Berharap imajinasi ini tidak berakhir menjadi sebuah ilusi
[HOME]
...Yoonhee terus saja melihat dua tiket masuk taman bermain yang ia beli dua hari lalu. Tiketnya sedang ada diskon jadi dengan penuh inisiatif Yoonhee membelinya tanpa pikir panjang. Ia kira ini akan menjadi kencan yang menyenangkan bersama Min Yoongi tapi ternyata salah.
"Maafkan aku, Hee"
Yoongi tidak bisa karena suatu alasan. Rasanya seperti ada yang lepas dari diri Yoonhee. Dengan penuh penguatan Yoonhee berjalan masuk ke dalam taman bermain. Tiket yang harusnya untuk Yoongi ia buang ke tempat sampah terdekat. Akhir-akhir ini ia merasa sangat lelah dan butuh hiburan. Ia berpikir akan banyak menaiki wahana namun melihatnya sekarang niatnya menguap begitu saja. Ingin kembali juga kan sayang. Akhirnya Yoonhee pergi membeli permen kapas dan memakannya di bangku yang disediakan disana. Ia hanya melihat orang-orang yang berlalu lalang. Entah mengapa ada rasa ngilu melihat mereka yang berseri bersama keluarga atau pasangannya.
Bagus,
Apa sekarang ia sedang melihat Yoongi dan Irene berjalan melewatinya. Mereka tidak melihat Yoonhee karena posisinya sedang ramai. Bagus sekali ternyata pemandangan mereka dari jauh seperti ini. Layak seperti sepasang kekasih.Yoongi menolaknya karena berkencan dengan Irene.
Tidak. Yoonhee tidak boleh menyimpulkan sebelum ia mendengar penjelasan dari Yoongi atas apa yang dia lihat. Yoongi meminta Yoonhee untuk percaya padanya. Entah bagaimana caranya ia memupuk kepercayaan mereka.
Yoonhee memandang tangannya. Entah mengapa ia iri dengan Irene yang sedang memeluk tangan Yoongi sekarang. Astaga apa sebenarnya yang jahat disini adalah dirinya karena menjadi penghalang untuk mereka?
Permen kapas yang belum habis itu ia buang. Rasanya sudah tidak manis lagi.
...
Yoongi sebenarnya muak dengan semua ini. Ia ingin marah dengan keadaan. Saat makan malam keluarga nya dengan keluarga Irene, secara terang-terangan Irene mengajaknya untuk pergi berkencan. Tentu Yoongi tidak bisa menolak di depan semua keluarga.Yoongi menjemput Irene tanpa minat sama sekali. Ia tidak peduli saat Irene mengatakan jika ia telah berdandan dua jam hanya demi berkencan dengannya.
Ia hanya mengikuti kemana Irene mau pergi. Hingga akhirnya ia melihat Yoonhee yang tengah duduk sendirian membuatnya merasa sesak dan bersalah. Memang Yoonhee mengajaknya berkencan namun ia tidak tau jika ini adalah tempatnya. Lalu kenapa Yoonhee malah kesini sendirian?
Detik itu juga Yoongi rasanya ingin berlari menghampirinya kekasihnya itu dan mengucapkan beribu kata maaf. Ia benar-benar merasa bersalah pada Yoonhee.
Bukankah akan terlihat sangat menyedihkan pergi ke taman bermain seorang diri?
...
Yoonhee memutuskan setidaknya ia akan bermain sekali sebelum pulang. Kalau dipikir-pikir sayang juga uang yang ia belikan untuk tiket masuk kesini. Ia masuk kedalam rumah hantu. Sepertinya tidak memiliki rasa takut, ia tidak terkejut saat hantu-hantu itu tiba-tiba muncul. Yoonhee hanya berjalan tanpa niatan melihat sekeliling. Rasanya hampa. Ia butuh Yoongi. Ia merindukan senyumannya. Sampai akhirnya ia keluar dari rumah hantu hanya menghasilkan helaan napas pasrah. Ternyata memang ia tidak bisa tanpa Yoongi. Tapi ia juga tidak bisa terus menjadi perusak hubungan seseorang."Yoonhee"
Ia melihat Namjoon berjalan kearahnya. Wajah namja itu terlihat sedikit khawatir.
"Kau disini sendiri?" Tanya Namjoon berbasa-basi.
Entah Yoonhee berpikir keberadaan Namjoon ada hubungannya dengan Yoongi. Siapa tahukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME [YOONGI STORY]
FanfictionDengan Yoonhee itu sudah cukup menjadi alasannya bertahan hidup. Tidak akan tanpa adanya Yoonhee. Sepenting itu nama Yoonhee bagi Min Yoongi END.