Sebelum kita melanjutkan cerita Jisung dan yang lainnya. Manakalanya, teman-teman bisa meninggalkan jejak yaaa. Maksudnya berikan komentar atau vote dan follow juga akun ini. Terimakasih kalian💟
---
Diantara Triple J ini yang masih bersekolah adalah Icung. Dia masih kelas 2 SMA, dan termasuk remaja laki-laki yang cenderung baik di sekolahnya.
Tak pernah terlambat sekolah, juga tak pernah dihukum. Bahkan tidak pernah sekalipun enggan mengerjakan tugas sekolahnya. Semua itu berkat dukungan kedua saudara laki-lakinya.
Padahal anak itu sering kali sengaja melupakan tugas dari sekolah. Tetapi, pasti pada setiap pulang sekolah, kedua saudaranya selalu memerhatikan dirinya tentang kegiatan di sekolahnya.
Jae yang mengoprek tas sekolahnya hingga menelusuri setiap catatan adik lelakinya itu. Sedangkan Jeno yang langsung merapikan seragam sekolah anak remaja berumur 16 tahun itu. Benar-benar terlalu disayang Icung ini.
Sekarang Icung sedang terduduk di salah satu bangku kayu panjang bagian depan kelas.
Dia melamun sembari menyeruput minuman di tangannya, minuman pink kesukaannya, minuman pink tanpa es batu yang dia beli di kantin sejak 10 menit sebelumnya. Kedua saudara laki-lakinya sangat melarang keras kalau Icung mengonsumsi segala jenis minuman dingin.
Sementara siswa lain terlihat melewati renungnya sambil berjalan begitu saja di depan Icung.
"Icung!"teriak nyaring dari seorang temannya dari jarak 2 meter di sebelah kanan.
Laki-laki yang memanggil Icung pun segera berlari menghampiri Icung karena panggilannya tidak dibalas dengan sapaan kembali, sebab Icung hanya menengok sekilas kepada pria berambut hitam tersebut.
"Lo kenapa ninggalin gue di kantin tadi?! Asal lo tau ya, gue hampir jatuh gara-gara desek-desekan. Tapi tiba-tiba lo malah ninggalin gue sendiri di kantin, parah lo!"
"Maaf, gue lagi pusing ini jadi agak ga konsen."
"Ga konsen kenapa? Abang lo lagi? Atau— kak Jeno? Atau jangan-jangan lo lupa bawa duit ya? Nih pake duit gue aja dulu hari ini. Ga usah diganti juga nggak apa-apa," sahut pria bermata sipit dengan segala kebaikannya.
Icung menghela berat, lalu dia menoleh ke arahnya. "Le, gue pusing sama tingkah abang dan kakak gue."
Laki-laki berkulit putih itu mengusak rambutnya kasar sambil mendengus kepada temannya yang bernama Chendile Praditya.
Oh iya, Icung ini sudah terbiasa dengan panggilan Icung oleh teman baiknya yang satu ini. Mungkin sebutan Icung hanya bagi orang-orang yang begitu mengenalinya dan begitu menyayanginya. Selebihnya pasti memanggil Icung dengan panggilan nama depannya yaitu, Andy.
"Hah?! Kak Jeno juga? Bukannya kata lo, kak Jeno tuh agak kalem gitu ya orangnya? Kalau bang Jaemin sih ga usah ditanya lagi riweuh-nya kayak apa," ujar Chendile menekuk alisnya kebingungan.
Chendile atau biasa disebut 'Lele' adalah teman satu-satunya Icung di sekolah. Icung tidak begitu mengharapkan banyak teman, dia mengingat kata-kata dari abangnya. Sebab, Jae bilang bahwa contoh teman yang baik adalah dia yang mau membayar hutang ataupun meminjamkan uang kepada kita ketika sedang lupa membawa uang.
Lele adalah orang yang tepat, meskipun terlahir sebagai orang kaya. Dia merupakan teman yang sangat baik meskipun Icung dan dirinya berbeda kasta dalam hal kekayaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vs Brother
Fanfiction"Kalau kalian punya dunia sendiri, ga usah ikut campur sama dunia gue!" -Icung Cover by : PUTRI_GRAPHIC