Nama ku glandiansya hanya nama pendek entahlah, aku juga ingin nama panjang seperti kakak ku gandiangga putra mengkara itulah nama yang ku ingin.
Dengan kata ' MENGKARA ' di belakang nama ku apa susahnya sih menambahkan marga itu.
Aku keluarga mengkara juga kan.
Sementara kak gandi, ia dikenal anak bungsu keluarg mengkara. Keluarga ku memang cukup terkenal tapi hanya kak gandi yang di publikasikan sebagai anak bungsu kalian.
Dan kalian juga nilang pada publik jika saudara kembar kak gandi itu meninggal saat kebakaran.
Aku masih hidup......
Bahkan umurku masih muda yaitu 15 tahun, apa kalian tak mau menerima ku sebagai anak kalian.
Apa alasan kalian ?
Kenapa tak membuangku saja atau menyerahkan ku ke panti asuhan.
Atau mungkin
membunuh ku.......
Kalian bilang aku seorang pembunuh bukan kenapa tak membunuh ku juga.
Kenapa kalian membiarkanku tetap berada di rumah ini.
Bukan tetapi dalam gudang yang kumuh ini....
Kenapa kalian menempatkan ku di tempat seperti ini bukankah rumah ini sangat besar seperti istana.Bahkan kalian menempatkan para pembantu di kamar mewah bagiku itu sangat mewah kamr pembantu yang berisi single bed sedang ruangan sedang dan di lengkapi faslitas kamar mandi juga.
Seburuk itukah aku hingga kalian memberiku kamar seperti ini, bukan bukan kamar tetapi gudang.
Hanya salah satu maid yang peduli pada ku dia yang selalu memberiku makan setiap hari, dia adalah bi ferta. Dia adalah seseorang yang sudah ku anggap mama ku sendiri.
Aku tak bisa keluar dari gudang tersebut, papa melarang ku.
Entah apa alasannya ?
Aku tidak tauBahkan aku belum mengetahui seluruh keluargaku hanya mama, papa, dan kak gandi yang ku kenal. Kak gandi memang tak pernah mengunjungi gudang ini tapi aku yakin wajahnya mirip dengan ku karena kita lahir di tempat yang sama, tanggal yang sama, bulan yang sama dan perut seorang ibu yang sama.
Bi ferta juga menceritakan kenapa mereka bilang jika aku seorang pembunuh
Flashback
Saat itu umur ku masih kecil, aku sedang lapar tapi tak ada seseorang pun dirumah entah kemana mereka, aku merangkak ke dapur untuk mencari seseorang meminta makanan.
Di dapur pun tak ada siapapun tapi kompor itu mengeluarkan api dan ada panci diatas api itu. aku menaiki kursi dapur dan sekarang berada di dekat kompor disana ku lihat ada roti. Aku membuka roti tersebut lalu tak sengaja aku menyengol minyak gas yang berada di dekat kompor
Hingga api bermunculan rumah itu kebakaran semua orang ternyata ada di dalam kamar mereka masing masing, mereka keluar dengan panik bi ferta yang baru keluar dari kamar mandi dapur langsung mengendong ku dan membawaku keluar rumah.
Rumah tersebut lenyap dan juga kakek dan nenek ku meninggal dalam kebakaran itu. Mereka sedang sakit jadi untuk menyelamatkan diri itu susah apalagi nenek yang duduk di kursi roda dan kakek yang sudah terbaring di kasur selama bertahun tahun.
Saat itulah semuanya membenciku papa, mama, kak gandi, opa juan, oma karla, kak leon, kak densya.
Dan mereka pindah ke rumah baru lagi tentunya rumah yang lebih besar.
..............
Hingga suatu hari aku diperbolehkan keluar bukan, bahkan ini pertama kalinya aku keluar dari gudang tersebut.
Tapi untuk bekerja di rumah tersebut menjadi pembantu, bahkan aku disuruh memanggil mereka selayaknya pembantu dan majikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLANDIANSYAH
Short Storyaku menyukai malam dan siang walau mereka berbeda mereka sama sama indah. mereka sama sama terang bedanya siang itu terang karena adanya matahari sementara malam terang karena adanya bulan. siang malam sama sama penerang tapi apakah penarangan itu b...