5

6.3K 694 45
                                    

Jeno menatap beberapa siswa yang sedang bermain basket seusai kelas olahraga berlangsung, lebih tepatnya ia menatap Mark yang kini sedang berlari mengejar Lucas. Sejak kejadian dirumah Hyunjin, ia mulai membuka diri pada Mark. Hanya pada Mark karena nyatanya Jeno masih bersikap dingin pada teman-teman nya yang lain sehingga mereka cenderung segan berurusan dengannya.

Jeno menoleh saat seseorang duduk disebelahnya, itu Renjun yang baru saja duduk disebelahnya sambil menyeka keringat didahinya.

"Aku perhatikan kau dan Mark semakin dekat" ucap Renjun tanpa menatap Jeno, ia kini sedang menatap Jaemin yang bermain basket dengan Mark dan yang lainnya

"Tidak juga" jawab Jeno sekenanya sambil mengalihkan tatapannya

"Sedari tadi kau menatapinya terus, aku jadi penasaran dengan apa yang terjadi setelah kalian berciuman di pesta Hyunjin" ucap Renjun dengan senyum miringnya sambil menatap Jeno

"Memang apa yang kau pikirkan tentangku pada Mark?" tanya Jeno

"Terlihat dari matamu Jeno-ya, perasaan mu pada Mark" jawab Renjun sambil kembali menatap kearah lapangan

"Benarkah?" tanya Jeno pelan

"Hanya orang bodoh yang tidak bisa melihatnya Jeno" jawab Renjun seraya menepuk pundak si pemuda Lee lalu bergegas bangkit meninggalkan nya

Jeno kembali menatap kearah lapangan dan mendapati Mark yang tersenyum sambil melambaikan tangan kearahnya disertai senyum sehangat mataharinya. Jeno hanya tersenyum kecil sambil membalas lambaian tangan pemuda beralis camar itu. Mark berlari menghampirinya dan duduk disebelahnya dengan nafas terengah-engah sambil meneguk air mineralnya dengan rakus. Setelah itu dengan santai nya ia merebahkan kepalanya pada paha Jeno sebagai bantalannya dan memejamkan matanya.

"bangkit Mark! Kau berkeringat!" ucap Jeno sambil mencoba menyingkirkan kepala Mark dari pahanya

"Biarkan seperti ini dulu" ucap Mark tanpa membuka matanya

"Mark!"

"Sebentar saja, Jeno-ya"

Bukannya Jeno tidak suka dengan perlakuan Mark, hanya saja ia tidak nyaman dengan tatapan beberapa teman sekelas mereka terlebih Haechan dengan teman-teman nya yang selalu menatapnya sinis tiap kali ia berdekatan dengan Mark.

"apa yang kau pikirkan?" tanya Mark sambil menatap Jeno masih dengan posisinya

"tidak ada" jawab Jeno sambil menatap Mark

"Nanti pulang bersama oke?" tanya Mark yang dijawab anggukan oleh Jeno

-00-

Jeno dan Mark berjalan beriringan melewati jalanan yang tampak tidak begitu ramai, keduanya berjalan menuju tepian sungai di sore hari yang indah ini. Langit berwarna orange serta hembusan angin yang lembut terasa membelai wajahnya, suasana sore ini benar-benar sempurna dan Jeno sangat menyukainya.

"Jeno-ya, ayo duduk disana!" ajak Mark sambil menarik tangan yang lebih mudah

Jeno menatap kedua tangan mereka yang bertautan, bibirnya tersenyum kecil merasakan hangatnya tangan mereka serta menikmati desiran menyenangkan dalam hatinya. Mark mengajaknya duduk disebuah bangku yang menghadap langsung ke sungai Han, cahaya mentari sore pun terlihat mempercantik pemandangan mereka. Keduanya duduk tanpa berbicara sepatah katapun, mereka menikmati suasana tenang ini. Tapi hal itu tidak berlangsung lama karena kini Mark menggenggam tangan Jeno dan mengusapnya pelan.

"Aku punya sesuatu untukmu" ucap Mark sambil mengambil sesuatu didalam tasnya

"Ini" ucap Mark sambil memperlihatkan sebuah kalung

"Untuk ku?" tanya Jeno yang dibalas anggukan oleh Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Untuk ku?" tanya Jeno yang dibalas anggukan oleh Mark

Mark segera memakaikan kalung tersebut pada Jeno dan tersenyum saat kalung tersebut tampak cocok digunakan oleh pemuda didepannya. Ia pun mengeluarkan kalung yang dipakai olehnya dengan model yang sama.

"aku juga memiliki nya. Anggap kalung yang ku berikan adalah jantungku, dan aku mempercayakannya padamu Jeno-ya. Dan sebagai gantinya kalung yang aku gunakan ini adalah jantungmu yang akan ku jaga" ucap Mark yang mana membuat pipi Jeno merona samar

"Aku tidak mengerti apa maksudmu, tapi terimakasih" ucap Jeno sambil mengalihkan tatapannya dari Mark, sedangkan Mark tersenyum sambil mengusak rambut Jeno

"ayo makan malam bersama" ucap Mark lalu menggenggam tangan Jeno, mengajaknya kembali melanjutkan perjalanan pulang mereka

Jika terus seperti ini, tidak salahkan kalau Jeno menganggap Mark menyukainya?

Tbc

Kataomoi, Finally | Markno (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang