Hari ini adalah hari kelulusan Min Yoongi. Pagi-pagi sekali Yoonhee harus bangun untuk bersiap. Hari ini ia tidak bisa mengadakan pesta kelulusan karena ada bentrok kerja. Pekerjaan Yoonhee sedang padat dan ada pesanan khusus untuk hari ini. Katanya pemilik restoran tempat Yoonhee bekerja akan mengadakan jamuan dan perayaan sebelum pertunangan. Apapun itu Yoonhee turut senang.Yoonhee pergi ke toko bunga untuk mencari bucket bunga yang cocok dengan Yoongi. Pilihannya jatuh pada bucket bunga mawar putih. Ia bisa membayangkan wajah Yoongi yang seputih dan semenawan bunga ini.
"Bae Irene, Would you be my girl?"
Bucket yang Yoonhee bawa terjatuh begitu saja. Melihat Yoongi sedang berlutut melamar orang lain ternyata semenyakitkan ini. Melihat bagaimana kerumunan orang-orang yang tengah memuji dan mengabadikan pasangan romantis itu. Rasanya seperti mimpi buruk. Rasa sesak yang mendesak keluar menyiksa Yoonhee.
Ia pernah membayangkan di lamar Yoongi namun itu ternyata akan selalu menjadi mimpi. Sorakan semua yang menyaksikan menggema bagai ruang kedap suara yang memekak telinga
"Semua yang kulakukan sia-sia"
Yoonhee langsung menengok kesampingnya. Terlihat Jimin yang sepertinya senasib dengannya. Tapi Yoonhee enggan untuk bertanya ataupun menanggapi. Ia masih mencoba menata perasaannya. Ia sedang menerima kenyataan apa yang ia lihat.
"Aku menyukainya"
"Aku juga"
Jimin memungut bucket yang tadi dibawa Yoonhee. Ia membersihkannya lalu memberikan pada Yoonhee. Sekalipun ia sedang bersedih, Jimin tetap memberikan Yoonhee sebuah senyuman, senyum kecil.
"Sayang jika dibuang"
"Kalau begitu berikan pada Yoongi"
"Hey kau itu kekasihnya. Kenapa harus aku?"
"Mungkin sekarang tidak" jawab Yoonhee lemah. Ia sudah melihat Irene yang menerima lamaran itu dan sekarang mereka berpelukan.
Sebenarnya apa yang Yoongi pikirkan. Ia bilang jika hanya mencintai Yoonhee. Namun sekarang ia bisa melihat pria yang dicintainya melamar orang lain. Ia memang berniat melepaskan Yoongi tapi ia tidak tau ini sangat menyakitkan.
Jimin dapat melihat Yoonhee yang sedang menahan tangis. Ia juga merasa hancur melihatnya. Padahal ia akan membuktikan jika cintanya pada Irene. Ia akan berjuang lebih keras lagi untuk Irene. Tapi kemana semua tekadnya?
Ia sudah menyerah melihat kejadian yang ada di depan matanya.
...
"Bagaimana cara untuk mencintai?"Jimin menggenggam tangan Irene, mencoba untuk memberikan penguatan atau sebenarnya ialah disini yang butuh penguatan. Menjadi sahabat membuat rasa cinta itu tumbuh tanpa permisi.
"Untuk dicintai,
Untuk mencintai seseorang,
Aku akan menjadi matamu",Irene menggeleng,
"Tidak Jim. Bagaimanapun caranya aku akan mendapatkan Yoongi. Bukankah ada yang lebih berharga daripada cinta?"
Saat itu Jimin tahu jika perasaannya tidak akan pernah terbalas. Malam itu Jimin sadar jika tidak ada tempat bagi Jimin untuk menjadi sandaran Irene. Ia hanya seorang pengecut yang tidak berani berjuang untuk cintanya.
"Aku... Akan mendukungnya"
...
Seokjin dan Jungkook berkeliling mencari Yoonhee. Ia sudah melihat semuanya. Sekarang mereka sangat mengkhawatirkan keadaan Yoonhee, belum lagi Jungkook yang mencarinya sambil menangis. Ia bisa merasakan bagaimana Yoonhee sekarang. Ia juga ikut membantu Yoonhee dalam masalah kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME [YOONGI STORY]
FanfictionDengan Yoonhee itu sudah cukup menjadi alasannya bertahan hidup. Tidak akan tanpa adanya Yoonhee. Sepenting itu nama Yoonhee bagi Min Yoongi END.