06

358 69 3
                                    

Semenjak kejadian tadi siang, Haruto bener-bener kapok sendirian di kosan.

Mulai besok, Haruto janji akan rajin datang ke sekolah!

Coba tebak kenapa Haruto bisa sampai setakut ini?

Entah ia berhalusinasi atau apa, tetapi ia melihat sekelebat bayangan sesuatu di langit-langit kamarnya, yang kemudian menghilang begitu saja.



















Malam itu akhirnya Haruto bertemu dengan seluruh penghuni kosan.

Mereka kini berkumpul di ruang tengah untuk menyambut Haruto.

"Jangan kebanyakan bergaul sama Junkyu ... ntar ketularan aneh."

"Hahahahahaha kurang ajar."

Haruto hanya bisa senyam-senyum di antara kegaduhan ini.

"Doyoung sama Jeongwoo mana dah ga balik-balik. Mereka beli martabak manis apa bantuin mamangnya buka warung, sih?" keluh Jihoon yang sudah tidak sabar.

Haruto memperhatikan mereka semua yang tampak asyik mengobrol.

Kalau begini, aura seram kosan dan orang-orang ini tidak terlalu terasa.

Namun tetap saja, Haruto bukanlah pemuda pemberani. Dia bingung. Apa dia harus tidur di kamarnya?

Kalau tidak, memangnya dia mau tidur di mana?

















Tiba-tiba jam besar di lantai satu berdentang.

Semua orang langsung menoleh ke arah yang sama.

Haruto sebenernya bingung, tapi dia ikut-ikutan aja.

Hyunsuk mematikan tv, kemudian berdiri dan melakukan stretching.

"Yak, seperti biasa. Jam malam. Sekarang kita balik kamar."

Tanpa ba-bi-bu, mereka semua langsung membubarkan diri.

Sebenarnya hanya ada beberapa orang yang tersisa di depan tv: Hyunsuk, Junkyu, Mashiho, Asahi, Yoshi, dan Haruto.

Yang lain pada nugas di kamar.

Mereka berpisah di lantai dua menuju kamar masing-masing.

Haruto, Junkyu, dan Yoshi yang berada di satu lorong berjalan dalam kesunyian.

Haruto memperlambat langkahnya hingga tertinggal beberapa langkah di belakang Junkyu dan Yoshi.

Junkyu yang menyadari hal itu menoleh ke belakang.

"To?"

Haruto tampak sedikit terkejut dan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Hah? Iya?"

"Kenapa lo? Sini, kenapa jauh jauh? Kita bukan zombie," sambung Junkyu.

Haruto malah tambah panik, lalu tersenyum kikuk.

"Hehe, gapapa gapapa."

Yoshi menatap Haruto dengan alis berkerut.

"Cepet sono masuk kamar, gue liatin dari sini," sahut Yoshi tiba-tiba. "Lo takut kan mau masuk kamar?"

HARUTO MALAH MAKIN TAKUT.

"Ha? Hehe, nggak kok. Ngapain takut?"

Yoshi mengangkat bahu.

The NeighbourhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang