Page 10 (Last Chapter)

561 94 8
                                    

Olivia menyelesaikan SMA nya di Jepang. Sekarang, ia dan kedua orang tua nya akan pulang karena pekerjaan Papa nya di Jepang juga sudah selesai.

Setelah perjalanan yang panjang, ia akhirnya kini menginjakkan kakinya di bandara. Hatinya merasa senang karena bisa pulang kerumah nya.

Selama perjalanan menuju kerumahnya, ia menatap pemandangan luar dari kaca mobilnya. Banyak yang berubah dalam 2 tahun terakhir. Gadis itu merindukan teman-temannya, Ryujin dan Daehwi. Selama di Jepang mereka bertiga masih tetap berkomunikasi walaupun Olivia berganti nomor. Mereka bertiga juga memilih untuk melanjutkan pendidikan di Universitas yang sama.

Juga gadis itu tiba-tiba terlintas nama San, dan.. Yeosang. Apa kabarnya mereka berdua? Apakah hubungan mereka sudah lebih baik? Apakah Yeosang berhasil masuk ke Universitas yang diimpikannya? Setelah kepergiannya ke Jepang, ia tidak lagi berkomunikasi dengan Yeosang maupun San karna gadis itu mengganti nomor teleponnya. Juga pikirnya itu lebih baik supaya Yeosang benar-benar merasakan ketenangan tanpa Olivia.

Memikirkan itu semua membuat nya tak terasa sudah sampai di halaman rumahnya. Gadis itu turun dari mobil dan berlari kedalam rumahnya. Ia sangat rindu suasana disini.

Olivia membaringkan tubuhnya diatas ranjang kesayangannya yang sangat ia rindukan. Gadis itu lalu merogoh handphone nya yang bergetar dalam saku celana nya, tampaknya seseorang menelpon. Ternyata Ryujin.

"Halo Jin?"

...

"Iya, ini barusan banget sampe rumah."

...

"Oke deh. Bye~"

Ryujin menanyakan apakah gadis itu sudah sampai dirumahnya atau belum. Sekaligus memberitahu Olivia bahwa besok ia dan Daehwi akan kerumah nya untuk merayakan kepulangan gadis itu, dan juga merayakan kelulusan mereka yang sebenarnya sudah terlambat untuk dirayakan. Malah lebih tepatnya untuk merayakan masuknya mereka ke Universitas.

—————

Olivia berniat untuk membeli bahan-bahan keperluan mereka untuk pesta kecil-kecilan nanti. Ia berangkat ke mini market dengan berjalan kaki karena sepeda nya sedang rusak.

Gadis itu sampai di mini market, ia mengambil makanan ringan, minuman, dan juga bahan pelengkap masakan yang dibutuhkan.

"Halo Mama. Ini udah nih yang mau dibelanjain ini aja?" Olivia menelpon Mama nya untuk memastikan bahwa apa yang dibeli hanya sesuai dengan yang sudah di list.

Seseorang menengok Olivia yang sedang menelpon Mama nya. Ia hanya bisa melihat punggung gadis itu karna Olivia berdiri membelakangi nya. Namun tampaknya, seseorang tersebut seperti familiar dengan suara Olivia.

Setelah membayar seluruh belanjaannya, Olivia melangkahkan kakinya keluar mini market. Ia tak sengaja menengok kearah bangku yang disediakan di depan mini market tersebut dan teringat dengan San saat malam itu.

Olivia lalu melanjutkan langkahnya dan tak lama ada seseorang yang menepuk bahunya. Gadis itu membalikkan badannya, terlihat seorang lelaki berdiri dibelakangnya dengan menunjukkan sebuah kalung liontin yang sangat ia kenal bentuknya. Itu adalah kalung miliknya yang ia titipkan pada Yeosang.

Ia lalu menatap wajah lelaki yang kini di depannya itu dengan terkejut. Benar dugaannya bahwa itu adalah Yeosang. Tanpa sadar gadis itu meneteskan air matanya. Yeosang masih tetap menjaga kalungnya sampai ia kembali.

"Halo, Olivia." Yeosang tersenyum pada gadis itu.

Tangis Olivia makin deras, Yeosang menarik gadis itu dalam pelukannya. "Makasih udah mau pulang. Gue nungguin lo." Lelaki itu mengusap rambut Olivia.

"Maafin gue, gue pengecut. Gue bahkan gak bisa ngungkapin perasaan gue ke lo sampe lo pergi. Maafin gue yang gak ngerespon dengan baik waktu lo ngungkapin perasaan lo duluan ke gue, waktu itu gue marah sama diri gue sendiri karna udah bikin lo yang confess duluan ke gue. Gue merasa pengecut. Maafin gue, Liv."

Olivia masih menangis sambil mendengarkan Yeosang dalam dekapan lelaki itu.

Yeosang menarik Olivia, memberi jarak untuk mereka dan menatap mata gadis itu lalu mengusap air matanya. "Gue sayang sama lo, Liv. Gue cinta sama lo."

Dengan masih menangis, pipi Olivia memerah mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Yeosang. Gadis itu malu dan segera menghambur ke pelukan Yeosang.

"Makasih Kak Yeosang.."

end




Yeayyy cerita ini officially end, dengan ending yang seperti biasa.. sangat gaje dan sangat mainstream. Hehehe.

Makasih banyak sahabat yang sudah bersedia membuang waktunya untuk mampir ke cerita tidak jelasku yg ke 2 ini:))
Makasih banyak yang sudah support aku buat lanjut cerita ini, vote, komen, makasiiih berkat kalian aku gak jadi unpub ini cerita hehehe.
Makasih juga buat siders ku syg, lain kali tunjukkan pesonamu yuk!

Mau special thanxx juga dong sama kak cherrymars__ yang udah ngasih special thanks ke aku di bagian akhir salah satu karya dia, ihiw aq merasa istimewa. Ayo dukung karya dia juga, ada ateez versi lokal yang ceritanya bisa banyaaaak diambil sisi positifnya. trust me, kalian pasti suka:)

Intinya makasih banyak yang tak terhingga buat kalian semua, aku syg kalian banyak banyaaak!! —eh tp jan kebanyakan deng xixi.

Last, aku mau nanya sekalian promosi work baru aku. Any Goldenness here??? Or do you know a group called Golden Child??? Tertarik baca short story salah satu membernya yang bernama Hong Joochan? Ayo ditilik, aku maksa nih hehehe.

 Any Goldenness here??? Or do you know a group called Golden Child??? Tertarik baca short story salah satu membernya yang bernama Hong Joochan? Ayo ditilik, aku maksa nih hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap a star for vote, and leave comments to support me. Always support ATEEZ and Golden Child, too. See you in the next work~❤

hello! | kang yeosang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang