papah

0 0 0
                                    

Setelah sampai dirumah gue mamandang langit langit kamar dan memikirkan yang terjadi tadi

gue benar benar merasa bersalah sama Caca benar kata Andi gue memang keterlaluan

karena sudah sejauh ini dengan Caca tapi baru sekarang menyadari kalo gue gak punya perasaan apapun dengan Caca,

gue memutuskan buat cerita ke Mamah dan mau mutusin pertunangan gue dan caca,

gue mencari Mamah ke kamar tapi Mamah gak ada di kamarnya

gue mutusin buat cari mamah di taman depan tapi sebelum gue keluar gue melihat kertas terbuka di atas kasur Mamah,

awalnya gue gak mau buat liat karena itu pasti urusan Mamah gue gak boleh ikut campur,

tapi rasa penasaran gue yang sangat besar membuat gue mendekati kertas itu karena gue pikir itu urusan pekerjaan jadi gak papa kalo gue liat

“Surat Cerai”

betapa kagetnya gue melihat surat itu yang bertanda tangan Papah dan Mamah gue sampai gak bisa terpikir dan berkata apa apa,

kaki gue terasa lemah dan akhirnya gue jatuh ke lantai,

Mamah yang melihat itu langsung berlari menuju gue

“Kris..Kris.. kamu kenapa”

menatap Mamah pun rasanya gak bisa pandangan gue kosong saat itu gue cuman bisa nunjukin surat itu ke Mamah,

Mamah langsung memeluk gue dan menangis

“Ternyata kamu sudah liat?"

"Mamah berencana ngasih tau kamu besok karena Mamah tau perasaan kamu lagi gak baik karena hubungan kamu dan Caca”

ternyata Mamah sudah tau semuanya sepertinya Aldi sudah lebih dulu cerita ke Mamah

saat itu perasaan gue hancur banget melihat Mamah menangis memeluk gue,

gue jadi gak bisa menyembunyikan perasaan gue, rasanya hancur gue juga menangis saat itu tapi gue berusaha menghentikannya gue gak boleh nangis supaya mamah bisa lebih kuat

setelah lebih 2 jam Mamah menangis di pundak gue Mamah akhirnya bisa mengontrol emosinya Mamah mengajak gue duduk di atas kasur sepertinya Mamah mau menceritakan semuanya

“Sebenarnya Mamah sudah lama mau cerita tapi gak mau kamu juga ikut kepikiran”

akhirnya gue bakal mendengar semua cerita yang gak pengen gue dengar

“Ternyata Papah kamu punya wanita lain selama ini, selama keluar kota dia selalu gak pulang selama beberapa hari dan akhirnya Mamah tau karena gak sengaja melihat Papah kamu di Mall dengan wanita itu, Papah juga sudah mengakui semuanya dan Papah memilih untuk tinggal bersama wanita itu dan ninggalin kita berdua”

terlihat Mamah menahan air matanya

“Makanya Mamah langsung pulang kerumah untuk bisa ambil semua perusahaan Mamah lagi, setelah perusahaan kembali ke tangan Mamah, Mamah langsung urus surat cerai dia juga nyerahin kamu ke Mamah, Papah kamu gak mau ketemu kamu lagi”

Mamah langsung memeluk gue dan gue gak bisa menahan air mata gue lagi

setelah mendengar semua penjelasan dari Mamah pasti gak gampang nyembunyiin semuanya sendirian selama ini,

rasanya gue langsung mau benci papah tapi gak bisa karena tetap aja dia papah gue.

Gue mencoba menenangkan Mamah dan pergi ke kamar,

gue membaringkan tubuh di atas kasur dan menghela napas kencang,

karena hari ini rasanya berat banget tapi tiba tiba terdengar bunyi notif dari Hp gue dengan berat hati gue harus membuka karena takut ada hal yang penting

“Maaf soal yang tadi ya kak, gara gara aku kakak jadi berantem sama kak Caca”

isi DM dari pemilik akun zeeaprillia, gue hanya membaca isi pesan itu tanpa membalasnya,

tapi pesan dari Zee mengingatkan gue dengan sesuatu,

gue langsung bergegas bangun dan membuka laci meja dan mengambil permen yang diberikan pengirim misterius beberapa waktu lalu

gue langsung memakannya berharap suasana hati gue langsung membaik dan gue membuka galeri Hp gue melihat foto foto liburan gue meyakinkan diri gue sendiri kalo gue harus kuat

gue harus kuat demi Mamah, gue yakin pasti bisa karena sudah mampu bertahan sejauh ini kehadiran Papah sudah gak berpengaruh sama sekali untuk gue.

Zee Last Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang