03.Sial, dibadutin!

21 1 0
                                    

Typo? Manusiawi:)


-•happy Reading•-






Pagi, jam 06.30

Revana yg sudah siap dengan seragam sekolahnya, langsung turun sarapan bersama keluarganya. Kebetulan ayahnya sudah pulang dari Luar kota.

Sebenarnya ia punya kakak perempuan, Elisa Putri Selinia. Kakaknya namun mendapat beasiswa di LA, dan tinggal disana sampai kuliahnya selesai.

"Pagi Ayah, Bunda." Sapa Revana.

"Pagi sayang.." sahut Bunda dan Ayahnya.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Ayahnya-Reno Atmaja-

"Baik Yah," jawab Revana tersenyum.

"Ayah antar kamu ya, Jarang-jarang kan?" Ujar ayahnya terkekeh pelan. Revana mengangguk semangat.

Mereka pun makan.

•√•√•√

Akhirnya Revana pun sampai di sekolah. Ia berjalan pelan dikoridor sekolah, sambil menengok kesana-kemari mencari Siapa lagi kalo bukan REVANO PRADIPTA!

"Hm mana sih? Dia ga sekolah apa?" gumamnya pelan.

Ia terus Mengedarkan pandangannya, dan menemukan sosok laki-laki yg ia cari sedang di depan mading.

OH ASTAGA?! DEPAN MADING?! TIDAK, DISANA ADA PUISINYA MEMBAHAS TENTANG REVANO!

ia segera menuju Mading tersebut, mendorong tubuh Revano Pelan.

"maaf ya Revan, Reva dorong Revan. Karena demi Harga diri Reva sama Revan jadi mending Revan jauh jauh dari mading ini!" Ucap Revana menghalangi mading tersebut merentangkan tangannya.

"Mading itu punya lo? Bukan kan? Minggir!" Dengus Revano kesal mendorong balik tubuh mungil Revana. Dan kembali membaca beberapa Puisi.

"Heh Revan!!!! Jangan baca yg itu ihh!!!" heboh Revana saat Revano mulai mengedarkan pandangannya ke puisi miliknya.

"Apaan si lo minggir!" Kesal Revano Menahan jidat Revana menggunakan lengannya dan kembali santai membaca.

Revana terus terusan mendorong kepalanya agar bisa mencakar wajah tampan pujaannya itu. Pipinya sudah memerah.

"Ouh.." Tiba-tiba Revano berujar lalu tertawa kecil. "lo bikin puisi tentang gw hm?" lanjut Revano melepaskan tangannya dari kepala gadis itu lalu mendorong Revana hingga mentok dengan dinding. Dan menumpukan kedua tangannya disamping kepala Revana, mengungkungnya.

"Lo beneran suka sama gue?" Ujar Revano makin mendekatkan Wajahnya kemuka Revana. Membuat siswa siswi disana Melihat kejadian langka itu. Selama 5 bulan terakhir Revano benar-benar menghindar dari Revana.

Dan ini benar-benar langka! Seorang most wanted dingin, dan tidak pernah bersosialisasi itu bersikap seperti itu.

"Re-revan ngapain sih?" Ujar Revana gugup setengah mati. Ia seperti benar benar kehilangan nafasnya saat itu juga. saat hidungnya dan hidung Revano mulai Bersentuhan, membuat siswi-siswi disana berteriak histeris ingin berada di posisi Revana.

"Revan! A-apasih! Awas ih di-diliatin!" Gugup Revana, mencoba mendorong dada Revano menjauh. Namun smaa sekali tidak ada tenaga, benar-benar seperti kehilangan nyawa.

"Lo diam, atau gue cium disini hm?" Bisik Revano mendekatkan bibirnya ke bibir Revana, membuat Revana memejamkan matanya kuat. Semoga se habis ini ia masih hidup.

Ctakkk!!!

"ADUUHHH!!!" ringis Revana saat jidat nya di Jitak kuat oleh Revano. "APASIH! GA DANTA BANGET!!!" Kesal Revana melihat Revano sudah berlari meninggalkan Revanaa yg sudah bersemu. Pipiny benar benar memerah.

"SIALANNNN REVA DI BADUTINNNN!!!!" Teriak Revana mengejar Revano. Ia kira Revano benar-benar akan menciumnya! Sial ia malu sekali.

"LO KEPEDEAN DASAR TOKEK MESIR!" Teriak Revano dari jauh.

Membuat siswa-siswi menggeleng lagi. Yah seperti biasa.












SEKIAN!.G

HEHE JAN LUPA VOTE GAN!^^

Revano & RevanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang