31

877 59 1
                                    

Fendrik masuk keruangan rawat glandi karena ia mendengar kabar tentang operasi glandi yang akan  di langsungkan.

Ceklek

Ia masuk dan sudah ada dokter dan beberapa perawat yang sudah akan membawa bangkar yang berisikan glandi.

" dok,  bukannya dokter bilang kalau stok darah ab + habis " tanya fendrik bingun
" iya pak,  namun tadi tiba tiba ada orang yang mau mendonorkan darah. Itu memang biasa terjadi karena rumah sakit ini itu membuka untuk seseorang menyumbangkan darahnya,  dan kebetulan darah orang tersebut ab+ " ucao sang dokter.

" boleh saya tau dia siapa?  " tanya ferdi
" maaf mas,  itu adalah rahasia rumah sakit,  orang itu tidak mau identitasnya di ketahui " uvap dokter tersebut

" yaudalah pa, yang penting glandi sembuh " ucap fendrik

Skip

Operasi berhasil dilakukan

Kini ferdi masih menunggu untuk glandi sadar
"  bangun dong, dek "gumam ferdi.

Eungg

" syukurlah adek udah bangun? Ada yang sakit gak atau kakak panggil dokter ya" ucap ferdi
"Fer biar papa yabg panggil dokter kamu disini aja nemenin glandi " ucap fendrik keluar berlari mencari dokter.

Ferdipun bingun ia menatap bel yang digunakan untuk memanggil dokter. Lalu kenapa papanya lari kesetanan tadi.

" sepertinya bel itu tidak ada harga dirinya " batin ferdi

" kak, haus " lamunan ferdi terhenti saat mendengar ucapan glandi

Dengan senang hati ferdi pun membantu glandi untuk minum.
" kak, gimana kondisi kak densyah, soalnya aku kenal mobil yang nabrak aku itu mobilnya kak densyah " tanya glandi

Deg

"Dek ? kamu inget mereka " tanya ferdi ragu
" emmm...

Ceklek

"wah sudah sadar ya " tanya sang dokter.
" iya om dokter "  ucao glandi membuat dokter soni terkejut.

" kamu inget sama om,  perasaan kamu kan amnesia " tanya soni
" om kan dokter keluarga aku " ucap glandi
" emm.  om periksa dulu ya " ucap dokter  soni

Setelah glandi di periksa
" gimana dok kondisi nya " tanya fendrik yang terlihat nafasnya masih tersenggal senggak akibat berlari

" kondisi nya sudah stabil, sepertinya ingatan nya juga kembali " ucap dokter soni membuat ferdi lesu.

.........

🗣: *Jika kalian lupa dokter soni bisa lihat di chapter 2 ya gais*

........

Kini ferdi tengah menemani glandi di taman rumah sakit. Ya tadinya ada perdebatan karena anak itu merengek mau keluar ! bosan katanya dikamar.  Sudah diijinin keluar malah mau jalan kaki.  Padahal ferdi dan fendrik memaksa untuk memaki kursi roda saja.
" kak "

" ada apa dek "

" gimana kondisinya kak densya,  apa dia baik baik saja " tanya glandi pada ferdi

" ya " jawab ferdi ketus

" kenapa kakak jawabnya ketus sekali sih "

" suka suka kakak lah "

" nyebelin "

" kak "
" hm "
"anterin aku keruangannya kak densya dong "

" enggak "
" lo kenapa emangnya, aku khawatir kak sama kak densya "
" apa mereka menghawatirkan kamu enggak kan ! Mereka saja tidak perduli kamu selamat atau tidak! " tanya ferdi

" ya tapikan mereka tetap keluarga aku kak " lirih glandi
" tapi mereka yang tidak menganggap mu keluarga dek " batin ferdi

" plis kak anterin aku.  Janji deh sebentar aja " mohon glandi
"yakin kau gak bakalan di usir " tanya ferdi sinis
" emhhh.  Kalau gitu.....  Gimana kalau lihatnya dari luar aja " ucp gland antusias
" baiklah baiklah, kakak menyerah "

Akhirnya mereka pun pergi keruang rawat densyah

" cukup sampai sini aja, lihat orang yang kamu kahawatirin sedang asik main ps. Sama kemabaran mu itu " ucap ferdi.

Ferdi dan glandi sedang mengintip densya dan gandi lewat jendela.

" ngapain kalian di situ "

Tiaba tiaba sebuah suara menyadarkan mereka berdua. Membuat keduanya beralaih ke sumber suara.

Leon

Dia sedang berdiri di depan pintu.
" dan kau,  ternyata masoh hidup ku kira udah mati.  Gak adil banget ya.  Lo masih hidup sementara oma gue jadi korban. Gara gara lo oma meninggal.  Dan lihat lo enak banget bisa berdiri seperti itu sedangkan densyah ia sudah  tidak bisa berjalan lagi.  Puas lo. Membuat keluarga gue hancur " ucap leon sinis

" kecelakan itu takdir.  Lo gak bisa nyalahin glandi gitu aja. Densyah aja yang nyetirnya ugal ugalan " ucap ferdi

" jangan ngatain adek gue "ucap leon kesal
" lo juga jangan nyalahin adek gue " balas ferdi

Sementara glandi anak itu sudah berlinang air mata. sejak tadi perasaannya sudah hancur karena memdengar ternyata oma nya juga ikut dalam kecelakan tersebut, bahkan omanya meninggal dunia.  Dan lagi kabar soal densya.

"oma " lirih glandi tubuhnya melemas dan hampir terjatuh untung saja dengan sigap ferdi langsung menangkap tubuh glandi.

Ferdipun dengan segera menggendong glandi dan membawanya pergi dari sana.
.
leon yang melihat itu sangat kesal

" gue akan ngebuat lo menderita glan "

.......

Disisi lain

Gandi mendengar semua perdebatan itu. Ia iri ya iri karena ferdi begitu dekatnya.  Iri karena ferdi melindungi glandi.

" gue juga pengen jadi seorang kakak "
" seharusnya gue yang disana.  Ngebela adik gue bukan si ferdi itu "

Gumam gandi.  Entah ia marah pada dirinya sendiri  atau ferdi yang pasti perasaanya kacau. 

" glandi udah sembuh.  Ingatannya udah kembali. Dan saat nya gue ambil dia dari ferdi "

Gandi menelpon seseorang diponselnya

" kita lakukan malam ini "


GLANDIANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang