[1]

28 6 0
                                    

"Makan apa Va? Biar gue yang pesen" tanya Summer pada Ava yang sekarang berdiri di samping nya.

"Gue ikut aja"

"Gausah, cari tempat duduk aja. Sini duit lo, biar gue yang pesen" perintah Summer.

Tanpa berkutik lagi, Ava langsung merogoh saku rok nya dan mengeluarkan sebuah dompet. Dia membuka dompet nya lalu menyodorkan selembar uang rupiah berwarna biru kepada Summer sembari tersenyum ramah "Kaya biasa, tapi minumnya jeruk anget ya".

Summer mengambil uang dari pegangan Ava dan berjalan menjauh dari tempat mereka berdiri sambil mengacungkan jempol nya. Sesampainya di tujuan, Summer memesan makanan dan minuman milik dirinya juga Ava. Tanpa disengaja, ia mendengar sebuah obrolan yang tak enak didengar dari beberapa siswi perempuan di antrian belakangnya.

"Eh, ada si Ava woi! Gue ga habis pikir lagi sih, dia tuh emang selera cowonya tinggi banget ya! Davis aja ditolak terang terangan sama dia" hujat salah satu dari mereka yang otomatis membuat Summer agak emosi.

"Iya! Mentang-mentang cucu konglomerat dan sepupu nya Air, dia malah jadi ngesok" balas perempuan lainnya.

"Yakin lo berdua?"

Kedua perempuan itu terkejut karna Summer tiba-tiba berbalik dan berbicara kepada mereka.
"E-eh! Ng-ngga, kita cuma bercanda kok Sum" elak salah satu dari dua perempuan itu.

Tanpa basa-basi, Summer berbalik ke arah mereka dengan wajah sangar nya dan,
"Diem lo, ga usah so so an lo! Kalo mau gosip tu liat tempat! Lagian jangan ngadi-ngadi lo berdua! Kalo sampe gue denger ada lagi gosip yang aneh-aneh tentang Ava, satu rahasia besar kalian bakal gue ungkap!" ancam Summer dengan suara agak berbisik tapi ditekan yang membuat siswi-siswi itu pucat pasi karena terkejut akan ancaman dari Summer.

Alih-alih meminta maaf pada Summer, mereka bergegas keluar dari antrian dan pergi dari kantin. Summer tetap saja heran atas hal tadi, pasal nya permasalahan tentang Davis dan Ava itu terjadi 2 minggu yang lalu. Bahkan Davis sudah meminta maaf pada Ava di depan publik dan menyerahkan diri pada guru BK, sehingga dirinya di skors selama 5 hari.

Summer beserta Ava dan Air memang anak yang terkenal baik dan disiplin di dalam sekolah maupun luar sekolah. Tapi mereka juga disegani oleh siswa dan siswi di sekolah mereka.

Meskipun Summer merupakan seorang anak yang supel, ramah, dan tidak mudah marah, jangan mengusik apa pun tentang keluarga besar nya. Karena Summer memiliki mulut yang sangat pedas, tak peduli anak kecil atau pun orang yang sudah tua, intinya jangan sampai membuat Summer marah.

Setelah mengambil pesanan makanan miliknya dan Ava, Summer berjalan mencari keberadaan Ava. Akhirnya dia melihat seorang gadis mungil yang melambai-lambaikan tangan kecilnya sambil meneriakkan nama Summer.

"Ngapain segala teriak-teriak? Lo kaya orang gila tau" ejek Summer sambil menunjukkan ukiran senyum pada bibirnya.

"Jahat ya! Sini balikin duit gue! Gue mau pergi aja" Ava berpura-pura marah sambil memasang ekspresi cemberut yang sangat imut.

"Jangan pergi dooong, ntar temen gue siapa? Nih gue balikin kembaliannya" mohonnya sambil menyodorkan uang kembalian milik Ava.

"Yaudah, tapi kalo gitu gue mau kita hari ini nginap di base camp, titik ga pake koma!"

"Bisa sih karena besok sabtu, tapi kalo gitu bilang sama Air dulu lah. Kalo tiba-tiba, bisa aja dia ada urusan kan?"

Panjang umur, Air yang kebetulan lewat dengan wajah datar nya menjadi sasaran Summer dan Ava.

"AIR!" teriak keduanya kompak. Air menoleh, lalu berjalan ke tempat duduk Summer dan Ava. Kedatangan Air membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian seluruh murid yang berada di kantin. Karena hal itu, Ava mengibaskan tangannya ke Air lalu menaruh tangannya di bibirnya.

ESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang