- Epilog -

334 26 3
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######

"Aku akhirnya ketahuan eomma dan dimarahi."
"Kenapa bisa ketahuan?."
"Eomma mengantarku ke dokter kandungan, dan aneh dengan usia bayi yang aku kandung."

Umji berkunjung ke apartement Sinbi, karena dia juga ada urusan di Seoul.

"Mashita..."
"Makanlah pelan-pelan, Sinbi-ya."
"Ne..."
"Jadi kapan prediksi lahir?."
"Bulan depan."
"Aku tak habis pikir kau akan jadi ibu."
"Jangan meremehkan aku."
"Aniya, bukan begitu maksudku. Aku hanya kurang percaya saja."

Sinbi tampak menikmati makanan yang dimasak oleh Umji. Dia sudah mengidamkan ini sejak lama, tapi sahabatnya baru ada waktu sekarang.

"Bagaimana hubunganmu dengan Yuju?."
"Sama saja seperti biasa. Kami setiap minggu bertemu."
"Dia belum berani macam-macam?."
"Maksudnya?."
"Sudah berapa lama kalian resmi kencan?."
"Mungkin sekitar 3 bulan."
"Ohh..."

"Aku pulang..."seru Sowon, hari ini dia tidak pulang sendiri, Yuju ikut dengannya karena ada Umji

"Hari ini baby-S tidak merepotkan?."tanya Sowon sambil duduk disebelah Sinbi dan mengelus perut istrinya itu
"Aniya... Dia sangat baik karena tahu bibi-nya datang dan membuat semua makanan yang dia inginkan."jawab Sinbi

"Gomawo, Ji..."
"Santai saja, oppa, tidak usah seperti itu."

Yuju merasa sedikit iri saat melihat WonBi yang begitu mesra di depannya. Ditatapnya Umji yang berada disebelahnya, tetapi kekasihnya itu tidak peka. Gaya pacarannya bersama Umji berbeda dari gaya pacaran sebelumnya.

"Oppa mau makan?."tanya Sinbi
"Aku sudah makan sebelum pulang. Sajangnim yang baru mentraktir kami."tolak Sowon

"Yejoonie melakukan itu?. Ada berapa banyak orang?."tanya Umji tak percaya
"Lebih dari sepuluh, memangnya kenapa?."Sowon
"Dia sama seperti Sinbi. Pelit meskipun sangat kaya. Untung mereka tidak berjodoh."

######

Umji sedikit menyesal menginap di rumah WonBi. Mereka memang pasangan yang aneh, bisa-bisanya mereka membiarkan dia dan Yuju sekamar?.

"Besok kita harus pergi pagi-pagi, kenapa belum tidur?. Kurang nyaman aku disini?. Kalau begitu aku akan tidur diluar."

"Andwae, badanmu akan pegal kalau tidur dikursi. Lagipula besok kau akan cukup sibuk."

"Kenapa menatapku terus?."tanya Umji sedikit risih
"Tidurlah, aku tidak akan macam-macam."

Umji mendongkak dan menatap wajah Yuju, "Sebenarnya aku tidak takut hal itu oppa."
"Jadi?."
"Apa tak masalah aku bersamamu besok? Keluargamu yang lain, aku takut. Aku dan kalian sangat berbeda, mereka..."
"Kalau mereka meremehkanmu. Aku tidak akan segan memukul mereka. Meskipun mereka lebih tua dariku, aku tidak peduli."
"Hajima... Aku tidak suka kamu berkelahi."

Umji memeluk Yuju, dan terus melarangnya untuk melakukan tindakan yang akan merugikan mereka nanti.

"Ne.. Ne.. Aku tidak akan melakukannya. Sekarang tidur."
Umji mengangguk,

Fallin In Love... [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang