Lisa yg sudah berada di dalam rumah pamannya sedang berdiri di depan jendela sambil menatap hpnya seakan ingin menghubungi seseorang tetapi lisa masih kepikiran tentang obrolanya dengan jisoo tdi membuat lisa gelisah karna selama ini lisa pikir kejadian 5 tahun lalu hanya lisa dan jennie yg tau dan itu adalah rahasia yg selama ini lisa tutup rapat-rapat olehnya.
"semoga jisoo, tidak bilang siapa-siapa soal ini" ucap batin lisa yg sangat gelisah
Tak lama kemudian seorang Bapak-bapak yg sedari tadi memperhatikan lisa dari jauh, begitu penasaran melihat sikap lisa seperti orang yg bingung lalu dia menghampiri lisa.
"lisa apa yg kau pikirkan, duduk lah disini " tanya seorang Bapak-bapak sudah berumur
Lisa yg melamun langsung menoleh ke belakang ternyata itu adalah pamannya. "ahh tidak paman, dimana tante dara sama Jun" jawab lisa yg mengalihkan pembicaraan lalu duduk di depan pamannya
"mungkin sebentar lagi juga pulang, ohh iya lisa kau ingat kenapa aku menyuruh mu pulang??" ucap choi
"iyaa paman tp sebenernya paman sakit apa????... Apa sudah di periksa, gmn hasilnya??" lisa nampak hawatir melihat pamannya itu, karna 5 hari yg lalu pamannya menelepon lisa untuk pulang ke Indonesia karna kondisi pamanya sungguh kurang baik dan terpaksa lisa pulang ke Indonesia karna beliau sudah seperti ayah baginya.
"bukan apa-apa lisa mungkin paman sudah tua hehehe" ucap choi
Melihat pamannya yang cengengesan membuat lisa kebingungan "paman serius, jangan sampe aku sia-sia pulang ke Indonesia, apa paman berbohong lagi supaya aku pulang ke kesini" tanya lisa yg nampak bingung yg sedikit kesal
"yahhh ketauan dehhh, tp gmn baguskan acting paman hehehe" ucap choi dengan wajah cengegesan
"jadi ini semua bohong!!!" teriak lisa yg kesal dengan kelakuan pamanya itu
"engga lisa memang paman kurang sehat akhir-akhir ini tp maaf kalau itu membuatmu hawatir, apa kau tak merindukan paman kesayanganmu ini, kalau km tidak merindukanku tp setidaknya km harus mengunjungi makam kedua orang tua mu lisa, mereka pasti sangat merindukanmu
Lisa hanya terdiam mendengar perkataan pamannya itu tanpa melihat pamannya.
"paman mungkin sudah mulai tua untuk menjalankan perusahaan, km maukan meneruskan perusahaan milik ayahmu, dan itu adalah hak km, hanya saja waktu itu km masih kuliah tahun pertama blom bisa mengurus perusahaan ayahmu jadi hak waris dipegang dan diserahkan kepada paman sebagai wali kamu lisa tetapi sekrang km sudah dewasa dan bisa mengurus perusahaan bahkan paman memegang 2 tanggung jawab sebagai CEO dan direktur utama, knp km tidak ingin tinggal di indonesia??? Lisa" ucap choi melihat keponakannya itu nampak mulai murung.
Lalu choi memegang tangan lisa
"paman mohon lisa kau tinggalah disini dan meneruskan perusahaan ayahmu paman pasti bantu km lisa, bukanya paman tidak mau mengurus perusahaan ayahmu lagi karna semakin berjalannya waktu pasti paman tidak akan bisa mengurus perusahaan ayahmu lagi, apa km mau melihat pamanmu meninggal baru km mau mengurus perusahaan????, jangan sia-siakan waktu mu lisa paman mohon, karna itu memang hak km lisa paman hanya mengurus dan membantu perusahaan saja.Lisa yg melihat pamannya sampai memohon dan berkata seperti itu kepadanya, membuatmu lisa mengangguk dan mau tak mau harus menjadi CEO disana yg selama ini yg di pegang oleh pamannya, dan itu membuat choi sangat senang karna lisa bisa tinggal di indonesia lagi dan tak perlu kembali ke L.A sejujurnya lisa tidak mau tp melihat pamannya membuat lisa tak tega karna mungkin selama ini lisa tak pernah memikirkan pamanya, dan baru menyadari mungkin selama ini lisa telah menyusahkan pamannya bahkan ketika ayahnya meninggal pamannya lah yg mengurus perusahaan dan mengorbankan perusahaannya sendiri sampai di pegang istri dan anaknya.