Hasil Seleksi

3 2 0
                                    

Waktunya sang fajar menampakan dirinya

kami bertiga bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan sarapan sebelum berangkat,

tiba tiba mamah nyamperin kami bertiga

“Kris yakin sudah bisa sekolah”

mamah juga ikut bergabung dengan kami di meja makan

“iya mah”

“Tenang tante sudah sehat kok anaknya tadi malam sudah aku sembur”

Aldi memang lucu sih orangnya makanya gue awet berteman dengan Aldi

“iya deh Aldi, pantesan waktu SD cita cita kamu jadi dukun ya”

“itu kenapa pinggang nya di pegang terus sakit ya”

“Iya tante gak tau kenapa tiba tiba badan Aldi sakit semua”

gue dan Andi hanya saling lihat dan tersenyum sambil menunduk takut Aldi curiga itu perbuatan kami,

setelah sarapan kami bertiga langsung pergi kesekolah dengan perasaan sangat gembira

tapi saat sampai di sekolah kami melihat banyak orang berkupul di depan papan pengumuman

“Wah ada apalagi nih rame rame”

Aldi langsung mendatangi kerumunan

“Yuk ah gue juga penasaran”

Aldi menarik paksa gue untuk melihat apa yang sedang terjadi

kami memaksa masuk dengan menerobos banyak orang

ternyata semua orang sedang melihat tulisan yang bertuliskan

“Peringkat Hasil Seleksi”

ternyata hasilnya sudah keluar gue berusaha mencari nama gue dari bawah

ternyata gue berada di urutan pertama dan Andi tepat di bawah gue

“Wahh gila lo Kris selamat ya”

Aldi langsung memukul punggung gue melihat kertas itu

“Untung ada lo Kris padahal gue sudah salah salahin kok masih aja peringkat kedua sih”

kami bertiga keluar dari kerumunan dan langsung masuk ke kelas ,

baru aja gue mau duduk udah ada panggilan lagi di pengeras suara

“Perhatian bagi yang mendapat peringkat 1 dari hasil seleksi di harap ke ruang kepala sekolah sekarang ditunggu secepatnya”

gue langsung keluar kelas dan menuju ruang kepala sekolah yang jaraknya gak jauh dari kelas gue,

sepanjang perjalanan gue bertanya tanya dalam hati siapa cewek yang bakal satu tim dengan gue,

gue berharap dia bukan fans gue kalo iya bisa gak fokus dia kalo setiap belajar bareng gue,

saat tiba di ruang kepala sekolah gue melihat cewek yang ngadep belakang dari pintu ke arah meja kepala sekolah

cewek itu bertubuh mungil, rambut panjang lurus hitam yang sangat cantik

“eh kris sini”

tiba tiba kepala sekolah menyadari kedatangan gue

“Iya pak”

saat gue mendekat ke meja bapak kepala sekolah gue melihat cewek itu dan dia juga melihat ke arah gue

“Zee”

dia hanya tersenyum dan mengalihkan pandangannya

“oh jadi kalian sudah saling kenal padahal tadi saya mau memperkenalkan kalian, karena kalian harus selalu belajar berdua supaya tambah kompak”

Zee Last Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang