16

1.2K 110 4
                                    

Sebelumnya

“ SIALAN PASTI ULAH MEREKA “ teriak ferdi marah , ferdi ingin berlari keluar rumah namun dicegah oleh papanya

“ tunggu, lupakan mereka kita bawa dulu glandi ke rumah sakit, ia butuh pertolongan “ ucap fendrik
menyadarkan amarah anaknya
Akhirnya mereka menuju ke rumah sakit

16

.
Mereka menunggu cukup lama di depan pintu bertuliskan ugd.
" pa kenapa lama sekali sih " ucap feris sedari tadi mondar mandir di depan pintu .

.
" tenang la dulu nak, jangan seperti setrika " ucap fendrik kesal melihat sang anak mondar mandir di hadapannya

" aku khawatir pa " balas ferdi
" papa tau, papa juga khawatir fer tapi gak kayak kamu juga" ucap fendrik

Ceklek

Dokterpun keluar dari ruangan udg, ferdi menghentikan langkahnya dan langsung menghampiri sang dokter.

" dok gimana kondisi glandi " tanya ferdi

" maaf dengan keluarga pasien ? "tanya sang dokter

" iya " ucap fendrik
" saya akan menjelaskan di ruangan saya, ayo " ajak sang dokter.

Fendrik dan ferdi pun mengikuti dokter tersebut.

" baiklah, saya mulai. Saya tidak tau apa yang terjadi pada putra anda tapi saya menemukan banyak memar ataupun lebam disekujur tubuhnya,

dan pasien mengalami benturan cukup kuat di bagian kepala membuat nya kehilangan ingatannya .

Namun untungnya itu tidak permanen , ingatannya bisa kembali lagi." jelas sang dokter.

" terima kasih " ucap ferdi dan berllau pergi begitu saja.

Ferdi menghampiri glandi yang sudah berada di ruang rawat. Ia menatap sosok pemuda yang masih menutup matanya itu.
" bangun pliss " gumam ferdi 

4 jam ferdi menunggu mata itu terbuka, akhirnya mata itu terbuka.

" hey udah bangun " ucap ferdi langsung menekan tombol darurat

Glandi membuka mata menatap bingun sekitar, himgga seorang berpakaian puto medekatinya
" apa yang kamu rasakan " tanya dokter tersebut
" pusing " jawab glandi

" gak papa itu cuma karena benturan di kepalamu  " ucap dokter tersebut

" kamu gak papa kan " tana ferdi mengelus kepala glandi yang terbalut perban
" siapa " tanya glandi lirih

" kamu gak inget apapun " tanya sang dokter hanya di jawab gelengan oleh glandi
" gak papa kok lama kelamaan nanti inget juga " ucap sang dokter

Setelah memeriksa kondisi glandi dokter tersebut meninggalakan ruang rawat glandi
" hei  " sapa ferdi

Sedangkan glandi hanya diam ia benar benar tidak ingat siapa yang di depannya, ia mencoba mengingatnya namun kepalanya bertambah sakit.

" gue ferdi kakak kamu,  nama kamu glandiansyah redwanang, kamu anak bungsun dari keluarga redwanang " ucap ferdi tegas

Sementar glandi berusaha nemahami apa yang dikatakan ferdi
" jadi aku glandi dan kamu kakakku " tanya glandi
" iya kau adalah adikku " ucap ferdi,

" mulai sekarang sampai selamanya , walaupun suatu saat kau ingat, aku takkakan biarkan kau kembali kekeluarga mu itu" ucap ferdi di batinnya

Ceklek

" eh udah sadar " tanya sesorang yang baru masuk
Glandi bingun dengan orang didepannya masuk masuk sebyum senyum sendiri.

Akhirnya ia menoleh ke ferdi untuk mencari jawaban " siapakah dia " lewat bahasa mata

Walau ferdi tidak bisa bahasa tubuh tapi ia mengerti apa yang glandi tanyakan

" dia papa glan, papa kita fendrik " ucap ferdi menjelaskan
" papa " gumam glandi
" iya ini papa " fendrik langusng menghampiri glandi dan mencium kening anak itu

Sementara ferdi tersenyum melihat papanya sangat membuka diri untuk glandi.

Flasback

" makan lah dulu fer " suruh fendrik ia sedari tadi berusaha menyuruh sang anak makan namun ferdi tidak menggubrisnya sama sekali

" nanti kamu sakit lo, papa yakin glan tidak mau melihat mu sakit " ucap fendrik

" pa apakah ia akan mengingat ku " tanya ferdi
" tentu saja tidak, papa yakin kau mengerti apa yang dokter katakan tadi ? walaupun sekolah saja kau tidak naik 2 kali " ucap fendrik

Ferdi sangat kesal bisa bisanya papanya malah melibatkan sekokahnya

Ia tau ia memang tidak naik kelas 2 kali tapi mengerti apa itu amnesia .

" pa aku mau ia menjadi bagiab dari keluarga redwanang " ucap ferdi

" baiklah papa juga setuju jika oa menjadi anak papa dan adikmu tentunya, tenang papa akan mengurus semuanya " ucap fendrik

...... Flashback end

2 minggu kemudian

Glandi sudah berada di rumah ferdi tentunya rumahnya juga . ia sudah tinggal 1 minggu disana siaanya di rumah sakit.

" kak jalan jalan yuk bosen nih " ucap glandi
" yaudah ayok tapi jangan capek capek kakak gak mau kau sakit glandi " ucap ferdi

Semenjak glandi menjadi adiknya ia menjadi overprotektif terhadap glandi. Ia tak mau glandi terluka, ia selalu melarang glandi melakukan hal hal yang ia pikir berbahaya walau bersih bersih rumah.

Seperti Waktu itu maid di rumah ferdi sedang cuti sedangkan ruang tamu kotor ia masih tidak di perbolehkan sekolah oleh ferdi.

Entah kenapa tiba tiba ia membersihkannya dan waktu itu ferdi pulang sekolah dan melihat glandi bersih bersih . Ferdi langsung marah karena ia takut glandi kecapean.

Kini mereka ada di taman bermain, glandi   membeli permen kapas,sedangkan ferdi menubggunya dikursi panjang taman tak jauh dari toko permen kapas.

" paman permen kapas yang jumbo 1 ya " ucap glandi senang.
" tunggu sebentar ya " ucap pedagang itu

Setelah selesai menunggu permen kapas yang ia pesan sudah jadi ia mau mengambilnya namun tiba tiba seseorang merebut permen itu.

" hei antri dong itu punya ku " ucap glandi Pada orang yang merebut permen kapas miliknya

Deg

Awalnya glandi terkejut karena orang itu mirip dengannya
Namun karena ia mementingkan permen kapas yang telah jatih ketangan lain ia lebih mementingkan permennya.

Sementara gandi juga dibuat terkejut oleh glandi.
" glandi " ucap gandi
" kau mengenalku " tanya glandi

Deg

GLANDIANSYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang