Aku, Kamu dan Senja

62 13 9
                                    

Angin sepoi menyambutku di bibir pantai
Menambah keindahan langit jingga dan pecahan ombak di pantai
Menghibur hati yang merana untuk segera terobati.

Kau tahu mengapa aku menyukai senja?
Walau senja hanya sebentar tapi ia meninggalkan kebahagiaan
Lain dengan kamu ...
Hanya sebentar tapi meninggalkan sayatan yang membekas entah sampai kapan.

Aku yang menganggapmu, puanku.
Mengapa kenangan yang tak pernah terukir bisa sedingin ini
Belum aku merasakan hangatmu ...
Sudah kau timpa aku dengan air mata yang tak berasa apa-apa.

Kini, senja semakin sulit untuk di gapai
Senja lebih suka mengumpat dibalik derasnya air hujan
Lebih berani melukis langit dengan air mata
Aku tak mengerti harus bagaimana.

Sudahlah! Tidak sepantasnya mengeluh dihadapan senja
Memikirkan hal yang tak seharusnya ku pikirkan lagi
Sehingga butiran air dengan lancangnya mengalir di pipi
Kuusap dan kembali bangkit mengobati luka hati sendiri.

_Sri Yuniarti_
29 Juni 2020

Puisi & Sajak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang