|23'

76 28 4
                                    

Pagi ini Jungkook bangun lebih awal. Membuat sarapan sendiri, yaitu dua lapis roti panggang dan segelas kopi. Duduk di sebuah kursi yang menghadap laut lepas, menyantap sambil menikmati indahnya sunrise di Pulau Jeju.

Senyumnya terus menghias. Mengingat kejadian kemarin yang cukup manis. Berlarian dengan ratunya yang mulai luluh sambil sesekali mencipratkan air hingga setengah basah. Tertawa lepas walau langit sudah menggelap. Jungkook cukup puas dengan kejadian sesaat itu. Menurutnya, itu adalah hal termanis yang pernah dialaminya setelah beberapa tahun lalu sempat tenggelam dari sisi gadis itu.

Terlalu larut dengan pikiran serta suasana pagi yang cantik itu, Jungkook sampai tak sadar jika seseorang mulai memeluk lehernya dari belakang.

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini, hm? Masih pagi sudah minum kopi," ucap seseorang yang masih asik memeluk Jungkook. Hidungnya sengaja di gesekkan pada perpotongan leher pria berkaus putih itu.

"Ck, lepaskan tanganmu dari leher ku. Jangan ganggu ketenangan pagi ku, ya."

Jungkook melepas paksa tangan gadis yang melingkari lehernya. Membuat orang tersebut sebal dan memilih duduk di kursi lainnya. Menatap langit yang sama tapi tak menikmatinya seperti Jungkook.

"Nahee, kenapa kau tengah malam ke sini?"

Ya, tak lain gadis yang baru saja duduk itu adalah Kim Nahee. Tengah malam disaat orang sedang tertidur lelap, Nahee malah bangun—keluar dari kamarnya dengan cukup hati-hati, berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun. Sebab teman sekamarnya—Yeran—masih asik dengan dunia bawah sadarnya itu. Nahee memilih masuk ke kamar Jungkook setelah memencet bel berkali-kali, membuat pria dengan rambut acak itu terbangun kesal. Ditambah saat melihat siapa pelakunya, membuat mulut toxic-nya langsung beroperasi. Tapi Nahee menghiraukan, memilih membaringkan tubuh di ranjang besar yang Jungkook tempati. Menyelimuti tubuh kecilnya tanpa malu.

Saat itu juga Jungkook langsung mengomelinya. Mengusir gadis itu habis-habisan tapi tak digubris juga. Alhasil, dengan terpaksa Jungkook berbaring di sebelah gadis itu. Tubuh shirtless-nya ia tutupi dengan selimut. Masa bodoh dengan Nahee yang terus memperhatikan saat matanya kembali terpejam. Jungkook saat itu benar-benar mengantuk hingga tak bisa menanyai gadis itu lebih lanjut.

Nahee menatap Jungkook sambil tersenyum manis. Matanya seperti bola kristal yang bersinar dengan rambut cepol-nya. "Aku tak bisa tidur. Jadi aku memilih ke kamar mu, berharap kantuk segera menghampiri jika berbaring di sisi pangeran ku. Dan ternyata, benar. Setelah menatap wajah dan tubuh polos mu, aku langsung terpejam dan memimpi–"

"Sudah tak usah dilanjutkan. Nafsu makan ku hilang."

Jungkook beranjak dari kursinya. Memilih membersihkan badan agar terlihat lebih segar.

Hari ini hari terakhir pemotretan Yeran. Ia ingin melihat gadisnya itu secepat mungkin. Melihat wajah cantik dengan polesan manis itu. Kalau bisa, Jungkook ingin melihat bare face Yeran. Pasti menggemaskan.

🥀

"Yang mana pakaian ku?"

"Ini." Salah seorang tata rias memberikannya sebuah bikini bermotif kotak-kotak kecil berwarna biru navy. Tidak terlalu terbuka seperti pakaian-pakaian sebelumnya, tapi cukup manis.

Yeran langsung mengganti kaus kebesarannya dengan bikini itu. Bikini yang cukup mengekspos kulit putihnya serta perut yang sedikit menonjolkan ototnya. Sangat pas dan terlihat cocok dengan rambut pendek Yeran.

Gadis itu memilih pergi lebih dulu. Berjalan ke area pantai. Membiarkan air dingin terus membasahi kakinya. Sesekali Yeran mendesah kedinginan, waktu yang belum menunjukkan jam kerjanya membuat ia harus bermain-main dulu sebentar. Mengingat sore nanti dirinya dan para rombongan akan kembali ke habitat aslinya.

HARD TO LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang