7. Sweet Night

1.7K 217 179
                                    

Hallo, i'm rojekuki :3

_________________________

“Jika sudah lelah mengejar, maka berhentilah dan menyerah.”

“Dan jika pada akhirnya kita tak dapat bersama? Jangan khawatir, masih ada kelahiran selanjutnya.”

_______________________

Semilir angin menerpa kulit wajahnya, senyuman miris tercetak jelas di bibirnya, iris matanya menatap sendu pemandangan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin menerpa kulit wajahnya, senyuman miris tercetak jelas di bibirnya, iris matanya menatap sendu pemandangan di depannya.

"Kau serius akan menerima pemindahan tugas ini? Taehyung, pikirkan lagi. Karir mu di sini jauh lebih baik daripada di Cheko." Jimin menepuk bahu sahabatnya, Kim Taehyung.

Lelaki itu tengah di landa putus asa, antara cinta dan ego, mana yang harus di pilihnya?

Benar kata orang, cinta memang tak bisa di paksakan. Belajar dari situ Taehyung mendapatkan tiga sudut pandang yang berbeda, bahwa cinta ....

Bisa terhalang oleh jarak, bisa terhalang oleh perasaan dan bisa terhalang oleh keyakinan. Dua di antara tiga pilihan itu adalah jawaban untuk dirinya.

Cintanya akan terhalang oleh jarak, juga oleh perasaan yang berbeda.

"Kau tahu, Jim? Mungkin perjuanganku memang hanya sampai di sini harus berakhirnya," sahutnya, sembari membalas tatapan sendu Jimin.

Jimin menggeleng, walau bagaimana pun Taehyung adalah teman terbaik yang di milikinya. Ia tak ingin sahabatnya itu mengambil tindakan yang salah hanya karena, "Jangan karena adikku kau harus merelakan karir mu, ingat Taehyung potensi dan peluang mu ada di sini bukan di Negara lain."

Mendengar kata adik yang di ucapkan Jimin membuatnya tersenyum miris. Roseanne memang tak pernah membalas perasaannya— sebab Roseanne tak tahu apapun tentang perasannya.

"Sudahlah, tak apa," balasnya sembari bangkit dari duduknya. Taehyung menghela nafasnya berat lalu beranjak meninggalkan Rooftop.

Sedangkan itu, Jimin hanya bisa menatap punggung sahabatnya yang kian menjauh. Tak tega rasanya melihat Taehyung, teman yang sudah lama di kenalnya menjadi seperti ini. Taehyung adalah lelaki yang ceria, Jimin akui itu.

Pikirnya, kenapa lelaki dengan sejuta pesona itu harus takluk pada adiknya? Jimin sendiri tak ingin menyalahkan adiknya, hanya saja permasalahan keduanya sangat membuatnya bingung dan susah payah mencari jalan keluarnya.

Jimin buntu, Taehyung putus asa, dan Roseanne keras kepala.

•••

Tiga tahun lamanya Taehyung terus membenam perasaan ini.

Bukan tanpa sebab Taehyung dapat menyukai gadis itu, karena faktanya Roseanne dengan sejuta pesona yang di milikinya mampu membuatnya jatuh sedalam-dalamnya. Percayalah, tidak butuh waktu lima menit jika kalian memandang Roseanne, gadis itu akan langsung meluruh lantahkan semua besmen pertahanan kalian.

𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦𝐜𝐚𝐭𝐜𝐡𝐞𝐫 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang