Zeea

2 0 0
                                    

Setelah pulang dari sekolah gue dan teman teman seangkatan makan makan untuk acara terakhir kami bersama karena belum tentu ada kesempatan lagi untuk ngumpul dengan orang yang lengkap

kami menghabiskan waktu seharian dengan sebaik mungkin dan menuntaskan masalah masalah yang ada karena ingin lulus tanpa perasaan dendam.

Gue menyiapkan diri untuk pergi ke luar negri gue belajar banyak hal tentang apapun bahkan tentang kehidupan sosial disana supaya gak kaget,

tapi gue semakin penasaran dengan notebook yang dikasih Zee buat gue,

karena sudah tidak bisa menahan rasa penasaran gue membukanya,

baru halaman pertama aja sudah membuat gue kaget karena bertuliskan Nama gue

"Kristian"

gue membuka halaman berikutnya

"Kak Kris kalo Kakak baca ini berarti Kakak sudah pergi aku gak tau mau kasih Kakak apa untuk kenangan terakhir aku cuman nulis ini, aku harap setelah kakak baca semuanya Kakak gak cari aku"

selain membuat kaget sejak awal tulisan Zee juga membuat bingung. Notebook itu berisi tentang perjalanan Zee menyukai gue sejak awal,

ternyata Zee sudah menyukai gue sejak awal bahkan gue sudah jahat ke dia saat pertemuan pertama,

setelah menceritakan cerita terakhir Zee juga menempelkan foto kebersamaan kami saat belajar bareng

gue gak tau kalo Zee suka ambil foto gue secara diam diam,

dihalaman terakhir gue dikagetkan lagi dengan adanya surat yang menempel

gue merasa ada yang gak beres disini dan membuka surat itu

"Hai Kris, sepertinya sekarang harus Hai Kak Kris karena Kakak sudah tau siapa aku, iya aku yang selama ini mengirimi kakak surat dengan cara apapun yang gak pernah kakak duga. Tapi sepertinya ini adalah surat terakhir buat kakak karena setelah ini aku gak bakalan pernah lagi ngirimin kakak surat aku juga gak bakal pernah mucul lagi kehadapan Kakak bahkan saat kakak pulang ke Indonesia, ternyata hanya sampai sini aku bisa menyukai kakak, aku sangat suka kakak sejak awal tapi hanya bisa memendam. Perasaan ini sangat singkat tapi mungkin akan menimbulkan luka yang membekas, aku gak tau perasaan kakak ke aku kaya apa tapi aku harap kakak gak suka aku supaya kakak gak bakal sakit juga, Kak hidup dengan bahagia ya! aku bakal ikut bahagia kalo kakak juga bahagia. oh iya, jaga notebook ini ya kak ini mungkin kenangan terakhir aku buat Kakak aku juga bakal simpan kalung pemberian Kakak "

saat membaca surat itu perasan gue benar benar gak karuan dada gue rasanya sesak,

gue bertanya tanya apakah gue suka Zee tapi rasanya gue gak mau jauh jauh dari dia dengan perasaan yakin kalo gue sebenarnya suka dengan Zee dan hanya menyadari itu sekarang

gue lari kerumah Zee tapi gue gak menemukan apapun disana rumah Zee terlihat kosong dan seperti tidak ada penghuni.

Gue berlari kerumah Mba berharap ada jawaban disana

"Nindaa!!"

sepertinya gue mengagetkan semua orang yang ada dirumah itu disana juga ada Aldi

"Kris kenapa kesini, kamu lari? ada masalah apa Kris"

Mba mencoba menenagkan gue disitu

"Ninda kamu tau ini"

gue menunjukan surat tapi Ninda gak menjawab sama sekali dia hanya terdiam

"Ninda Zee kemana?"

"Jawab gue jangan diam aja"

gue membuat suasana disana jadi tegang gue berkali kali bertanya dengan Ninda dengan nada teriak tapi dia bahkan gak menjawab satu pertanyaanpun ,

Aldi mencoba menenangkan karena gue

"Kris lo tenang dulu dia bisa takut kalo lo kaya gini, tenang lo ga bakal dapat jawaban kalo terus kaya gini"

rasanya sangat menyesal karena baru menyadari sekarang dan sepertinya gue suka Zee sejak lama juga

"Ninda kamu tau semuanya? Ayo ceritain aja ke kami"

Aldi bertanya dengan tenang ke Ninda tapi Ninda tiba tiba menangis

"Sebenarnya Zee suka sama Kak Kris itu sudah lama kak tapi saat itu kakak sudah tunangan dengan Kak Caca saat kakak putuspun dia bahkan diselimuti rasa bersalah Zee gak punya kesempatan sedikitpun buat deketin kakak dia bahkan merasa gak pantes buat kakak"

Aldi disitu langsung membuat Ninda berhenti menangis dan mencoba menceritakan semuanya perlahan

"jadi sekarang Zee dimana"

"Zee sebenarnya sakit kak dia mengidap kanker otak sejak kecil, itu makanya dia ngirimin foto dirumah sakit saat liburan dia memaksa ibu buat kasih alamat villa kak Kris, waktu kelulusan dia merasa punya kesempatan disitu, tapi dia sadar mungkin umurnya gak bakal lama dia gak mau bikin kakak sakit hati makanya dia bersikap kaya gitu"

badan gue langsung lemes saat itu

"Kanker? Kok baru bilang, sekarang dia dimana kamu tau alamatnya ayo kasih tau gue"

"Zee sekarang di rawat di rumah sakit kak, dia bahkan gak ngasih tau aku di rawat dirumah sakit mana Zee merahasiakan semuanya"

gue langsung pulang dengan langkah kosong dan sampai dirumah dengan jiwa yang sudah tidak ada harapan gue terduduk di depan pagar menatap surat Zee yang masih gue pegang

hati gue hancur rasanya sakit banget gue bahkan belum ngungkapin perasaan gue ke Zee tapi dia sudah pergi dia bahkan merahasiakan rumah sakitnya

air mata gue turun bersamaan dengan hujan gue berjalan ke tengah hujan supaya tidak ada yang melihat air mata dan mendengar teriakan gue

"ZEEA!!"

gue berteriak sekencang kencangnya dengan harapan Zee bisa muncul di hadapan gue

"Kenapa sih gue baru sadar setelah semuanya kaya gini gue memang bego"

gue memukul mukul kepala gue sendiri gue bahkan gak bakal pulang sampai hujan mereda selama apapun gue dibawah hujan,

air hujan hanya mampu menyembunyikan air mata gue tapi gak bisa ngilangin rasa sakit hati gue,

apa ini balasan karena gue bertindak semaunya ke Caca atau Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih Indah.

Zee Last Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang