PART 6

37 5 1
                                    

Meskipun seratus persen Sachie menolak permintaan Mr. Andy, nyatanya sekarang Sachie sedang berjalan berdua dengan Baldwin. Ada rasa canggung diantara mereka berdua, mungkin karena rasa bersalah Baldwin dan rasa waspada Sachie kepada Baldwin.

Setelah berjalan dan mereka hanya diam saja, akhirnya Balwdin memutuskan untuk membuka pembicaraan,

"apa kau sudah makan siang? aku lapar" tanya Baldwin

"sekalipun aku akan mati kelaparan aku tidak akan mau makan bersama pria mesum sepertimu" balas Sachie ketus

Wahh, Baldwin benar-benar dibuat tidak berdaya oleh Sachie. Dia ingin melakukan hal lebih tapi dia berpikir ulang tidak ingin membuat Sachie semakin marah dengannya.

"Ya ya, aku tau kau marah denganku, makanya aku mengajakmu makan siang sebagai permintaan maafku, bagaimana?" sebisa mungkin Baldwin menahan nafsunya kepada Sachie

"TIDAKKK" Sachie membalasnya dengan tegas

Baldwin memegang tangan Sachie sehingga membuat gadis itu terkejut. Dia memohon dan entah kenapa itu meluluhkan hati Sachie. Bodohh bathin Sachie luluh dengan rayuan Baldwin.

Sekitar dua puluh menit mereka menempuh perjalanan dengan mobil tibalah di sebuah restaurant steak yang cukup terkenal. Sebenarnya sebelum Baldwin bertemu dengan Sachie dia sudah mencari tau tentang gadisnya. Baik itu makanan, hobi, bahkan hal-hal terkecil pun bisa dia dapatkan.

Melihat Sachie yang hanya dia saja, Baldwin pun berinisiatif untuk mencairkan suasanya dengan mengajaknya ngobrol, "kamu tidak suka tempat ini" tanya nya,

"ehm tidak, aku suka hanya saja apa ini tidak berlebihan" jawab Sachie

"untuk mu harus selalu yang terbaik Sachie" Baldwin menatapnya dalam

Oh tidak, apa-apaan ini, jangan menatapku seperti itu, bathin Sachie. Dia sekarang malah terlihat salah tingkah.

Justru hal ini malah terlihat lucu di mata Baldwin. Bahkan dia ingin mecubit gemas pipi gadis itu.

RINGGGG RINGGGG (nada piano) dari handphone Sachie berdering.

"Kau dimanaaaaa???" suara melengking dari seberang terdengar sakit di telinga Sachie.

"Clay, aku ada perlu sebentar, setelah selesai aku akan menemuimu, bye" Sachie menutup hanphone nya.

Setelah menutup handphone nya waiter sudah datang menghantarkan pesanan mereka. Kok bisa cepet sih, ya bisa saja karena sebelumnya Baldwin sudah memesan tempat itu dan memesan menu makanannya juga. Jangan ditanya dia tau makanan kesukaan Sachie.

"Apa ini, steak for lunch?"tanya Sachie bingung, sebenarnya dia bukan bingung dengan makan steak di siang hari, malah dia suka karena buatnya steak bisa dimakan kapan saja, tapi buat beberapa orang lebih memilih steak untuk dinner.

"kau tidak menyukai nya?" Baldwin sudah siap-siap saja akan memberikan pelajaran pada anak buahnya jika sampai salah informasi.

"aku suka" gak tau kenapa tiba-tiba Sachie menjadi tersipu

Baldwin melihat perubahan warna di pipi Sachie, duh gemes sekali,

"hai Sachie, pipi mu merah, apa kau...?" belum selesai Baldwin berbicara langsung dipotong oleh Sachie,

"tiidaak siapa yang malu, ini karena makanan yang disajikan sangat enak" dan langsung dia buru-buru pergi ke toilet.

Baldwin tak kuasa melihat gadis yang disukainya bersikap seperti itu, semua wanita yang ditemui nya tidak pernah bersikap seperti itu justru mereka sangat agresif terhadapnya.

* * *

Akhirnya mereka berdua tida dirumah Sachie, " ini rumah kamu?" tanya Baldwin,

"iya, kenapa?" Sachie bertanya balik

"tidak apa-apa, aku rasa kamu sudah memaafkan mu"

"aku tidak pernah berkata seperti itu" protes Sachie yang sedikit manja

"iyaa Sachie, lakukan yang kamu mau, asal jangan terlalu lama, karena aku tidak bisa bersabar" goda Baldwin

"heeiii" Sachie berteriak kecil

"baiklah – baiklah, cepat lah masuk sampai bertemu dikantor Sachie"

Baldwin menunggu sampai Sachie masuk kedalam gerbang rumahnya baru dia pergi. Setelahnya dia langsung tancap gas meninggalkan rumah Sachie. Baldwin kemudian menelpon Tom orang kepercayaannya,

"kenapa kau tidak bilang kalau Sachie putri keluarga Fabrice?" Baldwin mengintogerasi anak buahnya,

"maaf tuan Baldwin, tapi sebelumnya saya sudah bilang hanya sajaa..." jawaban Tom terputus karena tiba-tiba saja sambungan telepon dimatikan oleh Baldwin.

Aku akan memperbaiki semuanya Sachie, kamu tunggu saja, bathin Baldwin.

Terima Kasih Masih Membaca :)

Finding Love Again (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang