07

335 66 2
                                    

Pagi itu penghuni kosan kumpul di ruang TV.

Hyunsuk selaku penghuni tertua keliatan paling panik.

Kegiatan pagi ini jadi terhenti semua gara-gara Junghwan yang tiba-tiba ilang.

Hyunsuk berdiri sambil berkacak pinggang dan menggigit jarinya.

Jihoon tampak gelisah di sofa.

Akhirnya ia bangkit dari duduknya.

"Kita urusin Junghwan nanti aja. Sekarang kita aktivitas dulu kaya biasa. Haruto sama Jeongwoo harus sekolah juga, kan? Ntar lo telat gue gamau dipanggil guru BK lo lagi," ujar Jihoon mengambil keputusan.

Jeongwoo membulatkan matanya, sementara Haruto menengok ke arah Jeongwoo yang berdiri di sebelahnya dengan ekspresi, "Hah serius pernah?"

Tiba-tiba Jaehyuk mengangkat tangan.

Seisi ruang TV menoleh.

"Gua kelas siang," ujarnya.

Jaehyuk menoleh ke Asahi, menyebabkan yang lain memfokuskan pandangan ke Asahi juga.

Asahi tampak bingung.

"G-gue juga," ujar Asahi akhirnya.

"Ok kalian bisa cari Junghwan dulu, kan?" tanya Hyunsuk yang tampak sama sekali tidak bisa tenang.

Jaehyuk manggut-manggut.

Melihat sosok di sebelahnya hanya bergeming, Jaehyuk menyikut lengan Asahi.

"Oh, iya."

"Ya udah kalo gitu yang kelas pagi berangkat sekarang," ujar Jihoon yang langsung melangkah keluar.

Ia tampak terburu-buru.

Akhirnya satu persatu dari mereka pergi.

Jaehyuk Asahi balik ke kamar masing-masing, Mashiho Hyunsuk ngampus juga, Haruto Jeongwoo berangkat sekolah.

Yedam Doyoung anak rajin udah berangkat dari sebelum kerusuhan terjadi.

"Jihoon ada urusan apa dah kaya buru-buru banget," ujar Junkyu pelan pada Yoshi yang duduk di sebelahnya. "Dari kemaren lusa kan dia?"

Mereka berdua masih duduk dempet-dempetan di sofa yang sebenernya kapasitasnya cuma buat satu orang.

"Tau tuh. Biasa lah orang sibuk," balas Yoshi.

"Lo ga berangkat apa?" tanya Junkyu.

"Ya ayo."

"Ya lo berdiri dulu tolol gue ga bisa keluar," keluh Junkyu.

"Oh iya," balas Yoshi yang langsung susah payah berdiri.

Akhirnya mereka berdua melangkah keluar.

"Yosh."

"Mau nebeng lagi gue tabok."

"Ah ilah Yoshi mah gitu."
















Jaehyuk di kamarnya lagi overthinking.

Dia mikir, apa dia ada salah sama Junghwan sampe 'anak bungsu' di kosan itu kabur?

Apa siapa anak kosan lain yang ada salah?

tapi yang mulutnya suka kaya setan paling cuma bang jihoon, jeongwoo, junkyu.... gue.....

Jaehyuk yang sedang belajar buat kuis hari ini jadi tidak bisa fokus.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan ke Asahi.

jaehyuk sa

jaehyuk menurut lo junghwan ke mana
jaehyuk dan kenapa
read

Sampai lima menit kemudian tidak kunjung ada balasan juga dari Asahi, cuma ada tanda read.

"Si Bangsat di read doang," umpat Jaehyuk.

Akhirnya Jaehyuk memutuskan untuk merapikan buku-bukunya dan memasukannya ke dalam tas, kemudian pergi ke kamar Asahi.

Mau ngajak berangkat niatnya, sekalian cari Junghwan. Kali aja ketemu di jalan.

Ia berjalan santai menuju kamar dua dengan tas tersampir di bahu sambil bersiul-siul.

tok tok tok

"Sa?"

Tidak ada jawaban.

Pemuda Yoon itu memutuskan untuk menunggu. Ia menyandarkan tubuhnya di tembok depan pintu kamar Asahi sambil membaca beberapa pesan dari grup chat nya yang seabrek itu.

Hingga sepuluh menit kemudian tetap tidak ada tanda-tanda Asahi mau keluar.

"Masa iya ni anak molor lagi? Ga mungkin dah," gumam Jaehyuk. "Lagi mandi kali ya."

Jaehyuk berpikir sebentar.

"Sa gue masuk ya," serunya, kemudian beralih membuka pintu kamar Asahi.

Ia melongokkan kepalanya ke sana kemari mencari keberadaan kawannya itu.

Namun nihil. Kamar Asahi kosong. Sunyi, tidak ada orang.

"Sa?"

Ia membuka pintu kamar Asahi lebih lebar, kemudian melangkah lebih dalam.

"Sa?"

Ia berjalan sampai ke kamar mandi.

Namun pintu kamar mandi terbuka.

Dan kosong.

Jaehyuk berkacak pinggang di depan kamar mandi Asahi sambil menyapukan pandangan ke sekeliling.

"Masa iya udah berangkat?" akhirnya Jaehyuk memutuskan untuk duduk di kasur Asahi yang tertata rapi.

Ia mengirim pesan lagi pada temannya itu.

jaehyuk asahi lo udah berangkat?
read

"APA SUSAHNYA SIH BALESIN CHAT GUE ANJING TINGGAL NGETIK YA TIDAK DOANG LO SEMAGER ITU APA," keluh Jaehyuk.

Ia memutuskan untuk memencet tombol telepon, kalo emang Asahi semager itu buat bales chat nya.

Cuma berdering, tapi tidak ada jawaban.

Jaehyuk frustasi sendiri.

Sudah lima kali ia mencoba menghubungi Asahi, via telepon aplikasi online, maupun offline yang pake pulsa.

Tidak ada satupun yang diangkat.

Ia mengacak rambutnya.

"Kenapa ga diangkat sih," keluh Jaehyuk.

Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan kamar Asahi dan mau berangkat aja, bodo amat Asahi ketiduran di kolong kasur apa gimana.

Namun langkahnya terhenti.

Ada seseorang berdiri tepat di depan kamar Asahi.

Jujur jantung Jaehyuk rasanya udah mau berhenti, tapi saking bingungnya dia mau pasang ekspresi gimana ia berakhir cuma cengo aja di dalam kamar.































"Hehehe, hai."





dor /




The NeighbourhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang