1

266 10 2
                                    


Tempat dimana pun kau berada,
maka itu rumah.
Denganmu aku merasa cukup.
[Home]
.

..
Suasana pesta pernikahan memang selalu ramai. Banyak sekali yang datang dengan gaun yang cantik dan riasan terbaik. Sementara Yoonhee hanya memakai dress putih tulang selutut. Ia menikmati alunan piano dalam diam. Si pemain piano terlalu bersinar untuk terus dilihat hingga akhirnya Yoonhee memilih untuk memejamkan matanya menikmati musik klasik.

Tepuk tangan riuh saat musik itu berhenti. Semua yang datang ke pesta pernikahan itu seakan tersihir dengan ketampanan pemain piano. Bagaimana mungkin jika pemeran utama disini tergantikan oleh pemusik.

Yoonhee menghampiri si pemain piano, memecah kerumunan.

"Boleh aku meminta kontakmu,?"

Mendengar itu Yoonhee terdiam ditempat. Ini adalah hal lumrah. Kekasihnya memang seterkenal itu. Namun melihat seseorang yang sangat cantik dihadapan kekasihnya itu malah membuatnya insecure. Lagian kejadian ini memang sering terjadi.

.
Yoonhee berlari kearah fakultas Yoongi. Ia baru dapat kabar jika Yoongi sedang melakukan ujian musik. Yoonhee membenci dirinya yang tidak pernah mengecek ponsel. Padahal Yoongi sudah mengingatkannya kemarin .

"Oh hai Hee", Seokjin menyapanya dengan ramah seperti biasa.

"Bagaimana dengan pertunjukan Yoongi?"

"Baru saja selesai."

Yoonhee baru membuka pintu namun Seokjin menahannya. Lantas Yoonhee menunggu sampai Seokjin mengatakan sesuatu. Memang terlihat dia sedang ingin mengatakan sesuatu.

"Yoongi sedang ada urusan. Kita langsung ke kantin saja. Dia akan menyusul nanti"

"Aku harus tetap menemuinya"

Salahnya Yoonhee yang keras kepala. Saat ia masuk tepat didepan panggung yang berisikan piano itu ada kekasihnya bersama orang lain. Yoonhee yakin tidak asing dengan wajahnya.

Yang membuat Yoonhee terkejut adalah dengan kurang ajar yeoja itu mencium pipi Yoongi. Astaga ia baru ingat jika perempuan itu yang ada di pesta pernikahan satu bulan lalu.

"Apa dia temanmu, Yoon?", Perempuan itu turun dari panggung dengan bersemu dan melihat kehadiran Yoonhee. Melihat respon Yoongi yang hanya diam saja semakin membuat Yoonhee merasakan ngilu di ulu hatinya.

Dia mengulurkan tangannya.

"Bae Irene"
Yoonhee hanya menyambut dengan senyum kaku.

"Yoonhee, Pacar Yoongi"

Dapat dipastikan air wajah wanita cantik itu terkejut. Yoonhee merasa menang lalu melunturkan senyumannya saat ia tengah bertatapan dengan Yoongi. Ia marah dengan namja itu. Tentu saja.

.
Yoongi terus saja membuntuti kekasihnya ini. Ia mengaku salah, namun tidak tepat juga mendiamkannya selama seminggu penuh.

"Hee maafkan aku"

Yoonhee sama sekali tidak mengindahkan permintaan maaf Yoongi.

"Pergi saja dengan pacar barumu itu, Yoon"

"Tapi kau itu pacarku"

"Aku bahkan belum pernah mencium kekasihku itu"

Yoongi mencekal tangan Yoonhee. Menghentikan langkah mereka. Dengan cepat Yoongi mengecup bibir Yoonhee. Ini pertama kalinya mereka berciuman. Usia hubungan mereka baru seumur jagung. Baru dua bulan yang lalu Yoongi menyatakan perasaan di depan umum.

"Tapi aku sudah mencium pacarku.", Ujar Yoongi dengan seulas senyum. Itu membuat Yoonhee tanpa sadar ikut tersenyum. Padahal ia sedang marah sekarang. Yoongi memang selalu bersikap dingin namun ia pandai memperlakukan Yoonhee dengan spesial.

HOME [YOONGI STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang