tiga puluh : masak

921 53 1
                                    


Happy reading!!

***

Alea membuka pintu kamar mandi dan dia keluar sudah mengenakan kaos putih yang bertuliskan fakboy dan bawahan celana trening

"Bim,lo pinter beli bajunya"ujara alea tiba-tiba

"Apa?"

"Fak boy cocok sama lo"

"Enak aja gue mah good boyy!"balas bima yang kini sedang duduk di atas kursi sembari memainkan ponselnya

Tidak lama setelah itu terdengar suara perut berbunyi

Kruyuk~~

"Bunyi apaan tuh?"tanya bima pura-pura tidak tahu

Dasar perut kalo bunyi gak tau tempat batin alea

"Bunyi perut tamu yang gak di kasih makan sama tuan rumahnya"ujar alea

"Emang suka gitu kalo abis ujan-ujanan,perut bawaannya laper,bentar gue cari mie instan dulu ya"bima berjalan menuju dapur

Ia membuka semua lemari berharap dapat menemukan sisa mie instan tapi nihil tidak ada satu bungkus pun

"Al,stok mie gue abis"

"Pantes aja sih,orang di kotak sampah isinya bungkus rokok,minuman soda,sama mie gimana mau sehat"balas alea

"Kalo gitu kita beli mie dulu yuk sekalian beli cemilan buat temen belajar nanti"ajak bima

"Jangan beli mie,gak baik perut kosong di isi mie kita beli yang ngenyangin kebetulan uang sekolah gue sisa banyak"ujar alea dan menarik bima untuk keluar dari sana dan segera pergi untuk membeli bahan makanan

Mereka membeli bahan makanan tidak menggunakan transportasi apapun karena jarak indomaret dan apartemen bima tidak terlalu jauh maka dari itu bisa di jangaku dengan berjalan kaki

Mereka kini berjalan se payung berdua itu karena bima hanya mempunyai satu payung

Dengan bima yang memegangi payung yang berada disisi kiri dan alea yang berada disisi kanan sambil melihat-lihat bahan belanjaan apakah ada yang kurang

"Ada yang kurang?"

Alea menggelang dengan tatapan yang masih fokus menatap barang belanjaannya

"Lo beli bahan banyak amat sih al,emang lo mau buat apaan pake beli beras segala?"tanya bima

"Liat aja nanti"

Setelah mengatakan itu tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang melaju dengan cepat bima yang terlebih dahulu melihat itu pun menarik alea ke dalam pelukannya agar tidak terkena cipratan air dari lajunya mobil tersebut

Ia menarik alea dan membalikamnya sehingga bagian belakangnya lah yang terkena cipratan air itu

"Grep!"

"Byurr!"

Setelah mobil itu serasa sudah pergi dari sana bima melepaskan tangan kanannya yang berada di pundak alea

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang