Hari buruk

1 0 0
                                    

Entah apa yang terjadi tadi malam sepertinya gue ketiduran,

gue bangun dengan kondisi memeluk Hp,

gue berusaha membaikan kondisi hati gue dan buat seperti gak terjadi apa apa

gue gak mau orang lain tau tentang semuanya,

saat tiba di sekolah gue merasa ada hal yang berbeda,

kemana mana gue hanya dengan Aldi, sepertinya Andi sangat marah hingga dia benar benar gak menganggap kehadiran gue disitu begitupun dengan Caca,

tapi gue mencoba untuk tidak memikirkan itu semua karena gak mau merusak suasana.

Saat istirahatpun gue gak berselera makan gue hanya pergi ke perpustakaan dan Taman,

seorang cewek datang kehadapan gue dan memberikan sesuatu

“Kak aku gak bisa nerima ini Kak, Maaf gara gara aku semuanya jadi gini”

Zee berdiri didepan gue mengembalikan kalung yang gue kasih,

gue mau jelasin semuanya kalo ini bukan salah dia ini semua terjadi gara gara gue,

tapi sayangnya sebelum gue sempat menjelaskan Caca datang gak tau darimana dan langsung mendorong Zee

“Lo ya memang gak tau malu gue selama ini udah baik sama lo gue nolongin lo, dan ini balasan lo buat gue dasar gak tau malu ya lo”

Andi yang ada disana mencoba menarik Caca karena sekarang mereka jadi pusat perhatian semua orang disitu

Zee hanya bisa diam tidak bisa melawan karena dia merasa bersalah dengan Caca

“Kalo bukan gara gara lo hubungan gue dan Kris gak mungkin kaya gini berani beraninya ya lo rebut Kris dari gue lo pikir lo siapa, emang Kris mau sama lo paling lo cuman dibuat mainan sama Kris”

mendengar hal itu gue langsung mendorong Caca menjauh dari Zee dan membantu Zee yang terjatuh untuk bangun

gue membuat Zee berdiri dibelakang gue dan menggenggam erat tangan mungilnya untuk melindunginya

“Maksud lo ngomong gini apasih Ca, Ini gak ada hubungannya dengan Zee ini tentang lo dan gue jadi gak usah seret seret orang lain buat masuk kedalamnya”

Caca bahkan kaget liat reaksi gue kaya gitu

“Kris lo belain dia daripada gue”

lagi lagi Caca meneteskan air mata dihadapan gue,

sebenarnya gue lemah dengan air mata cewek tapi kondisi saat itu memang benar gue harus membela Zee

“Oke Ca gue tegasin sekarang, Gue memang gak mau tunangan sama lo dari awal gue gak punya perasaan apa apa sama lo Ca, gue cuman  gak mau ngecewain Mamah dan udah gak bisa mutusin semau gue karena berhubungan dengan bisnis orangtua kita,tapi sikap lo yang kaya gini membuat gue yakin dengan keputusan gue”

gue menarik nafas perlahan dan semakin erat menggenggam tangan Zee

“Sejak hari ini lo dan gue gak ada hubungan apa apa lagi,kita putus!”

gue berteriak dengan tegas mengatakan itu agar anak anak yang lain tau.

Caca menangis sejadi jadinya dan langsung pergi,

Andi pun hanya memandang gue tajam dan langsung menyusul Caca dan Zee memaksa melepaskan tangannya dari genggaman gue dan meninggalkan gue,

gue tau saat itu Zee semakin merasa bersalah dan gue berencana memberi tau Zee dan meyakinkan dia kalo itu sama sekali bukan salah Zee tapi gue harus memilih waktu yang tepat saat itu benar benar waktu yang tidak memungkinkan.

Zee Last Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang