Caramelo 5

60 3 0
                                    

Amel sedang menonton televisi kesukaannya sembari memakan beberapa cemilan. Malam ini rumahnya sepi, ayah Amel belum pulang kerja. Awalnya pria itu sudah janji akan pulang lebih awal, namun baru saja dia menelepon Amel, berkata bahwa pria itu akan lembur kerja

Amel menghembuskan nafas pelan. Abangnya juga tidak ada di rumah, tapi kalaupun Abangnya itu ada di rumah, Amel tidak pernah diajak berbicara. Setidaknya Amel tidak merasa sendiri

Amel tau, Aldo itu sebenarnya baik, beberapa kali Amel memergoki Aldo menolong dirinya. Saat itu Amel pulang larut malam karena tugas kelompok dengan temannya yang harus segera mereka selesaikan, namun saat ia pulang sendiri dengan berjalan kaki, dia sempat bertemu dengan beberapa lelaki yang sedang mabuk. Jelas saja Amel takut, tak lama setelah itu Aldo datang menggunakan motor besarnya, lalu menyuruh Amel ikut dengan dirinya

Benar apa kata ayahnya tidak ada kakak yang tudak sayang dengan adiknya. Dan Amel memercayai hal itu, karena itu pula Amel tidak pernah membenci Aldo yang sudah mengacuhkan dirinya. Amel tersadar atas lamunannya saat pintu rumahnya terbuka, itu Aldo namun cowok itu bersama dengan perempuan. Apa mungkin pacarnya ?. Seperti biasa Aldo mengacuhkan Amel yang jelas-jelas ada di depan matanya. Amel melihat perempuan yang dibawa abangnya itu, terlihat terkesima. Cantik

"Aldo, kamu nggak ngenalin aku ?" tanya perempuan itu

"nggak perlu" jawab Aldo acuh

"kok gitu... ?" perempuan itu sempat kesal lalu berjalan kearah Amel

"aku Nadia, ceweknya Aldo. Kamu adiknya, ya ?" Nadia mengenalkan dirinya dengan ramah

"iya, kak. Aku Amel, adiknya bang Aldo" Nadia tersenyum

"udah basa basinya ? Ayo" suruh Aldo kepada Nadia

Amel kira Abangnya itu akan mengajak Nadia kekamar cowok itu

"abang... Ayah kan nggak ngebolehin ada lawan jenis masuk ke kamar" jelas Amel dengan mata mengerjap

Aldo terlihat kesal dengan Amel, Nadia justru malah terkekeh

"aku nggak bakal masuk ke kamarnya Aldo, dek. Sikap kamu bagus banget deh. Nggak salah, Aldo sayang banget sama kamu" justru membuat Amel bingung

"maksudnya, kak ?"

"gue nggak pernah sayang sama lo" ujar Aldo dengan nada dinginnya. Lalu melenggang pergi menuju kamarnya

Nadia menoleh ke Amel "jangan dimasukin hati ya omongannya abang kamu. Dia emang gitu orangnya tuh. Aku rasa kamu lebih tau deh. Tapi Aldo orangnya baik kok. Dia pasti sayang sama kamu. Emang sih, Aldo nggak pernah bilang, tapi kelihatan lho dari matanya kalo natap kamu" jelas Nadia sembari tersenyum, yang dibalas senyum juga oleh Amel

Amel selalu percaya bahwa suatu saat Aldo akan menyayanginya. Dia selalu membayangkan keluarganya akan baik-baik saja bersama Aldo. Selayaknya adik dan kakak. Dia juga percaya suatu saat itu semua akan menjadi kenyataan

Aldo keluar dari kamarnya, menuruni tangga dengan tampang dinginnya. Amel melihat  itu justru terkagum. Abangnya itu sungguh tampan. Lihat ? Bagaimana Amel sangat bangga pada Abangnya itu

"nih flashdisk lo" Aldo memberikan benda kecil itu pada Nadia. Nadia menerimanya sembari tersenyum

"thanks, kalo gitu aku pulang dulu" yang diangguki oleh Aldo

"lho abang nggak nganterin kak Nadia ?" yang ditanya tidak menjawab. Seperti biasa

"aku bawa motor kok kesininya, dek. Jadi nggak perlu dianter" Nadia sebenarnya tidak tega dengan Amel yang terus menerus diacuhkan oleh pacarnya itu

"aku pulang dulu ya" pamit Nadia, Amel dan Aldo mengangguk

Setelah Amel keluar dari rumah itu, Aldo berniat ingin pergi ke kamarnya namun dicegah oleh Amel

"eh eh, abang udah makan ?. Amel belum, kita makan bareng yuk"

"nggak laper" sembari melenggang pergi membuat  Amel menundukkan kepala sedih. Tak apa, Amel gadis kuat, dia seharusnya terbiasa dengan sikap abangnya

"Amel kuat kok" gumamnya

Dia harus membuat Abangnya itu mau berbicara selayaknya adik dan kakak. Amel sungguh menyayangi abangnya itu. Dia harus berusaha membuat abangnya berubah. Seperti dia ingin membuat Arsa menyukainya

































Jangan lupa vote guys.. Biar aku tau  kalian suka nggak sama ceritaku

Semoga suka sih... <3

CarameloWhere stories live. Discover now