tergantikan cahaya redup sang mentari dari langit timur.

Aku menatap langit yang kian hari semakin mendung, berharap langit akan berganti menjadi cerah.

Diksi dan sajak kini terus mengalir, menggambarkan senja yang pergi entah sampai kapan.

Bisik ku pada langit ...
Mendungmu jangan lama. Namun, ia menitikkan air.
Tak perlu menangis, maafkan aku yang membuatmu sendu.

Berdamailah!
Tak perlu ada luka yang dalam, tak ada dendam disini.

Walau cintamu beralih rupa ...
Diksiku tak pernah padam.

Aku tak akan lupa.
Tentang kita ...
Akan terus terekam dalam sajak senja.


_Sri Yuniarti_

Puisi & Sajak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang