Tanubara-2: She is still the same

13.2K 1.4K 530
                                    

Berjalannya waktu menyadarkan manusia bahwa setiap yang ada didunia bisa berubah menjadi berbeda. Entah fiisknya atau tubuhnya itu adalah takdirnya.

***

BEL istirahat berdering ke seluruh penjuru SMA Pelita. Para siswa langsung bergegas menuju kantin ketika guru mereka telah keluar dari kelas. Begitupun Reza yang langsung berdiri dari duduknya dengan senyum merekah.

"Buruan dong woi ke kantin" ajak Reza pada keempat temannya.

Geovano berdiri di samping Reza sambil memainkan ponselnya, sedangkan Alvin ia terburu-buru merapikan peralatan belajarnya, Bara masih fokus dengan buku fisika didepan nya dan Dion masih asik berselancar di sosial media ponselnya.

"Gue mau ke ruang OSIS buat siapin turnamen bulan depan" kata Alvin sambil merapihkan pakaiannya.

"Yaelah turnamen nya juga masih bulan depan" Reza berdecak kesal.

"Karena masih bulan depan, gue punya banyak waktu buat siapin semuanya" kata Alvin.

"Yaudahlah sana" kata Reza sambil mengibaskan tangannya mengusir Alvin.

Alvin memutar bola matanya malas, ia berjalan pergi meninggalkan teman-temannya.

"Semangat indihomo" kata Dion saat Alvin sudah tiba di ambang pintu.

"Tolol" umpat Alvin sebelum akhirnya keluar dari dalam kelas.

"Goblok, lo sering numpang wifi dirumahnya malah lo ledekin" ujar Reza.

"Seru sih ganggu si Alvin, emang anaknya bullyable." Balas Dion cengengesan.

"Buru elah ke kantin gue laper" keluh Reza.

"Ngomong aja lo mau ketemu Alena, jamet" kata Bara masih sibuk dengan bukunya.

"Yaudah kalau lo berdua kagak mau, ayo Ge ke kantin pasti Safira nunggu lo" ajak Reza.

"Ntar aja, Safira gak ke kantin dia bawa bekal sama Alena" ujar Geovano kembali duduk ditempatnya dan memainkan game online.

Reza menghela napas lemah, ia kembali duduk ditempatnya sambil memandang satu persatu temannya yang lagi sibuk.

"Sok sibuk lo semua kampret" Reza membanting tas nya kesal layaknya perempuan yang sedang datang bulan.

"Ngomel mulu lo anjing" Dion menginjak tas Reza yang di lempar ke lantai.

"Woi tas gue!" Reza langsung menyelamatkan tas nya dari injakan Dion sambil menatap Dion kesal.

"Drama banget hidup lo, mending cuci mata kaya gue biar gak ngomel mulu tai" kata Dion kesal, karena Reza acara stalking nya jadi terganggu.

"Cuci mata apaan? Lo nonton bokep ya?" Tuduh Reza.

"Kagak lah ngapain juga tolol."

"Buka apaan lo?" Tanya Reza kepo.

"Selebgram"

"Siapa dah?" Reza mendekati Dion, mengintip apa yang sedang Dion buka.

"Gila cakep woi blasteran surga tuh pasti" kata Reza berapi-api. Ia langsung mengeluarkan ponselnya, ikut menstalk selebgram yang sama dengan Dion.

Sama seperti perempuan yang masih menyukai cowok ganteng seperti oppa korea meski mereka sudah punya pacar, lelakipun begitu. Tetap menyukai perempuan cantik meski sudah memiliki kekasih.

"Kok bisa-bisanya lo tau ini selebgram" kata Reza kagum.

"Namanya juga selebgram tolol udah pasti terkenal. Kalau lo gak tahu berarti lo yang kudet." Ejek Dion.

TANUBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang