Part 01 : Awal

321 33 1
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


"Umji-ya, boleh aku minta tolong"
"Apa?"tanya wanita yang dipanggil Umji
"Tolong fotocopy berkas ini 5 rangkap.."
"Oke, Simpan saja disana."

"Umji-ya, habis fotocopy sekalian ke pantry ya. Buatkan aku kopi. Kopi buatanmu selalu enak."
"Jhaha.. Ne..."

Saat akan keluar ruangan...

"Umji-ya.. sekalian ini buang."ujar temannya yang lain sambil memberikan sekantong sampah pada Umji

Tanpa berkata apa-apa lagi Umji mengambil kantong itu dan pergi.

Semua orang di ruangan itu sudah terbiasa menyuruh Umji. Sebenarnya itu bukan pekerjaan Umji, dia tak perlu melakukannya. Bahkan dia pernah lembur gara-gara mengerjakan pekerjaan temannya.

Tapi mau bagaimana lagi, Umji yang tidak terbiasa menolak permintaan temannya hanya bisa pasrah. Dia selalu merasa kasihan pada orang-orang yang meminta bantuannya. Padahal belum tentu mereka kasihan padanya.

"Umji-ya, sedang apa disini?."
"Fotocopy... Kau tidak lihat, Sinbi-ya?."
"Ck... Sudah aku bilang 'kan. Kau itu harus tegas. Ini bukan pekerjaanmu."
"Sudahlah.. Aku tidak ingin berdebat."

"Jinjja... Sepertinya aku harus melatihmu untuk menolak permintaan orang yang memanfaatkan kebaikanmu."Sinbi kesal
Umji terkekeh pelan "untuk apa?. Kurang kerjaan."
"Bukan kurang kerjaan. Ini untuk kebaikanmu. Mereka hanya memanfaatkanmu."sangkal Sinbi
"Gwaenchana.."Umji menenangkan
"Berhenti berkata seperti itu!. Membantu memang baik, tapi tidak seperti ini juga. Sejak jadi pegawai magang, dan sekarang jadi pegawai tetap. Masih saja mau disuruh-suruh mereka."Sinbi semakin kesal

Umji terdiam mendengar kata-kata Sinbi...

"Sinbi, Aku...-"Umji
"Umji!!, mereka itu bukan atasanmu. Kau hanya perlu berkata 'tidak' apa susahnya?. Kebiasaan tidak bisa menolak yang ada dalam dirimu ini penyakit."potong Sinbi, itu karena dia tahu Umji akan membela teman-teman satu divisi-nya

"Kata-kata Sinbi ada benarnya juga."batin Umji

"Bahkan mereka tidak pernah mengucapkan terima kasih. Aku jadi kesal sendiri melihatnya."cerocos Sinbi
"Kita lanjutkan nanti dirumah."

Sinbi tak mengubrisnya dan masih saja berbicara, itu semua dia lakukan karena dia sayang pada Umji. Semenjak mengenal Umji, dia baru tahu kalau ada orang setulus itu. Umji bukan hanya tulus dan baik, tapi terlalu polos. Terkadang dia kesal dengan sifat Umji, dan menganggap sifat Umji yang terlalu baik sebagai penyakit.

"Umji, Kau itu harus lebih keras"
"Aku bukan kau, Sinbi."

"Makanya kau harus belajar. Belajarlah tegas. Belajarlah memilih orang yang pantas di tolong, dan tidak pantas di tolong."nasihat Sinbi lagi

"Ne, aku akan berusaha untuk menolak"
"Pokoknya harus!. Mulai detik ini, aku akan mengawasimu."
"Astaga..."
"Aku serius."

Sinbi memang benar, tapi Umji tidak terbiasa menolak. Sepertinya akan memakan banyak waktu untuk bisa menolak permintaan mereka.

Fallin In Love... [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang