a story by venapz
***
Cantik itu kalau kulitnya putih.
Cantik itu kalau ia tinggi.
Cantik itu kalau wajah mu bersih tanpa noda.
Cantik itu kalau senyum mu punya lesung pipi.
Cantik itu… sebenarnya apa?
“Rossy!”
Rossy menoleh, gadis berusia 16 tahun itu tersenyum saat melihat Lalisa berlari kecil mendekatinya.
“WOW, kau tau!” seru Lalisa.
“Tau apa?”
“Sooya lagi-lagi menerima pernyataan cinta, kali ini dari Kakak tingkat itu loh si Bobby. Tapi, kayak biasa, Sooya nolak Bang Bobby. Aduh, padahal Bang Bobby yang sekeren itu saja ditolaknya. Kalau aku sih nggak bakal ku tolak.”
Rossy terkekeh karena ekspresi yang Lalisa tunjukan sangat menggebu-gebu. Ya, kalau sudah menceritakan Sooya—sahabat mereka—yang terkenal akan kecantikannya sih tidak heran Lalisa seheboh itu.
“Rossy.”
“Hm?”
“Sooya yang secantik itu saja pilih-pilih laki-laki, bahkan laki-laki berstandar tinggi yang mengajaknya kencan saja ia tolak. Lalu apa kabar kita yang tidak seberapa cantik ini?”
Rossy terdiam.
Ah, kalau mengatakan soal kecantikan wajah sih memang Sooya itu yang nomor 1 di sekolah ini. Wajahnya kecil, matanya besar, hidungnya mancung, bibirnya punya bentuk yang unik. Sooya adalah gambaran perempuan yang sempurna!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦𝐜𝐚𝐭𝐜𝐡𝐞𝐫
Random𝑺𝒕𝒂𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒅𝒓𝒆𝒂𝒎𝒔, 𝒔𝒘𝒆𝒆𝒕 𝒅𝒓𝒆𝒂𝒎𝒔, 𝒈𝒐𝒐𝒅 𝒉𝒐𝒑𝒆𝒔, 𝒉𝒐𝒑𝒆𝒇𝒖𝒍𝒍𝒚 𝒃𝒆𝒄𝒐𝒎𝒊𝒏𝒈 𝒂 𝒔𝒐𝒖𝒓𝒄𝒆 𝒐𝒇 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒊𝒏𝒆𝒔𝒔. 𝑭𝒓𝒐𝒎 𝒖𝒔 𝒇𝒐𝒓 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆𝒓𝒔 𝒐𝒇 𝑻𝒂𝒆𝒓𝒐𝒔é 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒊𝒆𝒔. 𝑳𝒐�...