-Prolog

61 2 0
                                    

"Woi!! Ih tungguin guee.." Teriak Seorang perempuan, Yaitu Revana Putri Diandra.

Ia mengejar Seorang lelaki tampan yg sudah 5 bulan menjadi incaran hatinya.

"Aaaaaa Revannnnn!!! Larinya kenceng banget sihhh Revaaa capekkk.." Ujar Revana ngos-ngosan masih berusaha mengejar Revano Pradipta Surya. Most Wanted di SMA 25 Purmana.

"Ngapain sih lo kejar gue! cewek gatel!" Ujar Revano Kesal.

"Huuhhh Revannn berhentiiii.. Dada Reva Sesak." ucap Reva berhenti lalu menumpukan kedua tangannya di lutut sembari mengatur nafasnya. Ia sedang dilapangan karena jadwal olahraga, karena gurunya sedang pergi jadi freeclass.

"Ck, udah tau lemah. Masih aja berusaha ngejar gue." ucap Revan dingin. "Nih minum!" lanjut Revano Memberikan sebotol Air mineral.

"Makasih Revan ganteng hihi," ucap Revana dengan cengiran khasnya yg menimbulkan dua lesung pipi.

Revano memutar matanya malas.

Air itu habis dalam sekejap tanpa menyisakan sedikit pun.

"Ah.. Segerrr. Revan mau?" Ucap Revana Tertawa Sambil mengetuk-ketuk botol ke telapak tangannya layaknya pengamen:).

"Garing."

"Yeuhh, Reva Bukan Gorengan," cibir Revana.

"Bacot!" saut Revano emosi.

"Weehhh!!! Revaaa! Astaga gue cariin lo bangsat, kirain kemana!" dengus seorang perempuan, Felisha Astrianti. Sahabat Revana.

"Hehe Gue disini kok sama abang tampan," Jawab Reva Cengegesan.

"Pritttt!!! Ayo semua mulai berolahraga!" Ujar pak Raga Guru olahraga mereka, Entah tiba-tiba sudah datang aja.

"Iya pakk!!" saut murid-murid lain.

"Yahh.. Kirain freeclassnya lama." Ujar Reva cemberut.

"Udah ah ikutin aja!" ucap Felisha Menarik lengan Reva.

"Revannn!!! Nanti Pulang barengg!!" teriak Revana melambaikan tangannya, padahal cuma beda barisan doang.

Mereka pun sudah berbaris rapi. Barisan cowok dan barisan cewek terpisah.

"Oke, yg memimpin pemanasan coba Revana Putri Diandra! maju kedepan." Ucap Lantang Pak Raga.

Revana yg mendengar namanya di sebut tanpa malu maju kedepan.

"Ya pak saya, kenapa??" Saut Revana sumringah, entah kenapa anak itu terlalu aktif.

"Pimpin pemanasan! Saya liat disini." ujar Pak Raga, lalu diangguki Revana.

"Ayoo temen-temen, Angkat kaki kanan dan kiri secara bersama!" perintah Revana.

"Dih gimana anjir, gabisa lah!" Protes Zaki.

"Dih? Bisain dong! Lemah banget jadi cowok!" Seru Revana.

"Ya lu mikir dong! Coba lo peraktekin!" Kesal Bima.

"Yaudah sih emosian amat! Angkat kaki kanan kiri gantian maksud gue!" Kesal Revana. Mereka semua langsung melakukannya.

•√•√•√•√•

Bel pulang Pun berbunyi. Siswa siwwa segera berhamburan begitupun kelasan Revana.

Ia sedang memasukan buku-bukunya sama seperti Felisha dan.. revano. Tinggal mereka bertiga di kelas

"Rev, Duluan ya. Byee" Ucap Felisha yg selesai duluan. Tinggalah Revano dan dirinya.

Revano yg sudah memakai tasnya langsung pergi keluar kelas dengan langkah santai sembari memasukan kedua lengannya di celana abu-abu tersebut.

Revana yg melihat itu pun segera ikut Pergi mengikuti Revano dari belakang.

Saat sampai koridor sekolah, ia segera mensejajarkan langkahnya dengan Revano.

"Hai Revan hihi, pulang bareng ya? Rumah kita kan sebelahan," Ujar Revana tersenyum hingga kedua matanya ikut melengkung.

"Balik sendiri." jawab Revano datar sembari menyedot susu kotak yg ia beli di kantin pada saat jam istirahat.

"Ish, kan Reva ga biasa naik angkutan umum. Revan tau Bunda kayak gimana." ucap Revana cemberut memainkan tali Tasnya.

"cih, Peduli gue apa." bukan pertanyaan namun itu adalah pernyataan.

"Pliss, yah? Laporin Bunda Rika nih?" Revana menggoda Revano sembari menoel-noel lengan Revano.

"Apaan sih lo?! Sok deket!" geram Revano mempercepat jalannya.

"Nangis nih?" Ancam Revana mulai menitikan air mata dan mata yg membulat seperti anak kucing, membuat Revano mengusap wajahnya Kesal.

"Huh.. Yaudah!!!" kesalnya.

"Yeay, love youuuuu!!!" ujar Revana kembali semangat.

'Boneka santet sialan.' batin Revano.




















Hay hay! kembali lagi dengan saia wkwk.

Semoga suka ya, don't forget to vote ^^

Revano & RevanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang