Because Your Hand. S2 [BrightWin]✔️

01🐺🐰

Part1.s2

Sudah berjalan dua bulan mereka berpacaran dan mereka berdua tidak memberi tau siapa pun.

Sebenarnya itu mengundang kecurigaan teman-teman mereka.

Seperti, kadang kala mereka berdua suka ketemuan di dekat ruang pramuka cuma buat istirahat bareng, siswa-siswa yang melihat mereka juga ada yang beberapa cemburu, melihat kenapa seorang seperti Win bisa begitu akrab dengan anak pemilik sekolah yang terkenal tampan.

Atau saat pulang sekolah biasanya Win suka pulang paling akhir, setiap di tanya Win selalu bilang 'ga ada orang dirumah jadi malas pulang cepat' dan berbagai alasan lain untuk menyangkal berbagai pemikiran teman-temannya.

Kadang juga mereka melihat Bright yang datang ke kelas Win tanpa sebab, setelah itu mereka mengobrol diluar kelas sebentar dan setelahnya Win masuk kekelasnya. Cuma pertemuan singkat.

Kadang juga saat berjalan di koridor sekolah dan mereka berpapasan, Bright selalu menyempatkan tangan mereka untuk bertautan dan Bright juga mengelus tangan Win walau cuma sebentar.

Dan satu hal anehnya lagi tida-tiba Bright masuk osis, dengan alasan 'biar ga bosen di sekolah biar kaya orang penting yang mondar mandir', padahal dulu setiap Bright ngelihat anak osis lari-lari pasti selalu di ledekin dengan 'mau aja jadi babu sekolah', tapi nyatanya sekarang malah tuh anak masuk organisasi.

Sebenarnya alasan utama Bright ikut osis adalah untuk menjaga kekasihnya, Bright selalu ingin berdekatan dengan Win.

Malah di kamus Bright ga ada pacaran pas malam minggu karena menurut dia setiap hari adalah malam minggu, jadi entah Win yang kadang dipaksa menginap di tempat Bright, atau Bright yang menginap di tempat Win, intinya mereka harus bertemu setiap hari, itu mau Bright.

Masih banyak hal-hal ganjal yang di curigai oleh teman-teman mereka, dan setiap Win atau Bright di tanya pasti jawabannya selalu sama 'kami tidak ada hubungan apa-apa'.

"Win sejak kapan lu pake gelang, kok gue baru nyadar?, setau gue,
Lu ga suka pake aksesoris kecuali jam tangan", tanya Khao penasaran.

"Ini", tunjuk Win pada gelang yang di pake ditangan kanannya, "lagi pingin aja"